Sabtu, 23 Maret 2013

SKB


Laporan
Study kelayakan bisnis
Perusahaan makanan ringan
“ asli enak”



Disusun oleh :
Nama :  Yeni Rusmayanti
NIM  :  210710001


PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS GALUH CIAMIS
Tahun Ajaran 2011/2012

LAPORAN  SKB
I.     Rencana Bisnis
a.     Analisis 5W + 1H
-          What ( bisnis apa yang akan dilakukan )
Bisnis yang dipilih memproduksi makanan ringan ( keripik,rangginang dan getuk). Bisnis ini sangatlah tidak sulit dilakukan karena bahan baku yang diperlukan mudah didapat
-          Why ( mengapa memilih bisnis tersebut )
Karena dengan bisnis ini, kita bisa mengolah bahan-bahan yang didapat dari hasil alam. Kita ketahui bahwa di pedesaan banyak petani yang menanam ubi, padi dan singkong. Dengan demikian saya sebagai pelaku bisnis akan mudah mendapatkan bahan baku yang dibutuhkan sehingga tidak sulit mencari bahan baku tersebut. Alasan lain mengapa bisnis ini dipilih, karena adanya peluang dan modal itu membantu sekali dengan diadakannya bisnis ini.
-          Who ( siapa yang menjalankan bisnis )
Bisnis ini akan dijalankan oleh saya dengan dibantu oleh karyawan. Dimana fungsi karyawan disini yaitu membantu memperlancar produksi sampai produk tersebut dipasarkan. Dimana nama produk yang akan saya buat adalah “UENAK”.
-          When ( kapan bisnis tersebut dilaksanakan )
Bisnis ini dilaksanakan kurang lebih bulan januari 2013. Hal tersebut dilakukan karena untuk melaksanakan bisnis tersebut cukuplah lama. Karena untuk mempersiapkan segala sesuatunya harus dipersiapkan dengan baik, agar tujuan yang ingin saya capai bisa terlaksana dengan baik.
-          Where ( dimana bisnis tersebut dilakukan serta alasan )
Bisnis ini untuk sementara saya lakukan di daerah Ciamis, karena ini bisa diukatakan sebagai masa percobaan sebelum keluar daerah Ciamis kita promosikan dulu di daerah yang terdekat dan apabila di daerah Ciamic bisnis mendapatkan respon yang baik maka saya akan kembangkan pemasarnnya lebih luas lagi.
-          How ( bagaimana cara menjalankan bisnis tersebut )
Yang paling utama saya  terlebih dahulu harus memiliki modal untuk produksi barang. Dimana modal itu digunakan untuk memproduksi barang, menggaji karyawan dan untuk kebutuhan atau biaya-biaya lainnya. Setelah itu, apabila barang atau produk  sudah ada maka saya akan menjualnya atau memasarkan barang tersebut. Salah satunya dengan cara menitipkan barang yang diproduksi atau saya bisa menjualnya secara langsumg pada konsumen dilingkungan daerah Ciamis. Untuk cara yang tadi dengan menyimpan atau menitipkan barang tersebut di toko atau warung-warung itu bisa dikatakan sebagai promosi supaya masyarakat bisa mengenal barang atau produk tersebut.
b.    Analisis SWOT
-     Strength ( kekuatan )
1.      Bahan baku mudah di dapat dan barangnya pun berkualitas
Dimana bahan baku bisa di dapat di daerah Ciamis, otomatis itu dapat membantu memperlancar serat mempermudah produksi yang akan dilakukan.
2.      Modal awal yang tidak besar
Untuk modal yang dikeluarkan pertama kali mungkin tidak besar sehingga tidak sulit untuk menciptakan bisnis ini.
-    Weakness ( kelemahan )
1.      Dalam hal pemasaran, diman pemasaran barang yang diproduksi  tidak meluas masih di daerah Ciamis.
2.      Barang atau produk yang dibuat kuantitasnya masih terbilang sedikit   belun dalam jumlah besar.
-    Opportunity ( peluang )
1.      Peluang dal;am pemasaran bisa dilkukan diluar daerah Ciamis (memperluas pemasaran )
2.      Bisa mendapatkan kemudahan bila suatu waktu memerlukan modal pinjaman untuk memperbesar bisnis yang akan dilakukan.
-    Threat (ancaman )
1.      Barang yang diproduksi mudah ditiru oleh pesaing. Hal tersebut dikatakan demikian karena proses produksi produk yang saya lakukan tidak terlalu sulit sehingga bisa mendatangkan pesaing-pesaing baru.
c.     Strategi bisnis
-    Mempertahan  bahan baku yang berkualitas supaya konsumen bisa merasakan
 kepuasan terhadap produk yang saya buat.
-    Modal yang digunakan harus efisien sesuai dengan pengeluaran bisnis tersebut.
-        Memperluas pemasaran di luar daerah Ciamis.

II.  Studi kelayakan bisnis
A.  Aspek Pasar
1.     Jenis produk pada bisnis yang saya jalankan
Produk yang saya pilih untuk kegiatan bisnis saya adalah makanan ringan. Dimana makanan ringan ini terdapat beberapa macam yang diproduksi diantaranya : keripik. Rangginang dan getuk. Keripik yang saya produksi terdapat berbagai jenis, ada jeripik singkong, keripik pisang, dll. Semua produk ini dibuat dari bahna baku yang berasl dari alam seperti ; singkong, pisang, beras ketan dll.
2.    Jenis pasar yang dituju
a).  Jenis pasar yang dituju dari segi produsen
Dilihat dari kegiatan bisnis yang akan dilakukan jenis pasar yang sesuai ialah pasar persaingan monopolistik. Dimana pasar monopolistik merupakan pasar yang jumlah produsennya atau penjualnya banyak dan barangnya heterogen dalam konteks terdiferensiasi. Bisa kita lihat, terdapat banyak orang yang melakukan bisnis seperti  yang saya lakukan dari produksinya pun sama misalnya : memproduksi keripik. Tetapi dalan proses produksinya berbeda dari rasa, kualitas dan bentuknya. Dimana keripik yang saya buat terdapat beberapa jenis keripik dan rasanya pun bervariasi. Diantaranya ; keripik pisang manis dan  keripik pisang yang asin.
Untuk keripik singkong dari mulai rasa balado, rasa bumbu pedas dll. Mungkin yang dimaksudkan terdiferensiasi itu seperti yang saya nyatakan diatas. Dilihat dari barangnya pun heterogen dimana dalam bisnis ini selain memproduksi saya pun menjual produk saya bermacam-macam dari mulai keripik, rangginang dan getuk.
b).  Jenis pasar yang dituju dari segi konsumen
        Ada 2 jenis pasar yang saya pilih dari segi konsumen :
1.      Pasar konsumen
Yaitu barang atau jasa yang dijual pada konsumen akhir untuk langsung digunakan dalan kegiatan konsumsi. Alasan mengapa saya memilih pasar ini, karena selain memproduksi barang atau produk kami juga bisa melayani konsumen secara langsung dalam skala kecil. Dimana barang yang dibelinya itu bukan untuk dijual kembali tetapi untuk dikonsumsi sendiri.


2.      Pasar penjual kembali ( reseller )
Yaitu suatu unit pasar yang bisa berupa agent, retail distributor, grosir dll. Alasan mengapa saya memilih pasar ini, karena produk yang dibuat ini akan didistribusikan atau disalurkan pada pedagang lain untuk dijual kembali. Hal tersebut dilakukan dengan cara mengirim barang tersebut dari mulai ke warung-warung maupun ke toko-toko di daerah Ciamis. Tetapi dari kedua jenis pasar tersebut yang paling dominan ialah pasar penjual kembali (reseller), karena dari presentase penjualannya lebih banyak dibanding pasar konsumen.
3.    Analisis SWOT aspek pasar
-     Analisis internal
Strenght ( kekuatan )
Barang yang diproduksi dan kemudian dipasarkan diproduksi dari bahan-bahan baku yang berkualitas dengan demikian barang tersebut bisa lebih diminati konsumen selain itu dari segi harga kita memberikan harga yang ekonomis sehingga terjangkau untuk semua kalangan baik atas, menengah atau bawah. Dengan demikian konsumen bisa mendapatkan kepuasan dari penjualan barang atu produk yang dibuat.
Weakness ( kelemahan )
Ketika musim kemarau biasanya bahan baku untuk memproduksi keripik seperti singkong bisa sulit didapat. Karena biasanya singkongnya kurang bagus kualitasnya hal tersebut bisa berpengaruh terhadap produksi barang begitupun dengan penjualannya pun menurun.
-     Analisis eksternal
Opportunity ( peluang )
Dilihat dari kekutannya diatas dengan bahan baku produk yang berkualitas serta harga produk yang ekonomis itu bisa memberikan peluang bagus untuk bisnis saya khususnya dalam menjual produknya ( memasarkan barang atau produk lebih luas). Yang tadinya hanya didistribusikan di daerah Ciamis saja, dengan kekuatan barang atau produk tersebut bisa di distribusikan ke luar daerah Ciamis.
Threat ( ancaman )
Ada banyak pesaing distributor baik itu di daerah Ciamis maupun di luar daerah Ciamis yang bisa saja mengakibatkan penurunan penjulan karena keinginan konsumen bisa berubah-ubah atau bisa juga karena adannya faktor bosan sehingga konsumen bisa berpindah ke distributor yang lain.

B.  Aspek Pemasaran
1.    Segmentasi pasar
-     Aspek geografis
Untuk produk yang saya buat akan dipassarkan di daerah Ciamis
-     Aspek demografis
Produk makan ringan ini bisa dikonsumsi baik untuk anak-anak,dewasa,remaja maupun orang tua . Baik itu laki-laki atau perempuan yang penting mereka suka dengan makanan yang saya buat. Dimana produk ini bisa dibeli oleh orang-orang yang memiliki pendapatan rendah maupun tinggi.
-     Aspek psikografis
Produk ini ditargetkan untuk orang yang memiliki gaya hidup baik bawah,menengah dan atas ( semua kalangan ).
-     Aspek perilaku
Dalam aspek ini ditargetkan loyalitas konsumen tinggialasannya karena disini kami mempertahankan kualitas produknya baik sehingga konsumen akan merasa puas.

Target pasar
Dari segmentasi pasar diatas, saya sebagai produsen  dari produksi makanan ringan bisa memilih segmentasi mana yang akan dilayani;
-       Aspek geografis
Daerah pemasaran yang dipilih ialah daerah Ciamis. Alasannya sebelum ke daerah di luar Ciamis terlebih dahulu saya pasarkan produk yang di buat untuk dipasarkan hanya di daerah Ciamis saja. Baru setelah di Ciamis penjualannya meningkat saya coba untuk memperluas pemasarannya ke luar daerah Ciamis. Dengan cara membuka cabang di daerah lain dan jika penjualannya turun pun saya coba pasarkan di daerah lain dengan begitu kita bisa menilai dimanakah pemasaran yang lebih baik.
-       Aspek demografis
Dimana produk yang dibuat bisa dikonsumsi oleh para anak,remaja,dewasa bahkan orangtua baik laki-laki atau perempuanserta bagi mereka yang tingkat pendapatannya rendah ataupun tinggi bisa membeli produk yang saya bat. Karena harga produk yang saya tawarkan beraneka ragam sesuai ukuran dan jenis produk yang dibuatnya pun bermacam-macam sehingga konsumen bisa memilih dari mulai kripik pisang rasa manis,keripik singkong rasa pedas,rasa balado dll.
-       Aspek psikografis
Kelas ekonomi menengah ke bawah serta untuk gaya hidup sederhana. Maka dari itu, untuk harga produk yang dipasarkan pun ekonomis ( terjangkau ).
-       Aspek perilaku
Tentunya target pasar dari aspek ini yaitu mengharapkan kkonsumen yang memiliki loyalitas tinggi.maka kualitas barang harus bisa memuaskan konnsumen supaya  tidak berpindah ke produsen lain.

Posisi pasar
Dalam memposisikan citra produk dimata konsumen,dengan cara membuat produk variatif salah satunya dengan memproduksi getuk goreng aneka rasa,dan rangginang rasa manis dari situlah produk yang saya buat bisa manjadi unggul dibanding pesaing lain. Sehingga produk tadi bisa menjadi keunggulan yang kompetetif. Kita ketahui bahwa di daerah Ciamis getuk goreng serta rangginang rasa manis masih jarang ditemui, maka dengan hal tersebut yaitu dengan keunggulan kompetetif tadi bisa dujadikan sebagai posisi pasar. Sehingga hasil dari adanya produksi baru tersebut bisa meningkatkan kepuasan para konsumen selain itu pihak perusahaan pun bisa mendapatkan keuntungan dari adanya produk baru tersebut.
a.    Manajemen pemasaran
1.    Analisis persaingan bisnis
a.      Mengidentifikasi pesaing
Hal tersebut bisa dilakukan dengan cara mengetahui kelemahan serta kekuatan dari pesaing lain dengan begitu dari kita bisa memperbaiki produk apabila masih kurang baik. Dari sana kita akan mampu bersaing dengan baik dengan pesaing lain karena kita pun sudah mempersiapkan produk yang lebih baik dari para pesaing.
 Mengidentifikasi sasaran pesaing saya ambil 3 pesaing yaitu mani market, penjualan grosir dan warung-warung.
Minimarket        :  dari produk tentu berkualitas dan harganya lumayan mahal
Penjual grosiran  :  memaksimalisasi total penjualan
Warung-warung  :  biasanya memaksimalisasi laba
b.    Mengidentifikasi strategi pasar
Minimarket         : produk berkualitas harga tetap mahal
Penjual grosiran  : kualitas  produk baik, harga pun ekonomis
Warung-warung : kualitas produk kurang, harga tak sesuai dengan produk yang dijual.
c.     Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan konsumen
Minimarket
Kekuatan   :  produk berkualitas
Kelemahan :  harga yang ditawarkan mahal
Penjual grosiran
Kekuatan   :  harga terjangkau dan kualitas baik
Kelemahan : omzet terkadang menurun
Warung-warung
Kekuatan    : jarak tempat lokasi usaha tidak jauh dari konsumen
Kelemahan : kualitas kurang bagus dan harga pun terkadang mahal
d.      Mengestimasi pola reaksi pesaing
Minimarket        : menurunkan harga kualitas tetap
Penjual grosiran : meningkatkan omzet penjualan sedangkan untuk harga dan kualitas tetap
Warung-warung : merubah kualitas agar lebih baik dan dengan harga yang murah pula.
e.     Memilih pesaing ( competitor )
Pesaing yang ke 2 yang saya pilih ( penjual grosiran ) yang cocok sebagai competitor. Untuk yang ke 1 ( minimarket ) dari segi harga terlalu mahal sehingga tidak ekonomis dan untuk yang ke 3 ( warung-warung ) kualitas kurang memuaskan konsumen.
2.    Marketing mix ( produk barang )
a.    Produk ( product )
Terdapat berbagai jenis produk yang dibuat diantaranya keripik, rangginan dan getuk goreng sebagai produk unggulan. Ukuran dari makanan ringan ini pun beragam dari mulai ¼ kg – 1 kg bahkan lebih. Merek untuk makan ini saya kasih nama ‘ UENAK” sesuai dengan rasa dari makanan ini. Dan bahan baku pembuatannya pun berkualitas.
b.    Harga ( prince )
Harga untuk produk ini ekonomis ( terjangkau ), untuk keripik yang ¼ kg berkisar Rp.3000,00- Rp. 4000,00. Sehingga konsumen dari kalangan bawah pun memiliki daya beli yang tinggi.
c.    Tempat (  place )
Untuk jalur distribusi produk makanan ini untuk sementara hanya di daerah Ciamis umumnya dan khususnya di pasa tradisional seperti toko-toko, atau warung-warung. Hal ini dilakukan sebagai salah satu bentuk promosi juga. Dan untuk lokasi pembuatan produk ini tempatnya strategis hal ini dilakukan pula supaya orang-orang tahu dimana lokasi pembuatan makanan tersebut.
d.   Promosi ( promotion )
Terdapat 2 cara promosi yang saya akan llakuka yaitu : advertesing dan sales promotion.
Advertesing ( promosi dengan menyebarkan brosur ), dimana di dalam atau isi brosur tersebut tercantum beberapa jenis produk yang dijual beserta harganya. Dengan begitu, orang bisa mengetahuinya. Dan tidak lupa di dalam brosur tersebut pun dicantumkan lokasi atau pabriknya dimana serta nomot telepon yang dapat dihubungi. Supaya mudah apabila ada pemesanan produk.
Sales promotion ( pameran ), dengan mengikuti pameran saya bisa secara langsung memamerkan produk secara langsung pada konsumen.

C.  Aspek Teknik Dan Teknologi
1. Rencana kualitas produk
-       Strategi produksi dan cara produksinya
Strategi yang digunakan adalah berdasarkan pesanan. Dimana produk yang dibuat saya ini diproduksi dalam waktu 1 bulan itu  4 kali produksi. Produk ini didistribusikan langsung pada konsumen secara berturut-turut dan apabila barang atau produk ada yang masih tersisa maka dari pihak kami produk tersebut akan dibawa kembali. Dalam produksi produk yang kami produksi pun disesuaikan dengan keadaan di pasar, apabila pemasaran barang sedang naik maka produksi berikutnya ditambah dan jika sebaliknya maka proses produksi pun dikurangi. Intinya jumlah proses produksi disesuaikan dengan permintaan konsumen.
   

   Cara memproduksi produk :
1.      Keripik
Pertama siapkan bahan baku utamanya yaitu singkong. Kemudian kupas kulit singkong tersebut kemudian hasilnya dicuci bersih. Setelah dicuci singkong didris menggunakan mesin pengiris otomatis yang bisa menghasilkan irisan yang  sama ukuran ketebalannya. Kemudian siapkan wajan diatas tungku untuk memanaskan minyak goreng. Setelah minyak panas maka masukan singkong yang telah diiris tadi ke dalam minyak panas untuk proses penggorengan. Apabila warnanya sudah kecoklatan, itu tandanya keripik sudah matang. Setelah itu tiriskan, dan apabila sudah dingin langsung keripik tersebut diberi bumbu sesuai selera ( baladi. Pedas dan asin ). Lankah terakhir, keripik siap untuk dikemas dengan menggunakan pengepresan untuk merapatkan permukaan keripikagar terlihat rapi dan untuk isinya disesuaikan. Biasanya dalam ukuran paks ( untuk dipasarkan ke warung-warung ) dan untuk toko grosir ukuran kg.
2.      Getuk
Siapkan bahan bku utamanya yaitu singkong. Kemmudian rebus singkong yang telah bersih dari cangkang, setelah direbus masukan singkong ke dalam mesin penggiling untuk dihaluskan. Masukan bumbu-bumbu pelengkapnya seperti gula merah atau gula putih. Dan agar tampilannya menarik maka diberi pewarna menggunakan sari buah yang alami seperti sari buah strawberi atau coklat. Kemudian tunggu adonan sampai tercampur rata. Setelah tercampur rata, maka langkah selanjutnya cetak bahan tersebut dan potong dadu ukuran disesuaikan. Lalu goreng adonan tersebut kemudian bila sudah matang maka getuk siap untuk dikemas. Pengemasannnya memakai rajutan bambu di sunda dikenal dengan ( pipiti ukuran kecil ) agar terlihat unik dimata konsumen.
3.      Rangginang
Siapkan bahan baku yaitu beras ketan. Pembuatan awal merip seperti memasak nasi. Pertma beras ketan dibersihkan terlebih dahulu kemudian siapkan air mendidih di wajan masukan beras yang sudah dicuci tunggu sampai beras tersebut airnya habis sambil di aduk. Setelah itu campurkan beras setengah matang tersebut dengan terasi untuk penghasil warna khas rangginang serta rasanya pun menjadi ciri khas produk tersebut. Setelah itu beras setengah matang tersebut ditanak tunggu sampai beras tersebut berubah menjadi nasi. Kemudian apabila sudah matang tiriskan kemudian cetak dengan manual berbentu bulat dan agak digepengkan. Susun hasil cetakan tersebut di tempat jemuran khusus untuk menjemur adonan tersebut. Setelah selesai jemur adonan ranginang tersebut dengan sinar matahari sampai kering. Untuk proses pengeringannya bisa mencapai 5 hari atau lebih karena disesuaikan dengan cuaca. Bila telah kering ada yang langsung dikemas dalam keadaan mentah ada juga yang dikemas setelah proses penggorengan. Untuk ukuran produk yang dijual beragam ada yang ½ kg ada juga yang 1 kg lebih.

-     Perencanaan produk
Produk yang diproduksi merupakan makanan ringan yang terdiri dari keripik. Getuk dan rangginang. Saya memilih produk ini karena dalam poses pembuatannya tidak terlalu sulit disertai bahan bakunya pun tidaj terlalu sulit untuk dicari seperti singkong, beras ketan dll. Karena lokasi pabriknya dekat dengan daerah penghasil bahan baku tersebut sehingga menguntungkan bagi pihak perusahaan. Antara lain keuntungan yang didapat ; menghemat waktu pengiriman bahan baku dan menghemat biaya transportasi pula. Desain produk yang saya sajikan beragam misalkan dari produksi keripik berbagai jenis rasa dibuat sehingga hal tersebut bisa menarik perhatian pelanggan karena dari desain yang telah dibuat. Begitupun dengan penyajian getuk desainnya pun sama beragam terdapat getuk rasa buah dan juga coklat. Dalam implementasinya, produk ini dipasarkan ke toko-toko dan juga warung-warung kecil hal tersebut dilakukan untuk memberikan kepuasan pada konsumen. Dengan begitu, kita bisa tahu bagaimana  pendapat konsumen terhadap produk yang yang dibuat apakah sudah baik atau belum menurut penilaian mereka.

-     Rencana kualitas produk
ü Perfomance
Dalam produk keripik disediakan berbagai macam bumbu sehingga dari  bumbu tersebut menghasilkan warna yang dapat mengundang selera konsumen untuk membeli produk tersebut. Dan untuk getuk goreng bisa dilihat dari tampilannya menarik dari bungkusnya yang terbuat dari bambu yang dirajut sehingga terlihat unik.
ü Feature ( fitur )
produk-produk yang dibuat terdapat berbagi macam rasa dan bentuk yang diciptakan atau disediakan sehingga dapat memberikan kepuasan tersendiri untuk konsumen.
ü Reliability ( kemampuan barang )
Produk-produk ini adalah makan ringan yang bisa dimakan sebagai cemilan yang kapanpun dan kapanpun bisa dimakan sebagai pengganjal perut.
Conformance ( kesesuaina kulaitas )al ini sangatlah diperhatikan dimana bahan baku yang digunakan dalam pembuatan produk ini merupakan bahan baku yang terpilih dan berkualitas.
ü  Durability ( durasi )
Untuk keawetan produk keripik dan rangginang kurang lebih 1 bulan lamanya. Karena kondisi produk yang kering. Tetapi untuk getuk, saya kira durasi atau keawetannya tidak lama kurang lebih 1-5  hari karena kondisi produk yang basah dan tempat pembungkusannya yang alami terbuat dari bambu.
ü Serviceability ( layanan perbaikan )
Hal ini bisa dilakukan dengan cara mengolah kembali barang yang tidak habis terjual. Bila produk yang didistribusikan tidak habis dibeli konsumen maka produk dibawa kembali ke pabrik untuk di daur ulang dan menjualnya kembali dengan harga kurang dari harga sebelumnya.
ü Aesthetic ( unsur keindahan )
Untuk hal ini, produk-produk yang dibuat bisa dilihat dari bentuknya. Misalkan pada keripik : hasil menggoreng yang sama rata jadi tidak ada yang gosong sehingga hasilnya bisa terlihat bagus. Hal itu pun perlu diperhatikan agar konsumen akan merasa tertarik dengan produk tersebut.
ü  Fit and finish ( penilaian pelanggan diakhir )
Dengan adanya perasaan konsumen yang meras puas dengan produk yang dibuat maka kita sebagai pembuat produk tersebut harus mampu mempertahankan produk dan kualitasnya supaya konsumen akan meraskan kepuasan atas produk yang telah dibuat.





2.    Teknologi yang digunakan untuk proses produksi serta fungsinya
1.    Pengiris keripik otomatis
Fungsinya untuk mengiris keripik dengan hasil irisan yang ukuran ketebalannya sama sehingga nantinya menghasilkan hasil yang bagus bila di  goreng matangnya sama rata.
2.    Alat penggiling
Fungsinya untuk menggiling adonan getuk supaya hasil campuran bahan-bahannya merata serta menghemat waktu serta prosesnya cepat.
3.    Tungku dan kayu bakar
Fungsinya sebagai tempat untuk menghasilkan pembakaran untuk menggoreng produk-produk tersebut meskipun teknologi ini masih tradisional tapi biasa bila menggunakan pembakaran seperti ini berpengaruh terhadap rasa dan kematangan yang berbeda dengan menggunakan kompor gas.
4.    Wajan ukuran besar
Fungsinya sebagai alat untuk menggoreng keripik, getuk dan rangginang.
5.    Pengepresan
Fungsinya sebagai alat untuk mengemas produk khususnya untuk merapatkan bungkusnya agar tertutup rapat dan tahan lama.

3.     Rencana kapasitas produksi
 Kapasitas output berdasarkan hasil
Dimana dalam penggunaan bahan baku seperti singkong apabila 1x produksi menghabiskan singkong sebanyak 100 kg untuk penbuatan keripik sedangkan untuk pembuatan getuk kurang lebih 80 kg singkong. Hasil dari memproduksi 100 kg singkong tadi kurang lebih menghasilkan produk keripik sebanyak 90 kg bersihnya dan untuk 80 kg getuk kurang lebih 500 bungkus getuk. Sedangkan untuk produksi rangginang dalam 1x produksi menghabiskan 100 kg beras ketan diman hasil dari produksi tersebut menghasilakan kurang lebih 3000 buah rangginang. Dimana per kg itu menghasilkan 30 buah rangginang.

4.     Letak dan layout pabrik
-     Lokasi pabrik yangdipilih dan alasan memilih lokasi tersebut
Lokasi pabrik yang say pilih adalah di daerah Ciamis tepatnya di desa Dewasari kampung Citutut. Alasan mengapa saya memilih lokasi tersebut karena di daerah itu banyak menghasilkan bahan baku yang diperlukan ( singkong dan beras ketan ). Dimana masyarakat di daerah itu kebanyakan bermata pencaharian sebagai petani karena luasnya pesawahan dan perkebunannya. Sehingga lahan tersebut mereka manfaatkan untuk mereka tanami seperti ; padi, sayuran, umbu-umbian dsb. Dengan sehingga proses pengiriman bahan baku dekat sehingga bisa menghemat waktu dan biaya transportasi sehingga memperlancar pula proses produksi produk yang akan di buat.

-     Gambar layout pabrik, kantor dan gudang
                                                 15
                           3
       5
       6
          1
11
13
12
14
16
           2
17
18
7
8
9
10
                            4
 












Keterangan :
1.    Kantor
2.    Tempat pengemasan
3.    Gudang penyimpanan beras
4.    Gudang penyimpanan singkong
5.    Tempat pengupasan dan pemilihan bahan baku
6.    Pencucian bahan baku
7.    Tempat pengirisan keripik
8.    Tempat mencetak rangginang
9.    Tempat penggilingan singkong
10.                        Tempat mencetak getuk
11.                        Tempat menggoreng keripik
12.                        Tempat menggoreng getuk
13.                        Tempat menggoreng rangginang
14.                        Pintu belakang pabrik
15.                        Tempat penjemuran rangginang
16.                        Tempat penyimpanan kayu bakar
17.                        Pintu menuju tempat pengemasan
18.                        Pintu depan pabrik

5.    Manajemen persediaan
a.    Perencanaan jumlah produksi
Dimana dalam 1 bulan persediaan bahan baku untuk singkong ialah 720 kg untuk keduanya. Sisanya disimpan untuk safety stock 50 kg untuk keripik dan 20 kg untuk getuk.
Keripik ( produksi untuk 1bln )
Produksi
Jumlah ( per kg 1000)
Jumlah dalam rupiah
1
  70 kg
Rp.   70.000,00
2
120 kg
Rp. 120.000,00
3
100 kg
Rp. 100.000,00
4
  60 kg
Rp.   60.000,00

350 kg
Rp. 350.000,00
 
Getuk ( produksi untuk 1 bln )
Produksi
Jumlah ( per kg 1000 )
Jumlah dalam rupiah
1
  70 kg
Rp   70.000,00
2
100 kg
Rp. 100.000,00
3
  90 kg
Rp.   90.000,00
4
  40 kg
Rp.   40.000,00

300 kg
Rp. 300.000,00

 
Rangginang ( produksi untuk 1 bulan )
produksi
Jumlah (per kg 8000 )
Jumlah dalam rupiah
1
  90 kg
Rp.   720.000,00
2
130 kg
Rp.1.040.000,00
3
  80 kg
Rp.   640.000,00
4
  50 kg
Rp.   400.000,00

350 kg
Rp.2.800.000,00

Untuk penjelasan ketiga tabel diatas :
-       Produksi 1 untuk produksi keripik dan getuk sebanyak 70 kg sedangkan untuk rangginang 90 kg.
-       Produksi 2 adanya peningkatan produksi dari ketiga produk tersebut dan akibat dari adanya permintaan konsumen yang meningkat.
-       Produksi 3 jumlah produksi ketiga  menurun yang dilatarbelakangi pula karena perrmintaan konsumen pun menurun yang salah satu alasannya yaitu pada produksi kedua harga penjualan produk dinaikan.
-       Produksi 4 jumlah produksi masih menurun karena harga penjualan masih belum stabil sehingga permintaan konsumen masih belum meningkat.

b.    Jumlah order ( untuk 1 bulan )
                                                         Singkong
Order
Jumlah ( per kg 1000 )
Jumlah dalam rupiah
1
150 kg
Rp. 150.000,00
2
240 kg
Rp. 240.000,00
3
210 kg
Rp. 210.000,00
4
120 kg
Rp. 120.000,00

720 kg
Rp. 720.000,00

                                                      



Beras ketan
Order
( Jumlah per kg 8000 )
Jumlah dalm rupiah
1
100 kg
Rp.    800.000,00
2
150 kg
Rp. 1.200.000,00
3
  90 kg
Rp.    720.000,00
4
  60 kg
Rp.    480.000,00

400 kg
Rp.3.200.000,00

c.    Kebijakan safety stock
Untuk mengurangi persediaan yang tersedia digudang karena jumlah order yang dipesan terbatas maka perusahaan menentukan kebjjakan safety stok. Dimana jumlah produksi harus lebih kecil dari jumlah order, karena sebagiaanya lagi untuk disisihkan sebagai cadangan bahan. Biasanya cadangan bahan tersebut digunakan  apabila terjadinya keterlambatan pengiriman bahan baku. Bisa dilihat dari jumlah produksi keripi dan singkong menghabiskan bahan baku sebanyak 650 kg singkong sedangkan ppersediaan singkong untuk 1 periode tersebut ada digudang sebanyak 720 kg. Maka untuk sebagian bahan baku yang masih ada disengaja disisakan sebagai safety stock yaitu sebanyak 70 kg. Dan untuk bahan baku rangginang total bahan baku untuk 1 periode ini sebanyak 400 kg sedangkan dalam produksi rangginang telah habis bahan baku yang diproduksi sebanyak 350 kg. Maka untuk sisa beras ketan yang 50 kg disisakan untuk persiapan untuk safety stock.
6.     Pengawasan kualitas
a.    Perencanaan kualitas
Seperti yang telah dijelaskan di point 2 tentang rencana kualitas produk. Bahwa yang paling utama bahan baku yang digunakan untuk membuat produk itu dibuat dari bahan baku yang berkualitas. Selain itu tampilan  produk pun diperhatikan supaya terlihat menarik dan mampu mengundang minat konsumen untuk membeli produk tersebut. Dan harga pun berpengaruh terhadap produk yang ditawarkan.
b.    Pengendaliaan kualitas
1)      Evaluasi performance aktual
Dalam jumlah produksi terdapat kenaikan dan penurunan produksi. Hal tersebut disebabkan karena beberapa hal diantaranya karena adanya kenaikan harga dan keterlambatan pengiriman bahan baku.
2)      Membandingkan performance aktual dengan kualitas yang direncanakan
Jika setelah dibandingkan  dengan kualits yang direncanakan, performance aktual tidka cukup baik karena masih tidak sesuai dengan yang diharapkan. Dimana dalam performance aktual terdapat penurunan produksi sedangkan kualitas yang direncanakan, mengharapkan jumlah produksi dari mulai yang 1 maupun selanjutnyaharus bisa mengalami peningkatan.
3)      Melakukan tindakan terhadap penyimpangan
Adanya keterlambatan pengiriman bahan baku, tindakan yang diambil bisa dengan menambah safety stock atau menambah order yanga tadinya 200 kg menjadi 300 kg.
Jumlah produksi menurun akibat adanya kenaikan harga yanga terjadi pada evaluasi performance aktual. Sudah  jelas tindakan yang perlu dilakukan yaitu dengan menurunkan harga ke semula supaya konsumen tidak merasa keberatan apabila membeli produk yang dijual.
c.    Perbaikan kualitas
Terlihat jelas dibagian pengendalian kualitas pada point 3. Bahwa dalam menjual suatu produk harus disesuaikan antara kualitas produk dan kemampuan daya beli konsumen. Sehingga penjualan atas produk-produk yang dipasrkan banyak diminati konsumen.

D.  Aspek menajemen
1.    Anggaran biaya produksi
Anggaran bahan baku ( 4 x produksi / 1 bln )
No
Bahan baku
Kuantitas
Harga/ kg
jumlah
1.       
Singkong      
(produksi keripik )
400 kg
Rp. 1000,00
Rp.  400.000,00
2.       
Singkong
( produksi getuk )
320 kg
Rp. 1000,00
Rp.  320.000,00
3.       
Beras ketan
(produksi rangginang)
400 kg
Rp. 8000,00
Rp.3.200.000,00

Jumlah


Rp. 3.920.000,00
                                                            
Anggaran tenaga kerja (Untuk 1 periode)
No
Beban gaji
Jumlah
1
Bagian produksi
Rp. 200.000,00
2
Bagian pemasaran
Rp. 200.000,00
3
Bagian keuangan
Rp. 250.000,00
4
Bagian SDM
Rp. 100.000,00
5
Bagian produksi
Rp. 100.000,00
6
3 karyawan ( produksi keripik)
Rp. 450.000,00
7
3 karyawan (produksi getuk)
Rp. 450.000,00
8
3 karyawan (produksi rangginang)
Rp. 450.000,00

Jumlah
Rp. 2.200.000,00

Anggaran biaya overhead pabrik ( Untuk 1 periode )
No.
Biaya overhaed pabrik
Jumlah
1.
Biaya  transportasi pengiriman bahan baku
Rp. 200.000,00
2.
Biaya transportasi pemasaran produk
Rp. 200.000,00
3
Biaya lain-lain
Rp. 250.000,00

jumlah
Rp. 650.000,00

2.    Struktur organisasi
Langkah pengorganisasian
Menurut Stoner, pengorganisasian merupakan suatu cara pengaturan pekerjaan, pengalokasian pekerjaan diantara anggota organisasi sehingga tujuan organisasi berfungsi mencapai tujuan.
Maka untuk mencapai tujuan tersebut perlu kita susun langkah-langkah pengorganisasian sebagai berikut :
a.    Merinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai tujuan yang ingin dicapai.
1.      Bagian produksi membeli persediaan bahan baku pada pemasok untuk membuat produk yang akan diproduksi. Dan menyiapkan apa saja produk yang akan dibuat.
2.      Diusahakan pengiriman bahan baku harus tepat waktu agar proses produksi berjalan dengan lancar.
3.      Setelah bahan baku telah ada bagian produksi harus bisa mengatur berapa banyak bahan baku yang akan di produksi.
4.      Para karyawan baik itu bagian memproses produksi keripik, getuk dan rangginang siap bekerja untuk membuat produk tersebut. Dengan bantuan arahan dari bagian SDM.
5.      Setelah produk selesai dibuat, maka produk siap dipasarkan oleh bagian pemasaran.
6.      Bila pekerjaan seluruhnya telah beres maka buat laporan untuk dibperlihatkan pada atasandari mulai kas keluar sampai kas masuk yang telah terjadi di perusahaan harus dirinci sebaik mungkin oleh bagian keuangan. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui apakah usaha yang dilakukan telah berjalan sesuai yang direncanakan atau tidak.
b.    Membagi beban kerja ke dalam aktivitas-aktivitas yang secara logis dan memadai dapat dilakukan oleh seorang atau sekelompok orang
Maka untuk memproduksi ketiga produk tersebut, maka para karyawan perlu dibagi tugas sesuai kemampuan masing-masing.
ü Produksi keripik
Diperlukan 3 karyawan masing-masing tugasnya antara lain ada yang mengupas singkong, mencuci, mengiris, menggoreng dan kemudian mengemasnya.
ü Produksi getuk
Untuk produksi ini pun membutuhkan 3 orang karyawan untuk masing-masing tugasnya antara lain : mengupas singkong dan memcucinya dilakukan bersaamaan dengan pengupasan keripik. Untuk tugas 3 orang tadi, yaitu membuat adonan getuk, menggoreng dan kemudian mengemasnya.
ü Produksi rangginang
Sama dibutuhksn 3 karyawan juga. Tugas masing-masing karyawan 3 orang tersebut antara lain : memasak beras, mencetak adonan kemudian menjemur adonan tersebut, setelah keringdikemas ke bagian pengemasan.
c.    Mengkombinasikan pekerjaan anggota organisasi dengan cara logis dan efisien.
Dengan bekerja sama antar karyawan maka hal tersebut bisa memudahkan serta memperlancar produksi yang dibuat. Sehingga produk yang dihasilnya pun memuaskan.
d.   Menetapkan mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan anggota organisasi dalam satu kesatuan harmonis
Untuk langkah ini, maka perusahaan harus mampu menyediakan alat yang mendukung serta memperlancar produks agar proses produksi berjalan dengan baik.
e.    Memantau efektifitas organisasi
Dilangkah terakhir ini, dilakukan pemantauan untuk proses produksi apakah sudah berjalan sesuai yang direncanakan dengan baik atau tidak. Apabila belum berjalan baik maka atasan perlu melkukan tindakan untuk mengatasi hal tersebut supaya berjalan sesuai dengan yang direncanakan.

Struktur organisasi yang diterapkan adalah struktur garis
   Pimpinan
Bagian      produksi

Bagian pemasaran
Bagian keuangan
Bagian   SDM
 






             Penjelasn posisi pada struktur diatas :
1.      Pimpinan adalah jabatan yang paling tinggi, dimana pimpinan memilki kekuasaan di dalam perusahaan.
2.      Bagian produksi adalah bagian yang bertanggung jawab terhadap produksi yang sedang berjalan. Dalam mengatur produk yang akan dibuatnya.
3.      Bagian pemasaran adalah nagian yang bertanggung jawab terhadap segala sesuatu mengenai pemasaran produk.
4.      Bagian keuangan adalah bagian yang bertanggung jawab dalam segala sesuatu mengenai keuangan untuk keperluan perusahaan serta harus mampu mengendalikan serta mengatur keuangan yang terjadi pada perusahaan.
5.      Bagian SDM adalah bagian yang bertanggung jawab serta mengawasi para karyawan apakah sudah bekerja dengan baik atau belum maksimal.
3.     Tipe kepemimpinan bertanggung jawab dan tegas
Tipe kepemimpinan yang saya pilih ialah pemimpin harus mempunyai sikap tegas dan bertanggung jawab. Tegas disini bukan berarti seorang pemimpin bisa semena-mena memerintah karyawannya tanpa alasan. Tetapi seorang pemimpin harus mampu melaksanakan wewenangnya dengan baik dan benar. Agar tujuan yang ingin dicapai   bisa tercapai dengan baik. Dalam pengambilan keputusan peran pemimpin sangat diperlukan, maka pemimpin harus tegas setiap setiap mengambil keputusan .Pemimpin   pun harus melibatkan karyaan dalammengambil keputusan siapa tau mereka bisa memberikan pendapat-pendapat yang baik untuk membantu memecahkan suatu maslah yang seang terjadi. Cara berkomunikasi pun harus diperhatikan dengan baik. Apabila ada karyawan yang melakukan kesalahan dalam melkukan pekerjaannya maka pemimpin harus tegas untuk menasehatinya dan memberikan pengarahan agar tidak melakukan kesalahan yang kedua kalinya. Selain nasehat dan pengarahan dengan sedikit motivasi bisa memberikan semangat bagi mereka.
       Bentuk motivasi yang diberikan pada karyawan
1.    Dengan memberikan bonus pada karyawan
Dengan cara ini bisa saja karyawan bisa bekerja lebih giat. Dimana untuk bonus ini diberikan  pada karyawan apabila pemasaran produk yang dibuat meningkat ( laku dipasaran ).
2.    Berhubungan erat dengan atasan dan bawahan
Hal ini merupakan hal yang sangat perlu diperhatikan serta dilakukan pula bagi para pimpinan sebagai motivasi bagi karyawan. Dengan adanya hubungan erat ini otomatis karyawan akan merasakan kenyamanan diperusahaan selain itu mereka akan meras dihargai dan mereka akan merasa betah bekerja di perusahaan tersebut.
4.    Metode pengendalian
Metode pengendalian bersamaan ( concurent control )
Dalam metode ini memerlukan standar, kegiatan serta pelaksanaan kegiatan secara layak. Sumber informasi utama untuk pengendalian ini adalah observasi. Tindakan koreksi yang ditunjukan pada perbaikan kualitas, kuantitas, biaya dan tempat.. pengendalian ini dilakukan apabila pemasaran produk mengalami penurunan untuk permintaan dari konsumen. Maka atasan harus mampu mengendalikan hal tersebut dengan cara mencari informasi dari akibat terjadinya penurunan permntaan konsumen. Bisa saja hal tersebut dikarenakan kualitasnya kurang baik atau bisa saja harga dari produk itu terlalu mahal. Maka dari itu, atasan harus mampu mengatasinya dengan baik. Bisa dengan memperbaiki kualitas yang baik dengan menawarkan harga yang ekonomis.
Untuk aplikasinya dalam bisnis yang saya rencanakan, bagian produksi  harus bisa memperhatikan kualitas produk yang akan dijual dan juga bahan baku yang disediakan pun harus berkualitas baik pula. Selain itu bagian produksi harus mempersiapkan serta mengatur berapa banyakah produk yang akan dibuat. Biasanya hal tersebut disesuaikan dengan banyaknya permintaan yang diminta konsumen. Apabila produk yang diproduksi dipasaran menurun maka bagian pemasaran harus bisa mengoreksi apa-apa saja akibat dari penurunan permintaan tersebut. Apakah karena kualitas produk, atau karena harga kurang ekonomis. Untuk bagian SDM  pun harus mampu mengatur para karyawannya dalam memproduksi produk tersebut agar produk yang dihasilkan pun baik. Maka dari itu atasan harus mampu bertindak cepat dengan cara mengubah strategi sebelumnya dengan strategi yang lebih baik lagi. Misalkan menurunkan harga dan mengubah kualitas yang lebih baik atau biasa saja dengan cara menciptakan produk baru dar bahan baku yang sama agar konsumen tidak bosan dengan produk yang kita buat.

E.  Aspek sumber daya manusia
1.    Perencanaan karyawan
Jumlah SDM yang dibutuhkan  apda perusahaan ini ialah sebanyak 13 orang. Dimana untuk 13 orang tersebut ditempatkan berbeda-beda. 1 orang di badian keuangan, 1 orang lagi dibagian pemasaran, 1 orang dibagian produksi dan juga di bagian SDM kemudian 3 orang ditempatkan untuk memproduksi keripik, 3 orang ditempatkan untuk memproduksi getuk dan 3 oarang lagi ditempatkan untuk memproduksi rangginang jadi total jumlah karyawan sebanyak 13 orang.

2.    Job description
a)      Job analisis
Analisis pekerjaan merupakan sustu proses untuk menentukan  isi sustau pekerjaan. Sehingga pekerjaan dapat dijelaskan pada orang lain. Dimana analisis pekerjaan ini sangatlah dibutuhkan supaya proses produksi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Dari 13 karyawan tadi, maka perlu dianalisis apa saja pekerjaan yang harus mereka kerjakan.
Di bagian keuangan, maka orang tersebuut pekerjaannya yaitu mengatur keuangan dengan baik dan mengendalikan keuangan agar produksi dapat berjalan dengan baik. Untuk bagian pemasaran, pekerjaan yang dilakukan yaitu kemana saja produk-produk tersebut akan dipasaarkan. Untuk bagian SDM pekerjaan yang harus dilakukakan yaitu mampu mengarahkan para karyawan dalam proses produksi produk agar mereka lebih mudah dalam mengerjakan hal tersebut. Bagian produksi pekerjaaan yang dilakukan yaitu mengatur jumlah produk yang akan di produksi dan juga bagian ini bertanggung jawag dalam persediaan bahan baku yang tersedia digudang untuk di produksi. Dan untuk 9 karyawan yang bekerja untuk membuat produk-produk seperti keripik, getuk dan rangginang. Untuk 3 orang( produksi keripik), masing-masin tugasnya : ada yang mengupas singkong, menggoreng dan mengemasnya. Untuk 3 orang ( produksi getuk ) , masing-masing tugasnya : ada yang membuat adonan, menyetak adonan dan mengemasnya. Dan 3 orang terakhir ( produksi rangginang ) tugas masing-masing karyawannya yaitu ada yamg menanak nas kemudian mencetaknya, ada yang  bagian menjemur dan juga kemudian bila sudah kering langsung digoreng dan ada juga yang dikemasnya dalam keadaan mentah ( belum di goreng ).
b)      Penyusunan job specipication
Agar suatu pekerjaan dikerjakan oleh karyawan yang tepat, maka diperlukan syarat yang  harus dipenuhi ( kualifikasi atau spesifikasi ). Hala- hal yang dibutuhkan antara lain:
-   Seorang karyawann harus rajin dalam melaksanakan pekerjaannya.
Dengan adanya sikap tetrsebut si karyawan bisa mengefektifkan proses produksi yang sedang dilakukakan dalam suatu perusahaan agar produksi yang dihasilkan bisa maksimal.
-    Karyawan harus taat terhadap peraturan yang beraku
Jadi dalam bekerja seorang karyawan tidak boleh berbuat sekehendaknya. Apabila dalam suatu pekerjaannya terjadi suatu masalah maka karyawan harus melaporkan hal tersebut ke pihak yang lebih berwenang ( atasan ).
-   Karyawan harus memiliki sikap yang jujur terhadap pekerjaannya.
Sikap ini sangatlah penting sekali dimiliki oleh para karyawan khususnya untuk karyawan yang ditempatkan pada bagian keuangan. Dimana karyawan tersebut diharapkan untuk bersikap jujur supaya terhindar dari hal-hal yang tidak baik ( korupsi ) karena hal tersebut bisa merugikan bagi perusahaan.

3.    Rekruitmen, seleksi dan orientasi karyawan
a). Sumber rekruitmen karyawan
Salah satu tujuan saya mendirikan perusahaan ini selain mendapatkan keuntungan saya juga ingin mebuka lapangan pekerjaan bagi orang lain. Karena perusahaan ini terketak di Desa Dewasari Ciamis, maka untuk perekrutan karyawaan saya berikan kesempatan terlebih dahulu untuk masyarakat Ciamis khususnya masyarakat Desa Dewasari. Sehingga hal tersebut, bisa membantu kesejahteraan untuk masyarakat Desa Dewasari.
b). Seleksi karyawan
Untuk menyeleksi karyawan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
1.      Seleksi dokumen
Dokumen tersebut diantaranya : ijazah, surat keterangan dokter SKCK dan lain sebagainya. Itu semua bisa membantu memudahkan menempatkan posisi kerja karyawan selain itu kita bisa mengetahui sejauh mana penngetahuan yang mereka miliki.
2.       Tes bakat dan kemampuan
Hal ini dilakukakn unuk mencari karyawan yang baik. Dimana kita harus mengetahui apakah calon karyawan memiliki keterampilan atau tidak misalnya : terampil dalam mengatur keuangan, terampil dalam memasak dsb. Selain terampil calon karyawn pun harus mampu bersosialisasi dengan orang lain karena hal tersebut sangatlah penting khususnya untuk bagian pemasaran nantinnya.
3.       Tes kesehatan
Tahapan ini bertujuan untuk mengetahui dengan baika apakah calon karyawan memiliki kondisi fisik dan mental yang sehat. Sehingga dalam proses produksi nantinya mampu menghasilkan produk yag higienis.

4.      Wawancara
Tahapan ini dilakukan agar saya bisa mengetahui apakah calon karyawan komunikatif atau tidak. Dan tahapan ini juga bertujuan untuk mengakrabkan antara si calon karyawan denegn calon atasan.
c)       Metode orientasi karyawan
Dalam metode orientasi karyawan yang berperan penting ialah atasan atau manajer. Dimana seorang atasan harus mampu menperkenalkan atau mensisialisasikan segala sesuatu yang terjadi di perusahaan khususnya dalam hal pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan baru. Misalkan dengan cara memberikan pengarahan pada karyawan baru atas apa yang ahrus dikerjakan karyawan nantinya ( penjelasan terhadap penggunaan mesin, bagaimana cara memproduksi produk-produk yang akan dipasarkan.

4.    Kriteria produktivitas karyawan
Kriteria yang diinginkan supaya tingkat priduktivitas karyawannya baik, maka seorang karyawan itu harus mampu melaksanakan pekerjaannya secara efektif dan efisien. Efektif maksudnya karyawan harus bekerja sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Sehingga tujuan yang sebelumnya telah direncanakan bisa tercapai dengan baik. Serta maksud dari bekerja sama secara efisien , karyawan harus mampu bekerja dengan benar sesuai dengan tugasnya masing-masing agar proses produksi berjalan dengan lancar.

5.    Rencana pelatihan dan pengembangan
a). Metode pelatihan karyawan
Metode pelatihan karyawan dilakukan dengan cara memberikan bimbingan atau arahan dari atasan ( bagian SDM ) atas pekerjaan yang akan dilakukan karyawan tersebut. Baik itu dalam hal cara-cara bagaimana proses pembuatan produk, bagaimana cara menggunakan mesin dll. Sehingga hal tersebut bisa melatih karyawan agar bisa bekerja dengan baik.
b). Metode pengembangan karyawan
Metode ini biasanya dilkukan untuk memberikan pengembangan karyawan supaya lebih baik lagi utamanya dalam hal keterampilan dari masing-masing tugasnya. Pengembangan ini bisa dilakukan dengan cara berbeda-beda, untuk bisnis yang saya lakukan ialah karyawan khususnya untuk bagian memproses produksi saya memberikan kesempatan kepada mereka untuk belajar kursus memasak. Hal ini dilakukan agar karyawan tersebut supaya lebih mahir dari sebelumnya apabila hal tersebut menghasilkan sesuatu yang baik maka perusahaan pun akan mendapatkan keuntungan dari pengembangan yang dilakukan karyawan tersebut. Selain itu untuk bagian keuangan saya juga memberikan pengembangan karyawan dengan cara memberikan kesempatan untuk sekalah lagi tetapi untuk jurusan yang diambil ialah sekolah keuangan ( akuntansi ) agar dalam mengatur keuangan dalam perusahaan akan lebih baik lagi dan tidak akan meras kesulitan.

6.     Performance appraisal
Metode appraisal atau penilaian prestasi kerja karyawan bisa dilakukan dengan cara:
-  Atasan mengawasi secara langsung karyawan sehingga dia akan mengetahui siapa saja karyawan yang rajin dalam melaksanakan pekerjaannya. Selain mengawasi karyawan yang rajin maka karyawan yang malas pun akan terlihat sehingga atasan harus memberikan arahan pada karyawan tersebut agar bekerja lebih giat lagi.
-  Selain dari cara bekerja, penilaian pun dilakukan dalam hal sikap bagaimana karyawan bersikap terhdap atasan maupun karyawan lain karena dari sikap yang baik pun bisa dikatakan sebagai nilai plus untuk prestasi kerja karyawan.
-  Metode kerja karyawan bisa dilihat pada akhir. Misalkan dari hasil seberapa banyakkah produk yang telah dihasilkan. Itu pun dipengaruhi oleh proses kerja karyawan atau kualitas kerja karyawan apakah sudah baik atau belum.

7.    Kompensasi
Dalam meningkatkan prestasi kerja, motivasi dan kepuasan kerja para karyawan adalah meleui kompensasi. Kompensasi ini merupakan sebagai sesuatu yang diterima karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Kopmpensasi ini bisa bersifat financial ( kompensasi langsung) dan bersifat non financial ( kompensasi pelengkap atau tidak langsung ). Dalam bisnis saya, saya memilih kompensasi yang bersifat financial dimana karyawan akan mendapatkan kompensasi misalkan berupa bonus atau hadiah laiannya sebagai bentuk balas jasa pada karyawan. Sehingga dari kompensasi tersebut karyawan bisa lebih bersemangat dalam melaksanakan pekerjaannya.
8.    Keselamatan dan kesehatan kerja ( K3 )
Dalam melakukan suatu pekerjaan maka harus dihindari suatu kecelakaan yang mungkin terjadi. Maka dengan begitu diperlukan konsep keselamatan dan kesehatan kerja, misalkan dalam proses produksi. Terdapat berbagai jenis pekerjaan yang harus dilakukan diantaranya: mengupas singkong. Agar terhindar dari tajamnya pisau yang mungkin saja bisa mengiris jari tangan maka karyawan harus memakai sarung tangan supaya lebih aman dan bahan bakunya juga steril. Selain itu apabila sewaktu-waktu ada karyawan yang mengalami sakit yang cukup parah maka dari pihak perusahaan akan mengadakan tunjangan kesehatan dengan tujuan meringankan  beban untuk pengobatannya. Begitupun apabila ada seoorang karyawan yang mengalami kecelakaan maka dari itu dari pihak perusahaan pun akan mengadakan dana asuransi kecelakaan dimana hal ini diadaka  sebagai tanda perhatian dari pihak perusahaan terhadap karyawannya apabila sewaktu-waktu hal tersebut terjadi.

9.    Separation
Separation atau pemberhentian karyawan yang akan diterapkan di perusahaan saya apabila:
-  Kesehatan karyawan atau kondisi karyawan yang tidak memungkinkan untuk melkukann suatu pekerjaan yang telah ditetapkan
-  Perusahaan dilikuidasi ( bangkrut ) otomatis dari hal tersebut para karyawan diberhentikan karena tidak memunngkinkan lagi mereka bisa diberi upah yang seharusnya mereka terima yang sudah menjadi hak mereka.
-  Karyawan meninggal dunia otomatis hubungan kerja dengan karyawan terputus. Sebagai bentuk perhatian bagi karyawan dari pihak perusahaan memberikan uang sebagai bentuk duka cita bagi keluarga yang ditinggalkannya.
-  Apabila ada seorang karyawan yang melakukan kesalahan yang besar dalam perusahaan sehingga menimbulkan kerugian besar pula bagi perusahaan misalkan ( korupsi ) maka dari pihak perusahaan bisa dengan mudah memberhentikan karyawan tersebut.



F.   ASPEK FINANCIAL
1.    Kebutuhan Dana
a).  Kebutuhan dana aktiva tetap berwujud (tangible assets)
Peralatan :
Wajan                        Rp. 150.000,00
Tungku                       Rp. 300.000,00
Kursi                         Rp. 250.000,00             
Meja                          Rp. 300.000,00
Total kebutuhan dana peralatan...............................Rp.  1.000.000,00
Mesin :
Pengepresan                          Rp. 1.500.000,00
Penggiling adonan keripik    Rp. 1.500.000,00
Pemotong  keripik                 Rp. 1.500.000,00
Pencampur  bumbu keripik   Rp.    500.000,00
Total kebutuhan dana mesin..................................Rp.      5.000.000,00
Tanah....................................................................Rp. 15.000.000,00
Gedung.................................................................Rp. 20.000.000,00
Kendaraan ............................................................Rp. 25.000.000,00
Total kebutuhan dana aktiva tetap berwujud......................................Rp. 66.000.000,00
b).  Kebutuhan dana untuk modal kerja (working capital)
Persediaan bahan baku :
Keripik (singkong)          400kg@Rp. 1000,00      = Rp.    400.000,00
Getuk ( singkong)           320kg@Rp. 1000,00      = Rp.    320.000,00
Rangginang (beras ketan) 400kg@Rp. 8000,00 = Rp. 3.200.000,00
Total persediaan bahan baku.......................................  Rp. 3.920.000,00
Kas .........................................................................   Rp. 1.080.000,00
Perlengkapan ..........................................................  Rp. 1.000.000,00
Total kebutuhan dana untuk modal kerja............................................Rp.  6.000.000,00
Total kebutuhan dana perusahaan.......................................................Rp. 72.000.000,00


2.    Sumber dana
-       Dari modal pemilik :
Kas                                        Rp.   1.080.000,00
Perlengkapan                                    Rp.   1.000.000,00
Persediaaan bahan baku        Rp.   3.920.000,00
Peralatan                               Rp.   1.000.000,00
Tanah                                    Rp. 15.000.000,00
  Total sumber dana dari modal pemilik..........................Rp. 22.000.000,00
-          Pinjaman dari bank BRI :
Mesin                                    Rp.  5.000.000,00
Gedung                                 Rp. 20.000.000,00
Kendaraaan                           Rp. 25.000.000,00
 Total sumber dana dari pinjaman ke bank BRI.................Rp. 50.000.000,00
 Total sumber dana perusahaan..............................................Rp. 72.000.000,00
Alasan memilih sumber dana dari modal pemilik dan pinjaman dari bank BRI.              Karena saya memiliki sedikit uang untuk modal usaha maka saya manfaatkan uang tersebut untuk memenuhi keperluan dana seperti yang dirinci diatas. Dan untuk sebagiannya lagi, saya lebih memilih meminjam ke bank. Hal tersebut dilakukan karena jarak bank dengan lokasi pabrik tidak terlalu jauh sehingga bisa menghemat biaya transportasi. Mengapa saya tidak memilih koperasi / leasing? Karena jarak koperasi dari lokasi pabrik saya lumayan jauh dan bisa saja apabila meminjam uang ke koperasi biasanya tidak terlalu besar uang yang akan dipinjamkannya. Supaya leluasa maka saya meminjamnya ke bank. Sedangkan untuk leasing di daerah saya masih jarang maka dari itu yang pasti-pasti saja yang telah ada. Hanya saja bebab yang harus ditanggung perusahaan ialah bebab bunga pinjaman sesuai uang yang akan kita pinjam berapa rupiah.
Untuk jumlah pinjaman Rp. 50.000.000,00 untuk  waktu peminjamannya 5 tahun. Memang cukup lama hanya saja dalam pembayaran per bulannya tidak terlalu besar untuk saya bayarkan nantinya. Rincian untuk pembayaran per bulannnya :
Pembayaran utang bank per bulan...................Rp. 833.333,33
Bunga bank per bulan 1 % ............................Rp.     8.333,33
   (Keterangan : Rp. 50.000.000,00  x 12 bulan =  Rp. 833.333,33)
                              5 tahun

3.    Proyeksi pendapatan ( 3 periode )
Rincian persediaan bahan baku ( 3 periode )

Bulan
Keterangan
Keripik
Getuk
Rangginang
Jan


Feb



Mar


Persediaan awal
Pemakaian bahan baku
Persediaan yang tersisa
Pembeliaan bahan baku
Persediaan di gudang
Pemakaian bahan baku
Persediaan tersisa
Pembeliaan bahan baku
Persediaan di gudang
Pemakaian bahan baku
Persediaan tersisa
  400kg @ 1000 = Rp. 400.000
( 350kg @ 1000 = Rp. 350.000)
    50kg @ 1000 = Rp.   50.000
  320kg @ 1000 = Rp. 320.000
  370kg @ 1000 = Rp. 370.000
(350kg @ 1000  = Rp. 350.000)
   20kg @ 1000  = Rp.   20.000
 300kg @ 1000  = Rp. 300.000
    20kg @ 1000 = Rp.   20.000
 320kg @ 1000 = Rp 320.000
(300kg @ 1000 = Rp 300.000)
   20kg @ 1000 = Rp.  20.000
 330kg @ 1000 = Rp. 330.000
(350kg @ 1000 = Rp. 350.000)
-
 250kg @ 1000 = Rp. 250.000
 250kg @ 1000 = Rp. 250.000
(200kg @ 1000 = Rp. 200.000)
   50kg @ 1000 = Rp.   50.000


 400kg @ 8000 = Rp. 3.200.000
(350kg @ 8000 = Rp. 2.800.000)
   50 kg @ 8000 = Rp.   400.000
  380kg @ 8000 = Rp. 3.040.000
  430kg @ 8000 = Rp. 3.440.000
  400kg @ 8000 = Rp. 3.200.000
    30kg @ 8000 = Rp.    240.000
  250kg @ 8000 = Rp. 2.000.000
  280kg @ 8000 = Rp. 2.240.000
 (250kg @ 8000 = Rp. 2.000.000)
     30kg @ 8000 = Rp    240.000



Jadi dari data diatas dapat dilihat berapa total sisa persediaan semua bahan baku tiap bulannya :
Bulan januari   : Rp. 50.000.00 + Rp. 20.000,00 + Rp. 400.000,00 = Rp. 470.000,00
Bulan februari :  Rp. 20.000,00 + Rp.       -         + Rp. 240.000,00 = Rp. 260.000,00
Bulan maret    :  Rp. 20.000,00 + Rp. 50.000,00 + Rp. 240.000,00 = Rp 310.000,00

Rincian penjualan tunai ( 3 periode )

Keterangan
Bulan januari
Bulan februari
Bulan maret
Keripik/kg  Rp. 10.000,00
Getuk/kg     Rp. 10.000,00
Rangginang Rp. 12.000,00
Total penjualan tunai
350kg @ 10.000 = Rp.   3.500.000
300kg @ 10.000 = Rp.   3.000.000
350kg @ 12.000 = Rp.   4.200.000
                               Rp. 10.700.000 
350kg @ 10.000 = Rp.  3.500.000
350kg @ 10.000 = Rp.  3.500.000
400kg @ 12.000 = Rp.  4.800.000
                               Rp. 11.800.000
300kg @ 10.000 = Rp. 3.000.000
200kg @ 10.000 = Rp. 2.000.000
250kg @ 12.000 = Rp. 3.000.000
                               Rp. 8.000.000

Jadi :
Penjualan periode 1 = Rp. 10.700.000,00
Penjualan periode 2 = Rp. 11.800.000,00
Penjualan periode 3 = Rp.   8.000.000,00
Untuk perhitungan  beban penyusutan ( harga perolehan bisa dilihat dar neraca atau kebutuhan dana )
a.       Peralatan :
Harta
Umur ekonomis/thn
Nilai sisa
Beban penyusutan
Wajan
5
Rp. 30.000
Rp. 150.000 – Rp 30.000 : 5 =  Rp. 24.000/thn  (Rp. 2.000/bln )
Tungku
4
Rp. 60.000
Rp. 300.000 – Rp. 60.000 : 4 = Rp. 60.000/thn  ( Rp. 5000/bln)
Kursi
5
Rp. 40.000
Rp. 250.000 – Rp 40.000 : 5 =  Rp. 42.000/thn  ( Rp. 3500/bln )
meja
5
Rp. 60.000
Rp. 300.000 – Rp. 60.000 : 5 =  Rp. 48.000/thn  ( Rp. 4000/ bln)

b.      Mesin-mesin :
Harta
Umur ekonomis/thn
Nilai sisa
Beban penyusutan
Pengepresan
5
Rp.   300.000
Rp. 1.500.000 – Rp.   300.000 : 5 = Rp. 240.000/thn   ( Rp. 20.000/bln)
Penggiling adonan keripik
5
Rp.   300.000
Rp. 1.500.000 -  Rp.   300.000 : 5 = Rp. 240.000/thn  ( Rp. 20.000/bln)
Pemotong keripik
5
Rp.   300.000
Rp. 1.500.000 -  Rp.   300.000 : 5 = Rp.  240.000/thn  (Rp. 20.000/bln)
Pencampur bumbu keripik
5
Rp.    200.000
Rp.    500.000 -  Rp.   200.000 : 5 = Rp.     60.000/thn ( Rp. 5000/bln)
Gedung
5
Rp. 2.000.000
Rp. 20.000.000 - Rp.2.000.000 : 5 = Rp. 3.600.000/thn ( Rp. 300.000/bln)
Kendaraan
5
Rp. 1.000.0000
Rp. 25.000.000 - Rp.1.000.000 : 5 = Rp. 4.800.000/thn  ( Rp. 400.000/bln)





4.    Proyeksi pengeluaran ( 3 periode )
Laporan proyeksi arus kas ( 3 periode )
Keterangan
Bulan Januari
Bulan Februari
Bulan Maret
Saldo awal kas
Kas masuk
Kegiatan operasi :
Penjualan tunai
Kegiataan pendanaan :
Setoram modal sendiri
Pinjaman dari bank BRI

Total kas masuk
Kas keluar
Kegiatan  operasi :
Pembeliaan bahan baku
Pembelian perlengkapan

Beban-beban :
Beban gaji
Baban transportasi
Beban listrik,air dan tlp
Beban lain-lain

Kegiatan investasi :
Pembelian wajan
Pembelian tungku
Pembelian kursi
Pembelian meja
Pembelian tanah
Pembeliaan gedung
Pembelian kendaraan
Pembeliaan mesin-mesin

Kegiatan pendanaan :
Utang bank
Beban bunga bank
Prive Yeni

Total kas keluar
-


                      Rp. 10.700.000,00

Rp. 22.000.000,00
Rp. 50.000.000,00
                 Rp. 72.000.000,00
                                             Rp. 82.000.000,00


Rp. 3.920.000,00
Rp. 1.000.000,00
                   Rp.  4.920.000,00 

Rp. 2.200.000,00
Rp.    300.000,00    
Rp.   200.000,00
Rp.   150.000,00     
                  Rp.   2.850.000,00  
 
Rp.     150.000,00
Rp.      300.000,00
Rp.      250.000,00
Rp.      300.000,00
Rp. 15.000.000,00
Rp. 20.000.000,00
Rp. 25.000.000,00
Rp.   5.000.000,00
                    Rp. 66.000.000,00

Rp.      833.333,33
Rp.          8.333,33

                     Rp.     841.666,66
                                          (Rp. 74.611.666,66)
                                              Rp.  8.088.333,34


                                             Rp. 11.800.000,00

-
-
                                                                         
                                             Rp. 19.888.333,34


Rp. 3.690.000,00
-
                        Rp. 3.690.000,00

Rp. 2.200.000,00
Rp.    300.000,00
Rp.    200.000,00
Rp.    150.000,00
                      Rp. 2.850.000,00

-
-
-
-
-
-
-
-


Rp.   833.333,33
Rp.       8.333,33

                        Rp.   841.666,66
                                         (Rp.   7.381.666,66)
                                             Rp. 12.506.666,68


                                               Rp. 8.000.000,00

-
-

                                             Rp. 20.506.666.68


Rp. 2.550.000,00
-
                       Rp. 2.550.00,00

Rp. 2.200.000,00
Rp.    300.000,00
Rp.    200.000,00
Rp.    150.000,00
                     Rp. 2.850.000,00

-
-
-
-
-
-
-
-


Rp.    833.333,33
Rp.         8.333,33
Rp. 1.000.000,00
                     Rp.  1.841.666,66
                                          (Rp.  7.241.666,66)
Saldo kas
                                           Rp.   8.088.3333,34
                                           Rp. 12.506.666,68
                                           Rp. 13.265. 000,02


5.    Proyeksi laporan laba rugi ( 3 periode )
Laporan laba rugi ( 3 periode )
Keterangan
Bulan Januari
Bulan Februari
Bulan Maret
 Pendapatan :
Penjualan tunai
HPP:
Persediaan awal
Pembelian bahan baku

Persediaan akhir

Laba kotor
Beban-beban:
Beban gaji
Beban transportasi
Beban listrik,air dan tlp
Beban lain-lain
Beban perlengkapan
Beban bunga
Beban peny. Mesin penggiling
Beban peny. Mesin pencampur
Beban peny.  Mesin  pengepresan
Beban peny. Mesin pemotong
Beban peny. Wajan
Beban peny. Tungku
Beban peny. Kursi
Beban peny. Meja
Beban gedung
Beban peny.  Kendaraan
Total beban

                                   Rp. 10.700.000,00

-
Rp. 3.920.000,00
                 Rp. 3.920.000,00
                (Rp.    470.000,00)
                                   (Rp.  3.450.000,00)
                                    Rp.  7.250.000,00

Rp. 2.200.000,00
Rp. 300.000,00
Rp. 200.000,00
Rp. 150.000,00
-
Rp. 8.333,33
Rp. 20.000,00
Rp. 5.000,00
Rp. 20.000,00
Rp. 20.000,00
Rp. 2.000,00
Rp. 5.000,00
Rp. 3.500,00
Rp. 4.000,00
Rp. 300.000,00
Rp. 400.000,00
                                   (Rp.  3.648.833,33)

                                  Rp. 11.800.000,00

Rp. 470.000,00
Rp. 3. 690.000,00
                  Rp. 4.160.000,00
                 (Rp.    260.000,00)
                                   (Rp.  3.900.000,00)
                                     Rp. 7.900.000,00

Rp. 2.200.000,00
Rp. 300.000,00
Rp. 200.000,00
Rp. 150.000,00
Rp. 200.000,00
Rp. 8.333,33
Rp 20.000,00
Rp. 5.000,00
Rp. 20.0000,00
Rp. 20.000,00
Rp. 2.000,00
Rp. 5.000,00
Rp. 3.500,00
Rp. 4.000,00
Rp. 300.000,00
Rp. 400.000,00
                                    (Rp. 3.848.333,33)

                                   Rp. 8.000.000,00

Rp. 260.000,00
Rp. 2.550.000,00
                 Rp. 2.810.000,00
                 (Rp.   310.000,00)
                                   (Rp. 2.500.000,0)
                                    Rp. 5.500.000,00

Rp. 2.200.000,00
Rp. 300.000,00
Rp. 200.000,00
Rp. 150.000,00
Rp. 300.000,00
Rp. 8.333,33
Rp. 20.000,00
Rp. 5.000,00
Rp. 20.000,00
Rp. 20.000,00
Rp. 2.000,00
Rp. 5.000,00
Rp. 3.500,00
Rp. 4.000,00
Rp. 300.000,00
Rp. 400.000,00
                                    (Rp. 3.948.333,33)
Laba bersih sebelum pajak
                                    Rp.  3.601.166,67
                                      Rp. 4.051.666,67
                                     Rp. 1.551.666,67



















6.    Proyeksi neraca ( 3 periode )
Proyeksi neraca ( 3 periode )
Keterangan
Bulan Januari
Bulan Februari
Bulan Maret
Aktiva lancar
Kas
Perlengkapan
Persediaan bahan baku
Total aktiva lancar

Aktiva tetap
Wajan
Akm  peny. Wajan
Saldo wajan
Tungku
Akm peny. Tungku
Saldo tungku
Kursi
Akm peny. Kursi
Saldo
Meja
Akm peny. Meja
Saldo meja
Mesin penggiling
Akm peny. Mesin penggiling
Saldo mesin penggiling
Mesin pemotong  keripik
Akm peny. Mesin pemotong
Saldo mesin pemotong keripik
Mesin pencampur bumbu
Akm peny. Mesin pencampur
Saldo mesin pencampur bumbu
Mesin pengepresan
Akm peny. Mesin pengepresan
Saldo mesin pengepresan
Gedung
Akm peny. Gedung
Saldo gedung
Kendaraan
Akm peny. Kendaraan
Saldo kendaraan
Tanah
Total aktiva tetap
Total aktiva

Passiva
Utang bank
Modal Yeni
Total passiva

Rp. 8.088.333,34
Rp. 1.000.000,00
Rp.    470.000,00
                                            Rp. 9.558.333,34


  Rp. 150.000,00
( Rp.     2.000,00)
                  Rp.  148.000,00
  Rp.  300.000,00
( Rp.      5.000,00)
                  Rp.  295.000,00
 Rp. 250.000,00
(Rp      3.500,00)
                  Rp.  246. 500,00
 Rp. 300.000,00
(Rp.     4.000,00)
                  Rp.   296.000,00
 Rp. 1.500.000,00
(Rp.      20.000,00)
                  Rp. 1.480.000,00
 Rp. 1.500.000,00
(Rp.    20.000,00)
                 Rp.1.480.000,00
 Rp. 500.000,00
(Rp.     5.000,00)
                 Rp.    495.000,00
 Rp. 1.500.000,00
(Rp.      20.000,00)
                  Rp. 1.480.000,00
 Rp. 20.000.000,00
(Rp.      300.000,00)
                  Rp.19.700.000,00
 Rp. 25.000.000,00
(Rp.      400.000,00)
                  Rp. 24.600.000,00
                  Rp. 15.000.000,00
                                          Rp. 65.220.500,00
                                          Rp. 74.768.333.34


Rp. 49.166.666,67
Rp. 25.601. 166.67
                                          Rp. 74.768.333,34

Rp. 12. 506. 666,68
Rp.       800.000,00
Rp.       260.000,00
                                      Rp. 13. 566.666,68

 
  Rp. 150.000,00
( Rp.     4.000,00)
               Rp.   146.000,00
 Rp. 300.000,00
(Rp.   10.000,00)
                Rp.  290.000,00
 Rp. 250.000,00
(Rp.     7.000,00)
                Rp.   243.000,00
 Rp. 300.000,00
(Rp.     8.000,00)
                Rp.    292.000,00
  Rp. 1.500.000,00
( Rp.      40.000,00)
                 Rp. 1.460.000,00
Rp. 1.500.000,00
(Rp   . 40.000,00)
                 Rp.1.460.000,00
 Rp. 500.000,00
(Rp.   10.000,00)
                 Rp.   490.000,00
 Rp. 1.500.000,00
(Rp.      40.000,00)
                  Rp.  1.460.000,00
 Rp. 20.000.000,00
(Rp.      600.000,00)
                  Rp. 19.400.000,00
 Rp.25.000.000,00
(Rp.     800.000,00)
                   Rp.24.200.000,00
                   Rp.15.000.000,00
                                       Rp. 64.441.000,00
                                       Rp. 77.986.666.68


Rp. 48.333.333,34
Rp. 29.653.333,34
                                        Rp.77.963.333,68

Rp. 13.265.000,02
Rp.      500.000,00
Rp.      100.000,00
                                        Rp. 14. 075.000,02


 Rp.150.000,00
(Rp.    6.000,00)
               Rp.     144.000,00
 Rp. 300.000,00
(Rp.   15.000,00)
                Rp.    285.000,00
 Rp. 250.000,00
(Rp.   10.500,00)
                 Rp.    239.500,00
 Rp.300.000,00
(Rp.  12.000,00)
                  Rp.   288.000,00
 Rp. 1.500.000,00
(Rp.     60.000,00)
                  Rp. 1.440.000,00
 Rp. 1.500.000,00
(Rp.    60.000,00)
               Rp. 1.440.000,00
 Rp. 500.000,00
(Rp.   15.000,00)
                Rp.   485.000,00
 Rp. 1.500.000,00
(Rp.     60.000,00)
                Rp. 1.440.000,00
 Rp. 20.000.000,00
(Rp.      900.000,00)
                Rp. 19.100.000,00
 Rp. 25.000.000,00
(Rp.   1.200.000,00)
                Rp. 23.800.000,00
                Rp. 15.000.000,00
                                        Rp. 63.661.500,00
                                        Rp. 77.705.000,02


Rp. 47.500.000,01
Rp. 30.205.000,01
                                       Rp. 77.705.000,02

a.       Penilaian rencana investasi
Kas masuk bersih   -  laba setelah pajak   Rp. 3.601.166,67
                                  Beban penyusutan  Rp.    779.500,00
                                                                  Rp. 4.391.666,67

Maksimum payback period adalah 2 tahun ( 24 bulan )
Analis PP =       total investasi          x 1 bulan
                        Kas masuk bersih
                 =  Rp. 66.000.000,00       x 1
                       Rp. 4.391.666.67
                 =   15,028
                 =   15 bulan ( dibulatkan )

Simpulan :
Maka untuk rencana perusahaan makanan ringan ASLI ENAK ini layak dijalankan atau direalisasikan karena dalam penilaiaan rencana investasi PP < maksimum PP ( 15,028 < 24 bulan ). Layak tidaknya perusahaan ini dijalankan pun tergantung bagaimana kita sebagai pelaku bisnis   bisa merencanakan dengan baik apa-apa saja yang harus direncanakan misalnya dalam hal merencanakan produk apa yang akan dibuat, aspek-aspek apa saja yang perlu diperhatikan ( aspek pasa, SDM, yang paling utamanya yaitu financial. Maka diperlukan persiapan yang cukup untuk melaksanakan semua itu.

G. Aspek ekonomi, sosial dan politik
1.    Pengaruh kondisi ekonomi saat ini terhadap bisnis
-  Karena bahan baku yang saya pakai itu menggunakan sumber daya lokal asli indonesia karena kulitas bahan baku tersebut baik. Maka hal tersebut bisa mengurangi bahan baku impor.
-  Dengan adanya bisnis ini bisa membantu pemerintah dalam hal peningkatan terhadap pendapatan negara ( menambah kas negara ).



2.      Kontribusi bisnis terhadap pembangunan ekonomi
-  Dengan adanya bisnis ini bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar/ lingkungan dengan adanya peluang untuk meningkatkan kondisi ekonomi masyarakat sehingga mampu sedikit membantu pemerintah dalam meningkatkan ekonomi masyarakat.
-  Bisa menyediakan kebutuhan untuk konsumen atau masyarakat sesuai dengan kemampuan yang ada. Sehingga bisa menghailkan produk bagi konsumen atau masyarakat. Maka dengan adanya barang produk yang dibutuhkan masyarakat pemeintah bisa mengurangi impor dari luar untuk mendapatkan makanan enak. Karena di daerah kita pun banyak terdapat makanan enak yang berkualitas baik.

3.      Pengaruh kondisi sosial saat ini terhadap bisnis
-   Dengan adanya pendirian bisnis terkadang terjadinya hal-hal seperti : adanya konflik akibat berdirinya perusahaan. Dengan alasan jika perusaaan tersebut di dirikan bisa mencemarkan lingkungan akibat dari kulit singkong yang dibuang tidak pada tempatnya.
-   Bisa saja karena tidak adanya persetujuaan antara pihak masyarakat terhadap pendirian perusahaan tersebut yang akhirnya bisa manghasilkan konnflik yang bisa merugikann kedua belah pihak.
-   Dalam melaksanakan pekerjaan nya dalam bisnis yag saya kelola para pekerja mampu menggunakan teknologi modern yang ada maka tidak hanya skiil yang ditingkatkan tetapi pekerja juga harus siap mental untukk menghadapi segala sesuatu yang terjadi.

4.      Kontribusi bisnis terhadap kehidupan sosial
-   Dengan berdirinya perusahaan saya inibisa memperbaiki atau membantu merubah kondisi sosial masyarakat di daerah tersebut yang tadinya kurang baik menjadi baik dengan terbukanya lowongan pekerjaan bagi masyarakat sekitar pabrik tersebut.
-   Dengan berdirinya perusahaan saya ini mungkin saja bisa menciptakan peluang peluang baru bagi masyarakat untuk menumbuhkan peluang bisnis baru bagi masyarakat lainnya.
-   Bisa menambah  hal positif dari adanya bisnis yang saya kelola diantaranya meningkatkan mutu hidup masyarakat indonesia dengan mengurangi angka pengangguran di indonesia.

5.      Pengaruh kondisi politik yang sedang berkembang terhadap bisnis
-    Aspek ini berpengaruh terhadap bisnis yang dijalankan. Dimana situasi politik dapat dilihat dari media massa dan berita. Dimana media dibagi menjadi 2 yaitu good news dan bad news.
a.       Good new
Adanya program dana untukk pengusaha kecil itu bisa sangat memberikan kemudahan bagi pelaku bisnis.
Adanya berita BBM tidak jadi dinaikan itu bagi saya sebagai pelaku bisnis merupakan berita bagus sehingga harga jual produk yang saya jual tidak akan berkurang.
b.      Bad news
Adanya kenaikan BBM bisa sangat merugikan bisnis saya. Karena bila BBM naik harga bahan pokok seperti minyak goreng dan beras yang sering saya gunakan untuk memproduksi produk yang saya buat akan ikut naik juga. Sehingga bisa menaikann harga jual produk dan kemungkinan pemintaan konsumen akan menurun .

H.   Aspek lingkungan industri
1.    Strategi untuk mengantisipasi ancaman masuknya pendatang baru
Dengan berdirinya perusahaan yanga akan saya jalani ini bisa dibilang perusahaan ini terbilang perusahaan dalam skala kecil. Tetapi keuntungan serta proses dalam memproduksi produknya terbilang masih mudah. Dimana hal tersebut bisa saja mengundang datangnya pesaing-pesaing baru yang meniru atau mengikuti usaha yang yang sedang saya jalani. Maka untuk mengantisipasi hal tersebut, bisa dilakukan dengan berbagai cara. Maka cara yang saya pilih ialah : dengan menciptakan produk-produk baru supaya loyalitas konsumen tetap tinggi serta untuk kualitas barang diusahakan baik serta harga produk ekonomis. Yang paling utama bentuk dari produk tersebut harus unik, menarik dan rasanya enak supaya bisa menarik perhatian konsumen untuk membeli produk tersebut.

2.      Strategi untuk mengantisipasi ancaman dari produk pengganti
Dalam bisnis ini khususnya untuk proses produksi untuk memasak produknya saya masih menggunakan baham bakar alami yaitu  tungku dengan kayu bakar. Mengapa demikian, karena biasanya hasil memasak menggunakan kayu bakar biasanya lebih enak dibanding  bahan bakar lain. Hanya saja dalam proses memasaknya lumayan lama tetapi tak apa aslkan hailnya memuaskan. Tetapi bisa saja sewaktu-waktu stok kayu bakar yang kering terkadang tidak memungkinkan salah satunya mungkin akibat dari musim hujan. Maka untuk mengantisipasi hal tersebut say menggunakan produk pengganti yaitu dengan gas. Karena minyak tanah langka maka saya menggunakan gas untuk memasak. Tetapi resikonya gas lebih mahal daripada kayu bakar. Tetapi meskipun mahal demi melancarkan proses produksi saya usahakan semaksimal mungkin untuk mengatur hal tersebut. Demi memberikan kepusasan terhadap konsumen.

3.      Startegi untuk mengantisipasi kekuatan tawar menawar buyers
Biasanya dalam mendagangkan barang yang telah diproduksi maka kita harus pintar-pintar dalam menentukan harga produk yang dijual. Jangan sampai harga yang ditawarkan terlalu mahal, karena hal tersebut bisa saja mengakibatkan konsumen tidak ingin membeli barang tersebut. Diusahan harga yang ditawarkan standar atau ekonomis terjangkau. Dimana untuk pembelian produk dalam jumlah besar kita juga bisa memberikan sedikit potongan harga untuk mereka.Asalkan kita bisa mendapatkan keuntungan dari penjualan barang tersebut walaupun tidak terlalu besar.

4.      Strategi untuk mengantisipasi  kekuatan tawar menawar supplier
Pemasok dalam mengirimkan pasokan bahan baku terhadap perusahaan saya setidaknya dia pun menginginkan keuntungan dalam pengiriman bahan  baku tersebut. Sehingga harga yang ditawrkan pun terkadang tidak selalu murah. Maka hal yang  dilakukan oleh saya sebagai pelaku bisnis  harus pintar-pentar bertransaksi dengan supplier tersebut soal harga yang diberikan agar harga yang ditawarkan tidak terlalu mahal. Setidaknya bila kita membeli bahan baku dalam jumlah cukup besar kita meminta potongan harga. Dimana hal tersebut harus ada kesepakatan supaya tidak merugikan keduanya tetapi harus mendpatkan keuntungan keduanya.
5.      Pengaruh kekuatan stekholder terhadap persaingan usaha
Kekuatan stekholder sangatlah perpengaruh terhadap persaingan bisnis khhususnya dalam rencana bisnis yang akan saya jalankan. Dman stekholder disana meliputi : investor, pemasok, masyarakat. Mungkin apabila salah stu dari stekholder tersebut tidak ada maka bisnis yang saya jalankan pasti tidak akan berjalan lancar. Dimana dalam memproduksi produk yang akan dibuat dibutuhkan bahan baku yang mana bahan baku tersebut harus dicari atau dipesan melalui pemasok yang kemudian nantinya bisa dikirim serta digunakan langsung. Dalam membeli bahan baku tersebut saya memerlukan dana untuk hal tersebut apabila dana saya masing kurang maka saya pinjam ke investor. Bahan baku sudah ada uang untuk memebelinya pun sudah ada sekarang tinggal memproduksinya. Dimana dalam memproduksinya membutuhkan pegawai untuk megolah bahan tersebut. Disana peran masyarakat sebagai pekerja yaang bekerja di perusahaan saya. Selain itu masyarakat pun berpengaruh terhadap setiap produk yang dibuat. Dimana produk tersebut dibuat karena adanya permintaan konsumen ( kebutuhan konsumen ) terhadap produk tersebut. Maka masyarakat pun sebagai konsumen yang berpengaruh kekuatanyanya sebagai stekholder. Dimana dalam merencanakan bisnis saya sebagi pelaku bisnis harus memperhatikan adanya investor, pemasok dan masyarakat dalam melaksanakan bisnis ini.

I.      Aspek yuridis
1.    Bentuk badan usaha
Bentuk badan usaha yang saya akan lakukan ini merupakan badan usaha perorangan. Karena dalam pelaksanaan bisnis ini saya menggunakan modal sendiri tanpa ada pihak yang bergabung dengan saya atau tidak ada kerjasama dalam melaksanakan bisnis ini.
2.      Bidang usaha
Bidang usahanya merupakan bidang manufaktur. Dimana dalam proses kegiatannya bisnis ini yaitu memproduksi produk dari bahan baku singkong dan beras ketan menjadi hasil produk seperti keripik, getuk dan rangginang. Untuk nama perusahaan manufaktur saya ini yaitu “ ASLI ENAK “ dan untuk nama produk yang saya jual saya namakan “UENAK”.
Dimana dalam usaha ini saya produksi produk tersebut sendiri dan kemudian saya menjualnya melalui proses distribusi yang disalurkan ke toko-toko serta warung tradisional ( warung kecil ).
3.    Izin usaha
Perizinan  usaha merupakan salah satu kewajiban pelaku bisnis dalam membuka usahanya bisanya hal ini dilakukan untuk mempermudah pelaksanaan bisnis.                       
Dimana perizinan usaha yang saya ajukan untuk perizinan  untuk pendirian usaha yang akan saya lakukan ini terdiri dari:
a.    Izin prinsip yang merupakan perizinan yang diberikan pada perusahaan industri/manufaktur oleh pemerintah yang berkaitan dengan operasi produksi perusahaan. Sehinggan nantinya dalam opersi produksi tidak terjadi masalah dengan masyarakat.
b.    Izin hak guna dan hak pakai merupakan izin yang dikeluarkan untuk bukti bahwa perusahaan mendapatkan hak untuk mendapatkan atau lahan / pabrik tempat perusahaan berdiri untuk kegiatan usaha dan produksi. Sehingga dengan adanya izin ini sayasebagai pihak pelaku bisnis bisa dengan leluasa menggunakan pabrik atau tempat tersebut.
c.    Surat izin tempat usaha ( SITU) merupakan surat izin yang diberikan kepada perusahaan untuk yang berkaitan dengan faktor lingkungan  terutama berkaitan dengan gangguan yang mungkin timbul dari perusahaan terhadap lingkungan sekitar. Dengan adanya izin ini saya sebagai pelaku bisnis harus mampu memahami tentang kondisi lingkungan sekitar agar selalu terjaga dengan baik.
d.   Surat izin usaha perdagangan ( SIUP ) merupakan surat izin yang diberikan kepada perusahaan yang berkaitan dengan bentuk usaha yang dijalankan. Dengan adanya surat ini saya bisa measarkan barang yang saya produksi ke daerah yang telah saya tetapkan.

Dalam proses permohonan izin usaha ada beberapa syarat-syarat yang harus dipenuhi pelaku bisnis .
-   SITU
a.       Keamanan meliputi : alat pemada kebakaran, keamanan barang yang mudah terbakar, mengikuti peraturan perundang-undangan.
b.      Kesehatan meliputi : perlengkapan P3K, menyedikan tempat pembuangan sampah, mencegah kemungkinan pencemaran lingkungan.
c.       Ketertiban meliputi : menjaga ketertiban lingkungan, megikuki peraturan yang berlaku.
d.      Memenuhi syarat lain yang meliputi : menjaga keindahan lingkungan sekitar dan mengutamakan tenaga kerja dari lingkungan sekitar dll.

J.     Aspek lingkungan hidup
    Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakuknya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya (UU. No. 23/1997).
1.    Dampak bisnis terhadap lingkungan hidup
Dampak bisnis yang akan saya lakukan bisa berdampak positif maupun negatif.
a.       Dampak positif
Dengan adanya bisnis ini yaitu makanan ringan dimana lokasi pabriknya terletak di Desa Dewasari Ciamis maka hal tersebut dapat mennjadi peluang bagi mereka yang masih pengangguran. Dimana dengan adanya bisnis ini maka terbukanya lapangan pekerjaan bagi mereka yang membutuhkan pekerjaan. Maka dengan berdirinya bisnis ini bisa mengurangi pengangguran di indonesia. Dampak positif yang kedua, bisa mengundang pesaing pendatang baru yang bisa saja terrinspirasi dari busnis yang saya jalankan maka orang lain pun ingin lebih baik dari itu.
b.    Dampak negatif
Dari adanya bisnis yanga saya lakukan dampak negatif yang mungkni saja terjadi yaitu adanya pencemaran udara yaitu akibat dari pembakaran, dan pencemaran lingkungan karena akibat dari kurangnya pemeliharaan kebersihan. Misalkan tidak tersedianya tempat sampah untuk pembuangan sampah dari kulit singkong.

2.    Rencana pengelolaan lingkungan
Rencana pengelolaan lingkungan dilakukan agar kondisi lingkungan  disekitar akibat adanya pelaksanaan bisnis yang saya lakukan tidak mengundang perrmasalahan dengan masyarakat sekitar yaitu cara pertama bisa dilakukan dengan menganalisis dampak lingkungan yang kemungkinan akan terjadi atau sering disebut dengan ( andal ). Andal ini bukanlah proses suatu proses yang berdiri sendiri tetapi merupakan proses analisis mengenai dampak lingkungan ( amdal ). Andal adalah telaah secara cermat dan mendalam tentang dampak penting suatu kegiatan yang diirencanakan.
Pada dasarnya , proses dalam andal meliputi identifikasi, prediksi dan evaluasi dampak. Dalam identifikasi dampak dari bisnis yang akan saya lakukan ialah lingkungan mana yang bisa terkena dampak. Pastinya yang mungkin saja terkena dampak yang telah dijelaskan  pada poin 1 ialah masyarakat lingkungan sekitar.  Setelah identifikasi kemudian dilakukan prediksi dimana hal ini dilakukan untuk memperkirakan seberapa dampak yang akan terjadi denagna adanya bisnis yang akan saya lakukan bagi masyarakat dan yang terakhir mengevaluasi diman hal ini dilakukan unuk menilai seberapa besar perubahan lingkungan yang akan terjadi.
Untuk cara yang kedua setelah menganalisis maka diikuti dengan  RKL  dan RPL. RKL (rencana pengelolaan lingkungan )  dan RPL ( rencana pemantauan lingkungan ) disana yaitu bagian dari andal bila keduanya itu tidakk ada maka proses andal tidak akan bermanfaat. Dalam aplikasinya rencana pengelolaan lingkungan bisa dilakukan dengan say sebagai pelaku bisnis bisa mengatasi dampak yang terjadi pada poin 1 diatas. Untuk pencemarann udara pemilik pabrik harus bisa mengarahkan asap pabrikk dengan membutkan lubang untuk mengeluarkan asap dari pembakaran agar tidak berhebus kemana-mana khususnya peda karyawan yang sedang bekerja supaya dapat terhindar dari asap tersebut yang bisa saja mengakibatkan sesak nafas. Dalam pencemaran lingkungan akibat dari sampah yang ditimbulkan dari kulit singkong bisa diatasai dengan pihak dari pemilik pabrik untuk menyedikan tempat sampah khusus untuk menampung sampah kulit singkong tersebut. Begitupun dengan lokasi tempat sampah yang perlu diatur supaya tidak berakibat menimbulkan bau busuk terhadap lingkungan. Maka dalam pembuatan tempat sampahnya harus harus disesuaikan dengan keadaan di lingkungan sekitar.

K.  Risiko bisnis dan upaya antisipasinya
a.    Resiko bisnis
Dalam setiap pelaksanaan bisnis pastinya dalam uasha tersebut dapat terjadi resiko – resiko bisnis yang bisa saja kemudian hari bisa terjadi. Seperti apa yang sedang saya rencanakan dalam bisnis saya yaitu memproduksi 3 produk yaitu memproduksi keripik, getuk, dan rangginang yang kemudian mendistribusikan produk tersebut ke pelanggan.
Dalam melaksanakan bisnis saya ini terdapat beberapa resiko yang mungkin bisa terjadi suatu saaat. Dimana biasanya resiko tersebut disebabkan karena :
1.      Perubahan permintaan dari konsumen. Yang biasanya terjadi karena  perubahan selera konsumen terhadap produk yang saya bisa dikatakan konsumen bisa meras bosan dengan produk yang telah kami produksi.
2.      Adanya persaingan yang ketat. Dimana dengan berdirinya bisnis yang saya jalankan kemungkinan besar pasti bermunculan pesaing – pesaing baru dalam memproduksi produk yang sama hanya dalam hal bentuk, harga maupun kualitas barang pasti berbeda-beda. Dari sana saya harus benar-benar berlomba dengan pesaing lain supaya usaha yangs saya jalankan lebih baik dari mereka.
3.      Adanya perubahan teknologi dan adanyanya bencana alam. Itu pun resiko yang bisa saja terjadi pada bisnis siapa saja begitupun saya sendiri.

Dari sebab timbulnya resiko yang diterangkan diatas bisa saja diperinci sebagai berikut :
1.      Resiko karena barang-barang yang saya jual tidak laku dipasaran
2.      Resiko karena barang-barang tidak bermanfaat bagi konsumen
3.      Resiko karena adanya penipuan atauu pencurian
4.      Resiko karena adanya bencana alam
5.      Resiko karena adanya persaingan sesama pesaing lain
6.      Resiko karena kacaunya distribusi
7.      Resiko karena sulitnya mencari bahan baku

4.    Upaya antisipasi dari resiko diatas
1.      Resiko barang yang tidak laku
Bisa saja hal tersebut terjadi pada bisnis saya maka untuk mengantisipasinya dengan mengatur jumlah barang atau produk yang akan diproduksi. Misalkan pada produksi kedua terjadi peningkatan dalam permintaan konsumen maka produk yang dibuat diperbanyak apabila sebaliknya permintaan konsumen menurun maka produksi barang diturunkan jumlah produksinya.
2.      Barang yang tidak bermanfaat bagi konsumen
Apabila hal tersebut terjadi maka hal yang perlu dilakukan ialah pihak perusahaan bisa menyediakan produk tersebut untuk salah satu produk andalan bagi perusahaan misalnya dengan memproduksi getuk produk tersebut bisa dijadikan sebagai salah satu makanan ringan oleh-oleh khas Ciamis. Maka bisa saja para konsumen bisa antusias dengan dilakukannya hal tersebut.
3.      Resiko adanya penipuan atau pencurian
Hal tersebut banyaklah terjadi disetiap perusahaan yang berjalan. Bisa saja dikatakan pencurian tersebut bahasa kerennya korupsi. Hal tersebut tentu saja dapat merugikan perusahaan. Untuk mengantisipasinya atasan atau pemilik perusaan harus bisa memeriksa rutin setiap laporan yang dibuat oleh karyawan agar dapat mengetahui seberapa besarkah penerimaan atau pengeluaran yang terjadi di perusaaan tersebut.
4.      Resiko bencana alam
Resiko bencana alam disana bisa meliputi kebakaran, banjir dll. Maka untuk mengatasi hal tersebut saya maupun karyawan harus mampu menjaga lingkunagan dengan baik. Misalkan dalam hal menjaga kebersihan pabrik dan juga bisa memelihara alat-alat produksi dengan baik..
5.      Resiko adanya persaingan antar sesama pesaing lainnya.
Pesaing  baru bisa saj dapat mengalahkan kita dalam masalah penjualan produk ke pasaran. Maka supaya kita bisa bersaing dengan pesaing lain, maka hal yang perlu dilakukan dengan cara saya harus bisa memproduksi barang lebih baik dari pesaing lain. Baik itu dala hal harga, jenis produk dsb. Dalam hal jenis produk, saya harus menciptakan produk yang menarik sehingga hal tersebut bisa menarik perhatiann konsumen dalam membeli barang tersebut.
6.      Resiko karena kacauan distribusi
Dalam hal yang perlu diperhatikan dalam pemasaran produk ialah dengan mendistribusikan produk tersebut ke berbagai daerah. Bagian pemasaran harus mampu mengatur kemana saja jalur pemasaran yang akan dilakukan jadi dengan hal tersebut kemungkinan kacaunya distribusi itu kecil.
7.      Resiko karena sulitnya mencari bahan baku
Biasanya bahan baku seperti singkong yang saya gunakan dalam proses produksi terkadang bila musim kemarau tiba biasanya singkong yang dihasilkan jarang dan kualitasnya pun biasnya kurang baik. Maka untuk menghindari hal tersebut pelaku bisnis harus pintar-pintar mencari banyak pemasok untuk menghasilkan barang tersebut agar saya tidak selalu bergantung pada pemasok itu-itu saja.

Penutup
Simpulan :
Bisnis merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh orang untuk mendapatkan keuntungan dari kegiatan tersebut. Tetapi dalam hal mengawali bisnis yang akan dilaksanakan sangatlah memerlukan berbagai hal yang perlu diperhatikan dan dipersiapkan diantaranya:
1.      Rencana bisnis yang akan dilakukan
Dimana dalam menyusun rencana bisnis ini diperlukan anallisis 5W + 1 H. Selain itu analisis SWOT dan strategi apa yang dipilih agar bisnis tersebut bisa terlaksn dengan baik.
2.      Study kelayakan bisnis ( SKB )
Merupakan suatu penelitian yang dilakukan untuk menilai apakah gagasan bisnis layak direalisasikan atau tidak. Serta menilai sejauh mana benefit ( manfaat ) yang diperoleh dari kegiatan bisnis tersebut. Dimana aspek SKB terdiri dari aspek pasar, aspek internal serta aspek persaingan dan eksternal perusahaan. Adapun manfaat dari SKB yaitu investor dapat melihat prospek usahanya, kreditur dapat memebrikan pinjaman atau tidak terhadap calon pelaku bisnis yang akan dikelola, manajemen perusahaan bisa merealisasikan apakah perusahaan telah dicantumkan dalam SKB serta bagi pihak masyarakat dam pemerintah bisa memberikan peluang untuk membuka lapangan pekerjaan.
 Adapun tahap dari SKB : penemuan ide, melekukan penelitian, mengevaluasi, pengurutan usulan layak, rencana pelaksanaan, tahap pelaksanaan. Dibawah ini merupakan kesimpulan dari aspek SKB yang sebelumnya telah dijelaskan secara rinci.
a.     Aspek pasar
Pasar merupakan kekuatan dari adanya permintaan dengan dengan penawaran sehingga terciptalah laba. Dalam aspek saya sebagai pelaku bisnis menentukan jenis pasar apa yang akan dipilih. Untuk perusahaan yang memproduksi produk makan ringan ( keripik, getuk dan rangginang ) dapat dipilih pasar dari segi produsen : saya memilih pasar persaingan monopolistik  alasan karena pasar ini merupak pasar yang jumlah produsennya banyak dan barangnya pun heterogen dalam kontek terdiperensiasi. Dalam segi konsumen : saya memilih pasar penjual kembali ( resseller )dimana pasar reseller ini merupakan  unit pasar yang bisa berupa agen atau distributor. Dimana bahwa produk yang saya buat ini nantinya didistribusikan kepada konsumen lewat warung-warung atau toko-toko.
b.    Aspek internal perusahaan
-       Aspek pemasaran
Dalam aspek pasar ini terdapat 3 hal yang perlu diperhatikan:
1.      Segmentasi pasar
Merupakan suatu kegiatan dalam membagi-bagi jenis pasar. Yang terdiri dari aspek geografis, demografis, psikografis, dan ekonomi.
2.      Target pasar
Dimana apabila telah segmentasi pasar telah dibagi-bagi jenis pasarnya maka dalam taget pasar ini saya akan memilih segmentasi pasar mana yang akan dilayani. Untuk aspek geoggrafis saya lebih memilih daerah Ciamis untuk memasrkan barang. Aspek demografis saya memilih semua kalangan kecuali bayi dan untuk jenis kelamin laki-laki atau wanita bisa mengkonsumsi produk yang saya buat. Aspek psikografis saya targetkan semua kelas ekonomi baik dari mulai yang bawah sampai yang atas bisa mempunyai daya beli terhadap produk ini karena gaya hidup yang say pilih ialah sederhana. Aspek perilaku saya yakin konsumen memiliki loyalitas tinggi karena kualitas yang saya buat itu kualitas yang bagus.
3.      Posisi pasar
Memposisikan citraa tau image produk dimata konsumen. Maka untuk memeberikan penilaian baik terhdap konsumen yang perlu dilakukan ialah : mengidentifikasinkeunggulan kompetetif, memilih keunggulan kompetetif  dan mengkomunikasikan produk tersebut.
4.     Manajemen pemasaran
Dalam hal ini pelaku bisnis harus mampu mangatur pemasaran yang akan dilakukan serta mampu menganlisis persaingan bisnis serta menentukan marketing mix atas produk yang dibuat.
-   Aspek teknik dan teknologi
       Dalam aspek ini penentuan strategi produksi perlu dipilih mana kah yang cocok dengan ketentuan saya sebagai pelaku bisnis setelah itu harus mampu menjelaskan bagaimana cara memproduksi barang ayang akan diproduksi. Untuk yang kedua yaitu dengan memilih serta merencanakan produk yang akan dibuat. Kemudian untuk yang ketiga yaitu rencana kualitas dimana kualitas sangat perlu diperhatikan dalam pembuatan poduk . Yang  keempat yaitu memilih teknologi apa saja yang perlu disiapkan untuk memperlancar proses produksi, kelima merencananakan kapasitas produksi, keenam yaitu merencanakan letak pabrik serta merencanakan layout pabrik, ketujuh saya sebagai peleku bisnis harus mampu memanaj persediaan bahan baku yang diperlukan dan yang terakhir yaitu pengawasan kualitas setelah adanya penilaian dari konsumen sudah bauk atau belum.
-       Aspek menejemen
        Untuk anggaran produksi  pada bahan untuk bisnis saya yaitu Rp.3.920.000,00 . Untuk anggaran tenaga kerja Rp. 2.2000.000,00  dan untuk biaya overhead pabrik Rp. 450.000,00 rincian dapat dilihat di laporan sebelumnya.
-       Aspek sumber daya manusia
         Dala aspek ini pelaku bisnis harus mampu seberapa banyak karyawan untuk melaksaankan pekerjaan nanti serta selain menentukan saya pun harus bisa memilih karyawan yang baik agar proses produksi nanti bisa terlaksana dengan baik. Jumlah karyawan yang diperlukan oleh saya dalam bisnis saya sebanyak   13 orang. 9 karayawan ditempatkan di proses produksi di bagian produksi, pemasaran, SDM serta keuangan masing-masing 1 orang.
-        Aspek financial
Bisa dikatakan aspek ini yang paling utama dimana dalam perincian biaya-biaya disusunkan diaspek ini. Dan untuk bisnis yang  saya akan dilaksanakan yaitu sebesar Rp. 72.000.000,00. Rp. 22.000.000,00 modal sendiri dan sisanya meminjam ke bank BRI.
c.    Aspek persaingan dan lingkungan eksternal
-       Aspek ekonomi, sosial dan politik
     Dalam aspek ini terdapat pengaruh serta  kontribusi yang terjadi terhadap terlaksananya bisnis yang saya jalani. Untuk pengaruh dan kontribusi ekonomi dengan adanya bisnis yanga akan saya jalankan ialah meningkatnya pendapatan negara serta mampu mengubah kesejahteraan masyarakat. Untuk politik pengaruh dan distribusinya yaitu adanya perubahan kondisi sosial pada masyarakat dan bisa membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Untuk aspek politik pengaruh dan kontribusinya ialah adanya perubahan news di lingkungan politik seperti BBM yang dikatakan naik ternyata tidak. Serta adanya kenaikan bahan pokok sehingga bisa saja mempengaruhinbisnis yang saya jalankan
-       Aspek lingkungan industri
Dalam aspek ini, pertama saya harus mampu menga salah satu cara yaitutasi ancaman masuknya pendatang baru bisa dilakukan dengan cara memperbaiki kulaitas lebih baik lagi . Kedua, harus mampu mengantisipasi produk pengganti. Ketiga harus mampu mangantisipasi kekuatan tawar menawar buyers dan supplier juga serta yang terakhir saya harus mampu mengetahui pengaruh stekholder terhadap persaingan usaha yang saya jalankan.
-       Aspek yuridis
Dalam usaha yang akan saya jalankan bentuk badan usahanya yaitu perseorangan dimana usaha yang akan saya jalankan  saya sendiri yang akan mendirikan perusahaan tanpa ada kerja sama dari orang lain. Nama perusahaan saya ini yaitu ASLI ENAK dengan nama produk UENAK. Produk yang diproduksinya yaiu makanan ringan terdiri dari keripik, getuk dan rangginang. Untuk bidang usahanya yaitu manufaktur dimana dalam proses kegiatannya perusahaan ini memproduksi secara langsung dan kemudian munjualnya pada konsumen dengan cara mendistribusikan produk tersebut. Untuk perizinan usahan saya gunakan SIUP dan SITU untuk mempermudah proses kegiatan usaha yang akkan saya jalani. Dan ada perizinan lain yang digunakan diantaranya yaitu izin prinsip dan juga izin hak guna serta hak pakai.
-       Aspek lingkungan hidup
Dalam aspek lingkungan ada dampak yang bisa ditimbulkan dari adanya kegiatan bisnis yang saya jalankan yaitu pencemaran udara dan lingkungan maka untuk mengatasi hal tersebut harus diadakan rencana pengelolaan linkungan dengan menganalisis dampak lingkungan ( andal ) sehingga dari hal tersebut bisa mengetahui bagaimana memecahkan masalah tersebut.
-       Resiko bisnis dan upaya antisipasinya
          Dalam pelaksanaan bisnis pastinya ada resiko- resiko yang harus ditanggung pelaku bisnis salah satunya resiko barang tidak laku, bahan baku langka dll. Maka dalam mengatasi hal tersebut peleku bisnis harus mengubah srtategi yang lebih baik lagi agar resiko yang akan terjadi bisa terpecahkan.
Jadi dalam merencanakan suatu bisnis itu tidaklah mudak banyak hal-hal yang pelajari serta  kita pun harus siap mental apabila menghadapi hal-hal yang sulit nantinya.

1 komentar:

  1. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    BalasHapus