Laporan
Study kelayakan bisnis
Perusahaan makanan ringan
“ asli enak”
Disusun oleh :
Nama : Yeni Rusmayanti
NIM
: 210710001
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS GALUH CIAMIS
Tahun Ajaran 2011/2012
LAPORAN SKB
I.
Rencana
Bisnis
a. Analisis
5W + 1H
-
What ( bisnis apa yang akan dilakukan )
Bisnis
yang dipilih memproduksi makanan ringan ( keripik,rangginang dan getuk). Bisnis
ini sangatlah tidak sulit dilakukan karena bahan baku yang diperlukan mudah
didapat
-
Why ( mengapa memilih bisnis tersebut )
Karena
dengan bisnis ini, kita bisa mengolah bahan-bahan yang didapat dari hasil alam.
Kita ketahui bahwa di pedesaan banyak petani yang menanam ubi, padi dan
singkong. Dengan demikian saya sebagai pelaku bisnis akan mudah mendapatkan
bahan baku yang dibutuhkan sehingga tidak sulit mencari bahan baku tersebut. Alasan
lain mengapa bisnis ini dipilih, karena adanya peluang dan modal itu membantu
sekali dengan diadakannya bisnis ini.
-
Who ( siapa yang menjalankan bisnis )
Bisnis
ini akan dijalankan oleh saya dengan dibantu oleh karyawan. Dimana fungsi karyawan
disini yaitu membantu memperlancar produksi sampai produk tersebut dipasarkan.
Dimana nama produk yang akan saya buat adalah “UENAK”.
-
When ( kapan bisnis tersebut
dilaksanakan )
Bisnis
ini dilaksanakan kurang lebih bulan januari 2013. Hal tersebut dilakukan karena
untuk melaksanakan bisnis tersebut cukuplah lama. Karena untuk mempersiapkan
segala sesuatunya harus dipersiapkan dengan baik, agar tujuan yang ingin saya
capai bisa terlaksana dengan baik.
-
Where ( dimana bisnis tersebut dilakukan
serta alasan )
Bisnis
ini untuk sementara saya lakukan di daerah Ciamis, karena ini bisa diukatakan
sebagai masa percobaan sebelum keluar daerah Ciamis kita promosikan dulu di
daerah yang terdekat dan apabila di daerah Ciamic bisnis mendapatkan respon
yang baik maka saya akan kembangkan pemasarnnya lebih luas lagi.
-
How ( bagaimana cara menjalankan bisnis
tersebut )
Yang
paling utama saya terlebih dahulu harus
memiliki modal untuk produksi barang. Dimana modal itu digunakan untuk
memproduksi barang, menggaji karyawan dan untuk kebutuhan atau biaya-biaya
lainnya. Setelah itu, apabila barang atau produk sudah ada maka saya akan menjualnya atau
memasarkan barang tersebut. Salah satunya dengan cara menitipkan barang yang
diproduksi atau saya bisa menjualnya secara langsumg pada konsumen dilingkungan
daerah Ciamis. Untuk cara yang tadi dengan menyimpan atau menitipkan barang
tersebut di toko atau warung-warung itu bisa dikatakan sebagai promosi supaya
masyarakat bisa mengenal barang atau produk tersebut.
b. Analisis
SWOT
- Strength ( kekuatan )
1. Bahan
baku mudah di dapat dan barangnya pun berkualitas
Dimana bahan baku bisa
di dapat di daerah Ciamis, otomatis itu dapat membantu memperlancar serat
mempermudah produksi yang akan dilakukan.
2. Modal
awal yang tidak besar
Untuk modal yang
dikeluarkan pertama kali mungkin tidak besar sehingga tidak sulit untuk
menciptakan bisnis ini.
- Weakness ( kelemahan )
1. Dalam
hal pemasaran, diman pemasaran barang yang diproduksi tidak meluas masih di daerah Ciamis.
2. Barang
atau produk yang dibuat kuantitasnya masih terbilang sedikit belun dalam jumlah besar.
- Opportunity ( peluang )
1. Peluang
dal;am pemasaran bisa dilkukan diluar daerah Ciamis (memperluas pemasaran )
2. Bisa
mendapatkan kemudahan bila suatu waktu memerlukan modal pinjaman untuk memperbesar
bisnis yang akan dilakukan.
- Threat (ancaman )
1. Barang
yang diproduksi mudah ditiru oleh pesaing. Hal tersebut dikatakan demikian
karena proses produksi produk yang saya lakukan tidak terlalu sulit sehingga
bisa mendatangkan pesaing-pesaing baru.
c. Strategi
bisnis
- Mempertahan
bahan baku yang berkualitas supaya konsumen bisa merasakan
kepuasan terhadap produk yang saya buat.
- Modal yang digunakan harus efisien sesuai
dengan pengeluaran bisnis tersebut.
- Memperluas pemasaran di luar daerah Ciamis.
II. Studi kelayakan bisnis
A. Aspek Pasar
1. Jenis produk pada bisnis yang saya jalankan
Produk
yang saya pilih untuk kegiatan bisnis saya adalah makanan ringan. Dimana
makanan ringan ini terdapat beberapa macam yang diproduksi diantaranya :
keripik. Rangginang dan getuk. Keripik yang saya produksi terdapat berbagai
jenis, ada jeripik singkong, keripik pisang, dll. Semua produk ini dibuat dari
bahna baku yang berasl dari alam seperti ; singkong, pisang, beras ketan dll.
2. Jenis
pasar yang dituju
a). Jenis pasar yang dituju dari segi produsen
Dilihat
dari kegiatan bisnis yang akan dilakukan jenis pasar yang sesuai ialah pasar
persaingan monopolistik. Dimana pasar monopolistik merupakan pasar yang jumlah
produsennya atau penjualnya banyak dan barangnya heterogen dalam konteks
terdiferensiasi. Bisa kita lihat, terdapat banyak orang yang melakukan bisnis
seperti yang saya lakukan dari
produksinya pun sama misalnya : memproduksi keripik. Tetapi dalan proses
produksinya berbeda dari rasa, kualitas dan bentuknya. Dimana keripik yang saya
buat terdapat beberapa jenis keripik dan rasanya pun bervariasi. Diantaranya ;
keripik pisang manis dan keripik pisang
yang asin.
Untuk
keripik singkong dari mulai rasa balado, rasa bumbu pedas dll. Mungkin yang
dimaksudkan terdiferensiasi itu seperti yang saya nyatakan diatas. Dilihat dari
barangnya pun heterogen dimana dalam bisnis ini selain memproduksi saya pun
menjual produk saya bermacam-macam dari mulai keripik, rangginang dan getuk.
b). Jenis pasar yang dituju dari segi konsumen
Ada 2 jenis pasar yang saya pilih dari
segi konsumen :
1. Pasar
konsumen
Yaitu
barang atau jasa yang dijual pada konsumen akhir untuk langsung digunakan dalan
kegiatan konsumsi. Alasan mengapa saya memilih pasar ini, karena selain memproduksi
barang atau produk kami juga bisa melayani konsumen secara langsung dalam skala
kecil. Dimana barang yang dibelinya itu bukan untuk dijual kembali tetapi untuk
dikonsumsi sendiri.
2. Pasar
penjual kembali ( reseller )
Yaitu
suatu unit pasar yang bisa berupa agent, retail distributor, grosir dll. Alasan
mengapa saya memilih pasar ini, karena produk yang dibuat ini akan
didistribusikan atau disalurkan pada pedagang lain untuk dijual kembali. Hal
tersebut dilakukan dengan cara mengirim barang tersebut dari mulai ke
warung-warung maupun ke toko-toko di daerah Ciamis. Tetapi dari kedua jenis
pasar tersebut yang paling dominan ialah pasar penjual kembali (reseller),
karena dari presentase penjualannya lebih banyak dibanding pasar konsumen.
3. Analisis
SWOT aspek pasar
- Analisis
internal
Strenght ( kekuatan )
Barang
yang diproduksi dan kemudian dipasarkan diproduksi dari bahan-bahan baku yang
berkualitas dengan demikian barang tersebut bisa lebih diminati konsumen selain
itu dari segi harga kita memberikan harga yang ekonomis sehingga terjangkau
untuk semua kalangan baik atas, menengah atau bawah. Dengan demikian konsumen
bisa mendapatkan kepuasan dari penjualan barang atu produk yang dibuat.
Weakness ( kelemahan )
Ketika
musim kemarau biasanya bahan baku untuk memproduksi keripik seperti singkong
bisa sulit didapat. Karena biasanya singkongnya kurang bagus kualitasnya hal
tersebut bisa berpengaruh terhadap produksi barang begitupun dengan
penjualannya pun menurun.
- Analisis
eksternal
Opportunity ( peluang )
Dilihat
dari kekutannya diatas dengan bahan baku produk yang berkualitas serta harga
produk yang ekonomis itu bisa memberikan peluang bagus untuk bisnis saya
khususnya dalam menjual produknya ( memasarkan barang atau produk lebih luas).
Yang tadinya hanya didistribusikan di daerah Ciamis saja, dengan kekuatan
barang atau produk tersebut bisa di distribusikan ke luar daerah Ciamis.
Threat ( ancaman )
Ada
banyak pesaing distributor baik itu di daerah Ciamis maupun di luar daerah
Ciamis yang bisa saja mengakibatkan penurunan penjulan karena keinginan
konsumen bisa berubah-ubah atau bisa juga karena adannya faktor bosan sehingga
konsumen bisa berpindah ke distributor yang lain.
B. Aspek Pemasaran
1. Segmentasi
pasar
- Aspek
geografis
Untuk produk yang saya
buat akan dipassarkan di daerah Ciamis
- Aspek
demografis
Produk makan ringan ini
bisa dikonsumsi baik untuk anak-anak,dewasa,remaja maupun orang tua . Baik itu
laki-laki atau perempuan yang penting mereka suka dengan makanan yang saya
buat. Dimana produk ini bisa dibeli oleh orang-orang yang memiliki pendapatan
rendah maupun tinggi.
- Aspek
psikografis
Produk ini ditargetkan
untuk orang yang memiliki gaya hidup baik bawah,menengah dan atas ( semua
kalangan ).
- Aspek
perilaku
Dalam aspek ini
ditargetkan loyalitas konsumen tinggialasannya karena disini kami
mempertahankan kualitas produknya baik sehingga konsumen akan merasa puas.
Target
pasar
Dari
segmentasi pasar diatas, saya sebagai produsen
dari produksi makanan ringan bisa memilih segmentasi mana yang akan
dilayani;
- Aspek
geografis
Daerah
pemasaran yang dipilih ialah daerah Ciamis. Alasannya sebelum ke daerah di luar
Ciamis terlebih dahulu saya pasarkan produk yang di buat untuk dipasarkan hanya
di daerah Ciamis saja. Baru setelah di Ciamis penjualannya meningkat saya coba
untuk memperluas pemasarannya ke luar daerah Ciamis. Dengan cara membuka cabang
di daerah lain dan jika penjualannya turun pun saya coba pasarkan di daerah
lain dengan begitu kita bisa menilai dimanakah pemasaran yang lebih baik.
- Aspek
demografis
Dimana
produk yang dibuat bisa dikonsumsi oleh para anak,remaja,dewasa bahkan orangtua
baik laki-laki atau perempuanserta bagi mereka yang tingkat pendapatannya
rendah ataupun tinggi bisa membeli produk yang saya bat. Karena harga produk
yang saya tawarkan beraneka ragam sesuai ukuran dan jenis produk yang dibuatnya
pun bermacam-macam sehingga konsumen bisa memilih dari mulai kripik pisang rasa
manis,keripik singkong rasa pedas,rasa balado dll.
- Aspek
psikografis
Kelas ekonomi menengah
ke bawah serta untuk gaya hidup sederhana. Maka dari itu, untuk harga produk
yang dipasarkan pun ekonomis ( terjangkau ).
- Aspek
perilaku
Tentunya target pasar
dari aspek ini yaitu mengharapkan kkonsumen yang memiliki loyalitas tinggi.maka
kualitas barang harus bisa memuaskan konnsumen supaya tidak berpindah ke produsen lain.
Posisi
pasar
Dalam
memposisikan citra produk dimata konsumen,dengan cara membuat produk variatif
salah satunya dengan memproduksi getuk goreng aneka rasa,dan rangginang rasa
manis dari situlah produk yang saya buat bisa manjadi unggul dibanding pesaing
lain. Sehingga produk tadi bisa menjadi keunggulan yang kompetetif. Kita
ketahui bahwa di daerah Ciamis getuk goreng serta rangginang rasa manis masih
jarang ditemui, maka dengan hal tersebut yaitu dengan keunggulan kompetetif
tadi bisa dujadikan sebagai posisi pasar. Sehingga hasil dari adanya produksi
baru tersebut bisa meningkatkan kepuasan para konsumen selain itu pihak
perusahaan pun bisa mendapatkan keuntungan dari adanya produk baru tersebut.
a. Manajemen
pemasaran
1. Analisis
persaingan bisnis
a. Mengidentifikasi pesaing
Hal
tersebut bisa dilakukan dengan cara mengetahui kelemahan serta kekuatan dari
pesaing lain dengan begitu dari kita bisa memperbaiki produk apabila masih
kurang baik. Dari sana kita akan mampu bersaing dengan baik dengan pesaing lain
karena kita pun sudah mempersiapkan produk yang lebih baik dari para pesaing.
Mengidentifikasi sasaran pesaing saya ambil 3
pesaing yaitu mani market, penjualan grosir dan warung-warung.
Minimarket : dari produk tentu berkualitas dan harganya
lumayan mahal
Penjual grosiran : memaksimalisasi
total penjualan
Warung-warung : biasanya memaksimalisasi laba
b. Mengidentifikasi
strategi pasar
Minimarket : produk berkualitas harga tetap mahal
Penjual grosiran : kualitas
produk baik, harga pun ekonomis
Warung-warung : kualitas
produk kurang, harga tak sesuai dengan produk yang dijual.
c. Mengidentifikasi
kekuatan dan kelemahan konsumen
Minimarket
Kekuatan : produk
berkualitas
Kelemahan : harga yang ditawarkan mahal
Penjual grosiran
Kekuatan : harga
terjangkau dan kualitas baik
Kelemahan : omzet
terkadang menurun
Warung-warung
Kekuatan : jarak tempat lokasi usaha tidak jauh dari
konsumen
Kelemahan : kualitas
kurang bagus dan harga pun terkadang mahal
d. Mengestimasi
pola reaksi pesaing
Minimarket : menurunkan harga kualitas tetap
Penjual grosiran :
meningkatkan omzet penjualan sedangkan untuk harga dan kualitas tetap
Warung-warung : merubah
kualitas agar lebih baik dan dengan harga yang murah pula.
e. Memilih
pesaing ( competitor )
Pesaing yang ke 2 yang
saya pilih ( penjual grosiran ) yang cocok sebagai competitor. Untuk yang ke 1
( minimarket ) dari segi harga terlalu mahal sehingga tidak ekonomis dan untuk
yang ke 3 ( warung-warung ) kualitas kurang memuaskan konsumen.
2. Marketing
mix ( produk barang )
a. Produk
( product )
Terdapat
berbagai jenis produk yang dibuat diantaranya keripik, rangginan dan getuk
goreng sebagai produk unggulan. Ukuran dari makanan ringan ini pun beragam dari
mulai ¼ kg – 1 kg bahkan lebih. Merek untuk makan ini saya kasih nama ‘ UENAK”
sesuai dengan rasa dari makanan ini. Dan bahan baku pembuatannya pun
berkualitas.
b. Harga
( prince )
Harga
untuk produk ini ekonomis ( terjangkau ), untuk keripik yang ¼ kg berkisar Rp.3000,00-
Rp. 4000,00. Sehingga konsumen dari kalangan bawah pun memiliki daya beli yang
tinggi.
c. Tempat
( place )
Untuk
jalur distribusi produk makanan ini untuk sementara hanya di daerah Ciamis
umumnya dan khususnya di pasa tradisional seperti toko-toko, atau
warung-warung. Hal ini dilakukan sebagai salah satu bentuk promosi juga. Dan
untuk lokasi pembuatan produk ini tempatnya strategis hal ini dilakukan pula
supaya orang-orang tahu dimana lokasi pembuatan makanan tersebut.
d. Promosi
( promotion )
Terdapat
2 cara promosi yang saya akan llakuka yaitu : advertesing dan sales promotion.
Advertesing
( promosi dengan menyebarkan brosur ), dimana di dalam atau isi brosur tersebut
tercantum beberapa jenis produk yang dijual beserta harganya. Dengan begitu,
orang bisa mengetahuinya. Dan tidak lupa di dalam brosur tersebut pun
dicantumkan lokasi atau pabriknya dimana serta nomot telepon yang dapat
dihubungi. Supaya mudah apabila ada pemesanan produk.
Sales
promotion ( pameran ), dengan mengikuti pameran saya bisa secara langsung
memamerkan produk secara langsung pada konsumen.
C. Aspek Teknik Dan Teknologi
1. Rencana
kualitas produk
- Strategi
produksi dan cara produksinya
Strategi
yang digunakan adalah berdasarkan pesanan. Dimana produk yang dibuat saya ini
diproduksi dalam waktu 1 bulan itu 4
kali produksi. Produk ini didistribusikan langsung pada konsumen secara
berturut-turut dan apabila barang atau produk ada yang masih tersisa maka dari
pihak kami produk tersebut akan dibawa kembali. Dalam produksi produk yang kami
produksi pun disesuaikan dengan keadaan di pasar, apabila pemasaran barang
sedang naik maka produksi berikutnya ditambah dan jika sebaliknya maka proses
produksi pun dikurangi. Intinya jumlah proses produksi disesuaikan dengan
permintaan konsumen.
Cara memproduksi produk :
1. Keripik
Pertama
siapkan bahan baku utamanya yaitu singkong. Kemudian kupas kulit singkong
tersebut kemudian hasilnya dicuci bersih. Setelah dicuci singkong didris
menggunakan mesin pengiris otomatis yang bisa menghasilkan irisan yang sama ukuran ketebalannya. Kemudian siapkan
wajan diatas tungku untuk memanaskan minyak goreng. Setelah minyak panas maka
masukan singkong yang telah diiris tadi ke dalam minyak panas untuk proses
penggorengan. Apabila warnanya sudah kecoklatan, itu tandanya keripik sudah
matang. Setelah itu tiriskan, dan apabila sudah dingin langsung keripik
tersebut diberi bumbu sesuai selera ( baladi. Pedas dan asin ). Lankah
terakhir, keripik siap untuk dikemas dengan menggunakan pengepresan untuk
merapatkan permukaan keripikagar terlihat rapi dan untuk isinya disesuaikan.
Biasanya dalam ukuran paks ( untuk dipasarkan ke warung-warung ) dan untuk toko
grosir ukuran kg.
2. Getuk
Siapkan
bahan bku utamanya yaitu singkong. Kemmudian rebus singkong yang telah bersih
dari cangkang, setelah direbus masukan singkong ke dalam mesin penggiling untuk
dihaluskan. Masukan bumbu-bumbu pelengkapnya seperti gula merah atau gula
putih. Dan agar tampilannya menarik maka diberi pewarna menggunakan sari buah
yang alami seperti sari buah strawberi atau coklat. Kemudian tunggu adonan
sampai tercampur rata. Setelah tercampur rata, maka langkah selanjutnya cetak
bahan tersebut dan potong dadu ukuran disesuaikan. Lalu goreng adonan tersebut
kemudian bila sudah matang maka getuk siap untuk dikemas. Pengemasannnya
memakai rajutan bambu di sunda dikenal dengan ( pipiti ukuran kecil ) agar
terlihat unik dimata konsumen.
3. Rangginang
Siapkan
bahan baku yaitu beras ketan. Pembuatan awal merip seperti memasak nasi. Pertma
beras ketan dibersihkan terlebih dahulu kemudian siapkan air mendidih di wajan
masukan beras yang sudah dicuci tunggu sampai beras tersebut airnya habis
sambil di aduk. Setelah itu campurkan beras setengah matang tersebut dengan
terasi untuk penghasil warna khas rangginang serta rasanya pun menjadi ciri
khas produk tersebut. Setelah itu beras setengah matang tersebut ditanak tunggu
sampai beras tersebut berubah menjadi nasi. Kemudian apabila sudah matang
tiriskan kemudian cetak dengan manual berbentu bulat dan agak digepengkan. Susun
hasil cetakan tersebut di tempat jemuran khusus untuk menjemur adonan tersebut.
Setelah selesai jemur adonan ranginang tersebut dengan sinar matahari sampai
kering. Untuk proses pengeringannya bisa mencapai 5 hari atau lebih karena
disesuaikan dengan cuaca. Bila telah kering ada yang langsung dikemas dalam
keadaan mentah ada juga yang dikemas setelah proses penggorengan. Untuk ukuran
produk yang dijual beragam ada yang ½ kg ada juga yang 1 kg lebih.
- Perencanaan
produk
Produk
yang diproduksi merupakan makanan ringan yang terdiri dari keripik. Getuk dan
rangginang. Saya memilih produk ini karena dalam poses pembuatannya tidak
terlalu sulit disertai bahan bakunya pun tidaj terlalu sulit untuk dicari
seperti singkong, beras ketan dll. Karena lokasi pabriknya dekat dengan daerah
penghasil bahan baku tersebut sehingga menguntungkan bagi pihak perusahaan.
Antara lain keuntungan yang didapat ; menghemat waktu pengiriman bahan baku dan
menghemat biaya transportasi pula. Desain produk yang saya sajikan beragam misalkan
dari produksi keripik berbagai jenis rasa dibuat sehingga hal tersebut bisa
menarik perhatian pelanggan karena dari desain yang telah dibuat. Begitupun
dengan penyajian getuk desainnya pun sama beragam terdapat getuk rasa buah dan
juga coklat. Dalam implementasinya, produk ini dipasarkan ke toko-toko dan juga
warung-warung kecil hal tersebut dilakukan untuk memberikan kepuasan pada
konsumen. Dengan begitu, kita bisa tahu bagaimana pendapat konsumen terhadap produk yang yang
dibuat apakah sudah baik atau belum menurut penilaian mereka.
- Rencana
kualitas produk
ü Perfomance
Dalam
produk keripik disediakan berbagai macam bumbu sehingga dari bumbu tersebut menghasilkan warna yang dapat
mengundang selera konsumen untuk membeli produk tersebut. Dan untuk getuk
goreng bisa dilihat dari tampilannya menarik dari bungkusnya yang terbuat dari
bambu yang dirajut sehingga terlihat unik.
ü Feature
( fitur )
produk-produk yang
dibuat terdapat berbagi macam rasa dan bentuk yang diciptakan atau disediakan
sehingga dapat memberikan kepuasan tersendiri untuk konsumen.
ü Reliability
( kemampuan barang )
Produk-produk
ini adalah makan ringan yang bisa dimakan sebagai cemilan yang kapanpun dan
kapanpun bisa dimakan sebagai pengganjal perut.
Conformance (
kesesuaina kulaitas )al ini sangatlah diperhatikan dimana bahan baku yang
digunakan dalam pembuatan produk ini merupakan bahan baku yang terpilih dan
berkualitas.
ü Durability
( durasi )
Untuk
keawetan produk keripik dan rangginang kurang lebih 1 bulan lamanya. Karena
kondisi produk yang kering. Tetapi untuk getuk, saya kira durasi atau
keawetannya tidak lama kurang lebih 1-5
hari karena kondisi produk yang basah dan tempat pembungkusannya yang
alami terbuat dari bambu.
ü Serviceability
( layanan perbaikan )
Hal
ini bisa dilakukan dengan cara mengolah kembali barang yang tidak habis
terjual. Bila produk yang didistribusikan tidak habis dibeli konsumen maka
produk dibawa kembali ke pabrik untuk di daur ulang dan menjualnya kembali
dengan harga kurang dari harga sebelumnya.
ü Aesthetic
( unsur keindahan )
Untuk
hal ini, produk-produk yang dibuat bisa dilihat dari bentuknya. Misalkan pada
keripik : hasil menggoreng yang sama rata jadi tidak ada yang gosong sehingga
hasilnya bisa terlihat bagus. Hal itu pun perlu diperhatikan agar konsumen akan
merasa tertarik dengan produk tersebut.
ü Fit
and finish ( penilaian pelanggan diakhir )
Dengan
adanya perasaan konsumen yang meras puas dengan produk yang dibuat maka kita
sebagai pembuat produk tersebut harus mampu mempertahankan produk dan
kualitasnya supaya konsumen akan meraskan kepuasan atas produk yang telah
dibuat.
2. Teknologi
yang digunakan untuk proses produksi serta fungsinya
1. Pengiris
keripik otomatis
Fungsinya
untuk mengiris keripik dengan hasil irisan yang ukuran ketebalannya sama sehingga
nantinya menghasilkan hasil yang bagus bila di
goreng matangnya sama rata.
2. Alat
penggiling
Fungsinya
untuk menggiling adonan getuk supaya hasil campuran bahan-bahannya merata serta
menghemat waktu serta prosesnya cepat.
3. Tungku
dan kayu bakar
Fungsinya
sebagai tempat untuk menghasilkan pembakaran untuk menggoreng produk-produk
tersebut meskipun teknologi ini masih tradisional tapi biasa bila menggunakan
pembakaran seperti ini berpengaruh terhadap rasa dan kematangan yang berbeda
dengan menggunakan kompor gas.
4. Wajan
ukuran besar
Fungsinya
sebagai alat untuk menggoreng keripik, getuk dan rangginang.
5. Pengepresan
Fungsinya
sebagai alat untuk mengemas produk khususnya untuk merapatkan bungkusnya agar
tertutup rapat dan tahan lama.
3. Rencana kapasitas produksi
Kapasitas output berdasarkan hasil
Dimana
dalam penggunaan bahan baku seperti singkong apabila 1x produksi menghabiskan
singkong sebanyak 100 kg untuk penbuatan keripik sedangkan untuk pembuatan
getuk kurang lebih 80 kg singkong. Hasil dari memproduksi 100 kg singkong tadi
kurang lebih menghasilkan produk keripik sebanyak 90 kg bersihnya dan untuk 80
kg getuk kurang lebih 500 bungkus getuk. Sedangkan untuk produksi rangginang
dalam 1x produksi menghabiskan 100 kg beras ketan diman hasil dari produksi
tersebut menghasilakan kurang lebih 3000 buah rangginang. Dimana per kg itu
menghasilkan 30 buah rangginang.
4. Letak dan layout pabrik
- Lokasi
pabrik yangdipilih dan alasan memilih lokasi tersebut
Lokasi
pabrik yang say pilih adalah di daerah Ciamis tepatnya di desa Dewasari kampung
Citutut. Alasan mengapa saya memilih lokasi tersebut karena di daerah itu
banyak menghasilkan bahan baku yang diperlukan ( singkong dan beras ketan ).
Dimana masyarakat di daerah itu kebanyakan bermata pencaharian sebagai petani
karena luasnya pesawahan dan perkebunannya. Sehingga lahan tersebut mereka
manfaatkan untuk mereka tanami seperti ; padi, sayuran, umbu-umbian dsb. Dengan
sehingga proses pengiriman bahan baku dekat sehingga bisa menghemat waktu dan
biaya transportasi sehingga memperlancar pula proses produksi produk yang akan
di buat.
- Gambar
layout pabrik, kantor dan gudang
15
|
3
|
5
|
6
|
1
|
11
|
13
|
12
|
14
|
16
|
2
|
17
|
18
|
7
|
8
|
9
|
10
|
4
|
Keterangan :
1. Kantor
2. Tempat
pengemasan
3. Gudang
penyimpanan beras
4. Gudang
penyimpanan singkong
5. Tempat
pengupasan dan pemilihan bahan baku
6. Pencucian
bahan baku
7. Tempat
pengirisan keripik
8. Tempat
mencetak rangginang
9. Tempat
penggilingan singkong
10.
Tempat mencetak getuk
11.
Tempat menggoreng keripik
12.
Tempat menggoreng getuk
13.
Tempat menggoreng rangginang
14.
Pintu belakang pabrik
15.
Tempat penjemuran rangginang
16.
Tempat penyimpanan kayu bakar
17.
Pintu menuju tempat pengemasan
18.
Pintu depan pabrik
5. Manajemen
persediaan
a. Perencanaan
jumlah produksi
Dimana
dalam 1 bulan persediaan bahan baku untuk singkong ialah 720 kg untuk keduanya.
Sisanya disimpan untuk safety stock 50 kg untuk keripik dan 20 kg untuk getuk.
Keripik (
produksi untuk 1bln )
Produksi
|
Jumlah
( per kg 1000)
|
Jumlah
dalam rupiah
|
1
|
70 kg
|
Rp.
70.000,00
|
2
|
120
kg
|
Rp.
120.000,00
|
3
|
100
kg
|
Rp.
100.000,00
|
4
|
60 kg
|
Rp.
60.000,00
|
|
350
kg
|
Rp.
350.000,00
|
Getuk ( produksi untuk 1 bln )
Produksi
|
Jumlah ( per kg 1000 )
|
Jumlah dalam rupiah
|
1
|
70 kg
|
Rp
70.000,00
|
2
|
100 kg
|
Rp. 100.000,00
|
3
|
90 kg
|
Rp.
90.000,00
|
4
|
40 kg
|
Rp.
40.000,00
|
|
300 kg
|
Rp. 300.000,00
|
Rangginang ( produksi untuk 1 bulan
)
produksi
|
Jumlah (per kg 8000 )
|
Jumlah dalam rupiah
|
1
|
90 kg
|
Rp.
720.000,00
|
2
|
130 kg
|
Rp.1.040.000,00
|
3
|
80 kg
|
Rp.
640.000,00
|
4
|
50 kg
|
Rp.
400.000,00
|
|
350 kg
|
Rp.2.800.000,00
|
Untuk penjelasan ketiga tabel diatas :
- Produksi
1 untuk produksi keripik dan getuk sebanyak 70 kg sedangkan untuk rangginang 90
kg.
- Produksi
2 adanya peningkatan produksi dari ketiga produk tersebut dan akibat dari
adanya permintaan konsumen yang meningkat.
- Produksi
3 jumlah produksi ketiga menurun yang
dilatarbelakangi pula karena perrmintaan konsumen pun menurun yang salah satu
alasannya yaitu pada produksi kedua harga penjualan produk dinaikan.
- Produksi
4 jumlah produksi masih menurun karena harga penjualan masih belum stabil
sehingga permintaan konsumen masih belum meningkat.
b. Jumlah
order ( untuk 1 bulan )
Singkong
Order
|
Jumlah
( per kg 1000 )
|
Jumlah
dalam rupiah
|
1
|
150
kg
|
Rp.
150.000,00
|
2
|
240
kg
|
Rp.
240.000,00
|
3
|
210
kg
|
Rp.
210.000,00
|
4
|
120
kg
|
Rp.
120.000,00
|
|
720
kg
|
Rp.
720.000,00
|
Beras ketan
Order
|
(
Jumlah per kg 8000 )
|
Jumlah
dalm rupiah
|
1
|
100
kg
|
Rp. 800.000,00
|
2
|
150
kg
|
Rp.
1.200.000,00
|
3
|
90 kg
|
Rp. 720.000,00
|
4
|
60 kg
|
Rp. 480.000,00
|
|
400
kg
|
Rp.3.200.000,00
|
c. Kebijakan
safety stock
Untuk
mengurangi persediaan yang tersedia digudang karena jumlah order yang dipesan
terbatas maka perusahaan menentukan kebjjakan safety stok. Dimana jumlah
produksi harus lebih kecil dari jumlah order, karena sebagiaanya lagi untuk
disisihkan sebagai cadangan bahan. Biasanya cadangan bahan tersebut
digunakan apabila terjadinya
keterlambatan pengiriman bahan baku. Bisa dilihat dari jumlah produksi keripi
dan singkong menghabiskan bahan baku sebanyak 650 kg singkong sedangkan
ppersediaan singkong untuk 1 periode tersebut ada digudang sebanyak 720 kg.
Maka untuk sebagian bahan baku yang masih ada disengaja disisakan sebagai
safety stock yaitu sebanyak 70 kg. Dan untuk bahan baku rangginang total bahan
baku untuk 1 periode ini sebanyak 400 kg sedangkan dalam produksi rangginang
telah habis bahan baku yang diproduksi sebanyak 350 kg. Maka untuk sisa beras
ketan yang 50 kg disisakan untuk persiapan untuk safety stock.
6. Pengawasan kualitas
a. Perencanaan
kualitas
Seperti
yang telah dijelaskan di point 2 tentang rencana kualitas produk. Bahwa yang
paling utama bahan baku yang digunakan untuk membuat produk itu dibuat dari
bahan baku yang berkualitas. Selain itu tampilan produk pun diperhatikan supaya terlihat
menarik dan mampu mengundang minat konsumen untuk membeli produk tersebut. Dan
harga pun berpengaruh terhadap produk yang ditawarkan.
b. Pengendaliaan
kualitas
1) Evaluasi
performance aktual
Dalam
jumlah produksi terdapat kenaikan dan penurunan produksi. Hal tersebut disebabkan
karena beberapa hal diantaranya karena adanya kenaikan harga dan keterlambatan
pengiriman bahan baku.
2) Membandingkan
performance aktual dengan kualitas yang direncanakan
Jika
setelah dibandingkan dengan kualits yang
direncanakan, performance aktual tidka cukup baik karena masih tidak sesuai
dengan yang diharapkan. Dimana dalam performance aktual terdapat penurunan produksi
sedangkan kualitas yang direncanakan, mengharapkan jumlah produksi dari mulai
yang 1 maupun selanjutnyaharus bisa mengalami peningkatan.
3) Melakukan
tindakan terhadap penyimpangan
Adanya
keterlambatan pengiriman bahan baku, tindakan yang diambil bisa dengan menambah
safety stock atau menambah order yanga tadinya 200 kg menjadi 300 kg.
Jumlah
produksi menurun akibat adanya kenaikan harga yanga terjadi pada evaluasi
performance aktual. Sudah jelas tindakan
yang perlu dilakukan yaitu dengan menurunkan harga ke semula supaya konsumen
tidak merasa keberatan apabila membeli produk yang dijual.
c. Perbaikan
kualitas
Terlihat
jelas dibagian pengendalian kualitas pada point 3. Bahwa dalam menjual suatu
produk harus disesuaikan antara kualitas produk dan kemampuan daya beli konsumen.
Sehingga penjualan atas produk-produk yang dipasrkan banyak diminati konsumen.
D. Aspek menajemen
1. Anggaran
biaya produksi
Anggaran bahan
baku ( 4 x produksi / 1 bln )
No
|
Bahan
baku
|
Kuantitas
|
Harga/
kg
|
jumlah
|
1.
|
Singkong
(produksi
keripik )
|
400
kg
|
Rp.
1000,00
|
Rp.
400.000,00
|
2.
|
Singkong
(
produksi getuk )
|
320
kg
|
Rp.
1000,00
|
Rp.
320.000,00
|
3.
|
Beras
ketan
(produksi
rangginang)
|
400
kg
|
Rp.
8000,00
|
Rp.3.200.000,00
|
|
Jumlah
|
|
|
Rp.
3.920.000,00
|
Anggaran
tenaga kerja (Untuk 1 periode)
No
|
Beban
gaji
|
Jumlah
|
1
|
Bagian
produksi
|
Rp.
200.000,00
|
2
|
Bagian
pemasaran
|
Rp.
200.000,00
|
3
|
Bagian
keuangan
|
Rp.
250.000,00
|
4
|
Bagian
SDM
|
Rp.
100.000,00
|
5
|
Bagian
produksi
|
Rp.
100.000,00
|
6
|
3
karyawan ( produksi keripik)
|
Rp.
450.000,00
|
7
|
3
karyawan (produksi getuk)
|
Rp.
450.000,00
|
8
|
3
karyawan (produksi rangginang)
|
Rp.
450.000,00
|
|
Jumlah
|
Rp.
2.200.000,00
|
Anggaran biaya overhead pabrik ( Untuk 1 periode )
No.
|
Biaya
overhaed pabrik
|
Jumlah
|
1.
|
Biaya transportasi pengiriman bahan baku
|
Rp.
200.000,00
|
2.
|
Biaya
transportasi pemasaran produk
|
Rp.
200.000,00
|
3
|
Biaya
lain-lain
|
Rp.
250.000,00
|
|
jumlah
|
Rp.
650.000,00
|
2. Struktur
organisasi
Langkah pengorganisasian
Menurut
Stoner, pengorganisasian merupakan suatu cara pengaturan pekerjaan,
pengalokasian pekerjaan diantara anggota organisasi sehingga tujuan organisasi
berfungsi mencapai tujuan.
Maka
untuk mencapai tujuan tersebut perlu kita susun langkah-langkah
pengorganisasian sebagai berikut :
a. Merinci
seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai tujuan yang ingin dicapai.
1. Bagian
produksi membeli persediaan bahan baku pada pemasok untuk membuat produk yang
akan diproduksi. Dan menyiapkan apa saja produk yang akan dibuat.
2. Diusahakan
pengiriman bahan baku harus tepat waktu agar proses produksi berjalan dengan
lancar.
3. Setelah
bahan baku telah ada bagian produksi harus bisa mengatur berapa banyak bahan
baku yang akan di produksi.
4. Para
karyawan baik itu bagian memproses produksi keripik, getuk dan rangginang siap
bekerja untuk membuat produk tersebut. Dengan bantuan arahan dari bagian SDM.
5. Setelah
produk selesai dibuat, maka produk siap dipasarkan oleh bagian pemasaran.
6. Bila
pekerjaan seluruhnya telah beres maka buat laporan untuk dibperlihatkan pada
atasandari mulai kas keluar sampai kas masuk yang telah terjadi di perusahaan
harus dirinci sebaik mungkin oleh bagian keuangan. Hal tersebut bertujuan untuk
mengetahui apakah usaha yang dilakukan telah berjalan sesuai yang direncanakan
atau tidak.
b. Membagi
beban kerja ke dalam aktivitas-aktivitas yang secara logis dan memadai dapat
dilakukan oleh seorang atau sekelompok orang
Maka
untuk memproduksi ketiga produk tersebut, maka para karyawan perlu dibagi tugas
sesuai kemampuan masing-masing.
ü Produksi
keripik
Diperlukan
3 karyawan masing-masing tugasnya antara lain ada yang mengupas singkong,
mencuci, mengiris, menggoreng dan kemudian mengemasnya.
ü Produksi
getuk
Untuk
produksi ini pun membutuhkan 3 orang karyawan untuk masing-masing tugasnya
antara lain : mengupas singkong dan memcucinya dilakukan bersaamaan dengan
pengupasan keripik. Untuk tugas 3 orang tadi, yaitu membuat adonan getuk,
menggoreng dan kemudian mengemasnya.
ü Produksi
rangginang
Sama
dibutuhksn 3 karyawan juga. Tugas masing-masing karyawan 3 orang tersebut
antara lain : memasak beras, mencetak adonan kemudian menjemur adonan tersebut,
setelah keringdikemas ke bagian pengemasan.
c. Mengkombinasikan
pekerjaan anggota organisasi dengan cara logis dan efisien.
Dengan
bekerja sama antar karyawan maka hal tersebut bisa memudahkan serta
memperlancar produksi yang dibuat. Sehingga produk yang dihasilnya pun
memuaskan.
d. Menetapkan
mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan anggota organisasi dalam satu
kesatuan harmonis
Untuk
langkah ini, maka perusahaan harus mampu menyediakan alat yang mendukung serta
memperlancar produks agar proses produksi berjalan dengan baik.
e. Memantau
efektifitas organisasi
Dilangkah
terakhir ini, dilakukan pemantauan untuk proses produksi apakah sudah berjalan
sesuai yang direncanakan dengan baik atau tidak. Apabila belum berjalan baik
maka atasan perlu melkukan tindakan untuk mengatasi hal tersebut supaya
berjalan sesuai dengan yang direncanakan.
Struktur organisasi
yang diterapkan adalah struktur garis
Pimpinan
|
Bagian produksi
|
Bagian pemasaran
|
Bagian keuangan
|
Bagian SDM
|
Penjelasn posisi pada struktur
diatas :
1. Pimpinan
adalah jabatan yang paling tinggi, dimana pimpinan memilki kekuasaan di dalam
perusahaan.
2. Bagian
produksi adalah bagian yang bertanggung jawab terhadap produksi yang sedang
berjalan. Dalam mengatur produk yang akan dibuatnya.
3. Bagian
pemasaran adalah nagian yang bertanggung jawab terhadap segala sesuatu mengenai
pemasaran produk.
4. Bagian
keuangan adalah bagian yang bertanggung jawab dalam segala sesuatu mengenai
keuangan untuk keperluan perusahaan serta harus mampu mengendalikan serta
mengatur keuangan yang terjadi pada perusahaan.
5. Bagian
SDM adalah bagian yang bertanggung jawab serta mengawasi para karyawan apakah
sudah bekerja dengan baik atau belum maksimal.
3. Tipe kepemimpinan bertanggung jawab dan tegas
Tipe
kepemimpinan yang saya pilih ialah pemimpin harus mempunyai sikap tegas dan
bertanggung jawab. Tegas disini bukan berarti seorang pemimpin bisa semena-mena
memerintah karyawannya tanpa alasan. Tetapi seorang pemimpin harus mampu
melaksanakan wewenangnya dengan baik dan benar. Agar tujuan yang ingin dicapai bisa tercapai dengan baik. Dalam pengambilan
keputusan peran pemimpin sangat diperlukan, maka pemimpin harus tegas setiap
setiap mengambil keputusan .Pemimpin
pun harus melibatkan karyaan dalammengambil keputusan siapa tau mereka
bisa memberikan pendapat-pendapat yang baik untuk membantu memecahkan suatu
maslah yang seang terjadi. Cara berkomunikasi pun harus diperhatikan dengan
baik. Apabila ada karyawan yang melakukan kesalahan dalam melkukan pekerjaannya
maka pemimpin harus tegas untuk menasehatinya dan memberikan pengarahan agar
tidak melakukan kesalahan yang kedua kalinya. Selain nasehat dan pengarahan
dengan sedikit motivasi bisa memberikan semangat bagi mereka.
Bentuk motivasi yang diberikan pada
karyawan
1. Dengan
memberikan bonus pada karyawan
Dengan
cara ini bisa saja karyawan bisa bekerja lebih giat. Dimana untuk bonus ini
diberikan pada karyawan apabila
pemasaran produk yang dibuat meningkat ( laku dipasaran ).
2. Berhubungan
erat dengan atasan dan bawahan
Hal
ini merupakan hal yang sangat perlu diperhatikan serta dilakukan pula bagi para
pimpinan sebagai motivasi bagi karyawan. Dengan adanya hubungan erat ini
otomatis karyawan akan merasakan kenyamanan diperusahaan selain itu mereka akan
meras dihargai dan mereka akan merasa betah bekerja di perusahaan tersebut.
4. Metode
pengendalian
Metode pengendalian
bersamaan ( concurent control )
Dalam
metode ini memerlukan standar, kegiatan serta pelaksanaan kegiatan secara
layak. Sumber informasi utama untuk pengendalian ini adalah observasi. Tindakan
koreksi yang ditunjukan pada perbaikan kualitas, kuantitas, biaya dan tempat..
pengendalian ini dilakukan apabila pemasaran produk mengalami penurunan untuk
permintaan dari konsumen. Maka atasan harus mampu mengendalikan hal tersebut
dengan cara mencari informasi dari akibat terjadinya penurunan permntaan
konsumen. Bisa saja hal tersebut dikarenakan kualitasnya kurang baik atau bisa
saja harga dari produk itu terlalu mahal. Maka dari itu, atasan harus mampu
mengatasinya dengan baik. Bisa dengan memperbaiki kualitas yang baik dengan
menawarkan harga yang ekonomis.
Untuk
aplikasinya dalam bisnis yang saya rencanakan, bagian produksi harus bisa memperhatikan kualitas produk yang
akan dijual dan juga bahan baku yang disediakan pun harus berkualitas baik
pula. Selain itu bagian produksi harus mempersiapkan serta mengatur berapa
banyakah produk yang akan dibuat. Biasanya hal tersebut disesuaikan dengan
banyaknya permintaan yang diminta konsumen. Apabila produk yang diproduksi
dipasaran menurun maka bagian pemasaran harus bisa mengoreksi apa-apa saja
akibat dari penurunan permintaan tersebut. Apakah karena kualitas produk, atau
karena harga kurang ekonomis. Untuk bagian SDM pun harus mampu mengatur para karyawannya
dalam memproduksi produk tersebut agar produk yang dihasilkan pun baik. Maka
dari itu atasan harus mampu bertindak cepat dengan cara mengubah strategi
sebelumnya dengan strategi yang lebih baik lagi. Misalkan menurunkan harga dan mengubah
kualitas yang lebih baik atau biasa saja dengan cara menciptakan produk baru
dar bahan baku yang sama agar konsumen tidak bosan dengan produk yang kita
buat.
E. Aspek sumber daya manusia
1. Perencanaan
karyawan
Jumlah
SDM yang dibutuhkan apda perusahaan ini
ialah sebanyak 13 orang. Dimana untuk 13 orang tersebut ditempatkan
berbeda-beda. 1 orang di badian keuangan, 1 orang lagi dibagian pemasaran, 1
orang dibagian produksi dan juga di bagian SDM kemudian 3 orang ditempatkan
untuk memproduksi keripik, 3 orang ditempatkan untuk memproduksi getuk dan 3
oarang lagi ditempatkan untuk memproduksi rangginang jadi total jumlah karyawan
sebanyak 13 orang.
2. Job
description
a) Job
analisis
Analisis
pekerjaan merupakan sustu proses untuk menentukan isi sustau pekerjaan. Sehingga pekerjaan
dapat dijelaskan pada orang lain. Dimana analisis pekerjaan ini sangatlah
dibutuhkan supaya proses produksi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Dari
13 karyawan tadi, maka perlu dianalisis apa saja pekerjaan yang harus mereka kerjakan.
Di
bagian keuangan, maka orang tersebuut pekerjaannya yaitu mengatur keuangan
dengan baik dan mengendalikan keuangan agar produksi dapat berjalan dengan
baik. Untuk bagian pemasaran, pekerjaan yang dilakukan yaitu kemana saja
produk-produk tersebut akan dipasaarkan. Untuk bagian SDM pekerjaan yang harus
dilakukakan yaitu mampu mengarahkan para karyawan dalam proses produksi produk
agar mereka lebih mudah dalam mengerjakan hal tersebut. Bagian produksi
pekerjaaan yang dilakukan yaitu mengatur jumlah produk yang akan di produksi
dan juga bagian ini bertanggung jawag dalam persediaan bahan baku yang tersedia
digudang untuk di produksi. Dan untuk 9 karyawan yang bekerja untuk membuat
produk-produk seperti keripik, getuk dan rangginang. Untuk 3 orang( produksi
keripik), masing-masin tugasnya : ada yang mengupas singkong, menggoreng dan
mengemasnya. Untuk 3 orang ( produksi getuk ) , masing-masing tugasnya : ada
yang membuat adonan, menyetak adonan dan mengemasnya. Dan 3 orang terakhir (
produksi rangginang ) tugas masing-masing karyawannya yaitu ada yamg menanak
nas kemudian mencetaknya, ada yang
bagian menjemur dan juga kemudian bila sudah kering langsung digoreng
dan ada juga yang dikemasnya dalam keadaan mentah ( belum di goreng ).
b) Penyusunan
job specipication
Agar
suatu pekerjaan dikerjakan oleh karyawan yang tepat, maka diperlukan syarat
yang harus dipenuhi ( kualifikasi atau
spesifikasi ). Hala- hal yang dibutuhkan antara lain:
- Seorang
karyawann harus rajin dalam melaksanakan pekerjaannya.
Dengan
adanya sikap tetrsebut si karyawan bisa mengefektifkan proses produksi yang
sedang dilakukakan dalam suatu perusahaan agar produksi yang dihasilkan bisa
maksimal.
- Karyawan harus taat terhadap peraturan yang
beraku
Jadi
dalam bekerja seorang karyawan tidak boleh berbuat sekehendaknya. Apabila dalam
suatu pekerjaannya terjadi suatu masalah maka karyawan harus melaporkan hal
tersebut ke pihak yang lebih berwenang ( atasan ).
- Karyawan
harus memiliki sikap yang jujur terhadap pekerjaannya.
Sikap
ini sangatlah penting sekali dimiliki oleh para karyawan khususnya untuk
karyawan yang ditempatkan pada bagian keuangan. Dimana karyawan tersebut
diharapkan untuk bersikap jujur supaya terhindar dari hal-hal yang tidak baik (
korupsi ) karena hal tersebut bisa merugikan bagi perusahaan.
3. Rekruitmen,
seleksi dan orientasi karyawan
a). Sumber rekruitmen
karyawan
Salah satu
tujuan saya mendirikan perusahaan ini selain mendapatkan keuntungan saya juga
ingin mebuka lapangan pekerjaan bagi orang lain. Karena perusahaan ini terketak
di Desa Dewasari Ciamis, maka untuk perekrutan karyawaan saya berikan
kesempatan terlebih dahulu untuk masyarakat Ciamis khususnya masyarakat Desa
Dewasari. Sehingga hal tersebut, bisa membantu kesejahteraan untuk masyarakat
Desa Dewasari.
b).
Seleksi karyawan
Untuk menyeleksi karyawan dilakukan
dengan tahapan sebagai berikut :
1. Seleksi
dokumen
Dokumen
tersebut diantaranya : ijazah, surat keterangan dokter SKCK dan lain
sebagainya. Itu semua bisa membantu memudahkan menempatkan posisi kerja
karyawan selain itu kita bisa mengetahui sejauh mana penngetahuan yang mereka
miliki.
2. Tes bakat dan kemampuan
Hal
ini dilakukakn unuk mencari karyawan yang baik. Dimana kita harus mengetahui
apakah calon karyawan memiliki keterampilan atau tidak misalnya : terampil
dalam mengatur keuangan, terampil dalam memasak dsb. Selain terampil calon
karyawn pun harus mampu bersosialisasi dengan orang lain karena hal tersebut
sangatlah penting khususnya untuk bagian pemasaran nantinnya.
3. Tes kesehatan
Tahapan
ini bertujuan untuk mengetahui dengan baika apakah calon karyawan memiliki
kondisi fisik dan mental yang sehat. Sehingga dalam proses produksi nantinya
mampu menghasilkan produk yag higienis.
4. Wawancara
Tahapan
ini dilakukan agar saya bisa mengetahui apakah calon karyawan komunikatif atau
tidak. Dan tahapan ini juga bertujuan untuk mengakrabkan antara si calon
karyawan denegn calon atasan.
c) Metode orientasi karyawan
Dalam
metode orientasi karyawan yang berperan penting ialah atasan atau manajer.
Dimana seorang atasan harus mampu menperkenalkan atau mensisialisasikan segala
sesuatu yang terjadi di perusahaan khususnya dalam hal pekerjaan yang dilakukan
oleh karyawan baru. Misalkan dengan cara memberikan pengarahan pada karyawan
baru atas apa yang ahrus dikerjakan karyawan nantinya ( penjelasan terhadap
penggunaan mesin, bagaimana cara memproduksi produk-produk yang akan
dipasarkan.
4. Kriteria
produktivitas karyawan
Kriteria
yang diinginkan supaya tingkat priduktivitas karyawannya baik, maka seorang
karyawan itu harus mampu melaksanakan pekerjaannya secara efektif dan efisien.
Efektif maksudnya karyawan harus bekerja sesuai dengan apa yang telah
direncanakan. Sehingga tujuan yang sebelumnya telah direncanakan bisa tercapai
dengan baik. Serta maksud dari bekerja sama secara efisien , karyawan harus
mampu bekerja dengan benar sesuai dengan tugasnya masing-masing agar proses
produksi berjalan dengan lancar.
5. Rencana
pelatihan dan pengembangan
a). Metode pelatihan
karyawan
Metode
pelatihan karyawan dilakukan dengan cara memberikan bimbingan atau arahan dari
atasan ( bagian SDM ) atas pekerjaan yang akan dilakukan karyawan tersebut.
Baik itu dalam hal cara-cara bagaimana proses pembuatan produk, bagaimana cara
menggunakan mesin dll. Sehingga hal tersebut bisa melatih karyawan agar bisa
bekerja dengan baik.
b). Metode pengembangan
karyawan
Metode
ini biasanya dilkukan untuk memberikan pengembangan karyawan supaya lebih baik
lagi utamanya dalam hal keterampilan dari masing-masing tugasnya. Pengembangan
ini bisa dilakukan dengan cara berbeda-beda, untuk bisnis yang saya lakukan
ialah karyawan khususnya untuk bagian memproses produksi saya memberikan
kesempatan kepada mereka untuk belajar kursus memasak. Hal ini dilakukan agar
karyawan tersebut supaya lebih mahir dari sebelumnya apabila hal tersebut
menghasilkan sesuatu yang baik maka perusahaan pun akan mendapatkan keuntungan
dari pengembangan yang dilakukan karyawan tersebut. Selain itu untuk bagian
keuangan saya juga memberikan pengembangan karyawan dengan cara memberikan
kesempatan untuk sekalah lagi tetapi untuk jurusan yang diambil ialah sekolah
keuangan ( akuntansi ) agar dalam mengatur keuangan dalam perusahaan akan lebih
baik lagi dan tidak akan meras kesulitan.
6. Performance appraisal
Metode
appraisal atau penilaian prestasi kerja karyawan bisa dilakukan dengan cara:
- Atasan
mengawasi secara langsung karyawan sehingga dia akan mengetahui siapa saja
karyawan yang rajin dalam melaksanakan pekerjaannya. Selain mengawasi karyawan
yang rajin maka karyawan yang malas pun akan terlihat sehingga atasan harus
memberikan arahan pada karyawan tersebut agar bekerja lebih giat lagi.
- Selain
dari cara bekerja, penilaian pun dilakukan dalam hal sikap bagaimana karyawan
bersikap terhdap atasan maupun karyawan lain karena dari sikap yang baik pun
bisa dikatakan sebagai nilai plus untuk prestasi kerja karyawan.
- Metode
kerja karyawan bisa dilihat pada akhir. Misalkan dari hasil seberapa banyakkah produk
yang telah dihasilkan. Itu pun dipengaruhi oleh proses kerja karyawan atau
kualitas kerja karyawan apakah sudah baik atau belum.
7. Kompensasi
Dalam
meningkatkan prestasi kerja, motivasi dan kepuasan kerja para karyawan adalah
meleui kompensasi. Kompensasi ini merupakan sebagai sesuatu yang diterima
karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Kopmpensasi ini bisa bersifat
financial ( kompensasi langsung) dan bersifat non financial ( kompensasi
pelengkap atau tidak langsung ). Dalam bisnis saya, saya memilih kompensasi
yang bersifat financial dimana karyawan akan mendapatkan kompensasi misalkan
berupa bonus atau hadiah laiannya sebagai bentuk balas jasa pada karyawan.
Sehingga dari kompensasi tersebut karyawan bisa lebih bersemangat dalam
melaksanakan pekerjaannya.
8. Keselamatan
dan kesehatan kerja ( K3 )
Dalam
melakukan suatu pekerjaan maka harus dihindari suatu kecelakaan yang mungkin
terjadi. Maka dengan begitu diperlukan konsep keselamatan dan kesehatan kerja,
misalkan dalam proses produksi. Terdapat berbagai jenis pekerjaan yang harus
dilakukan diantaranya: mengupas singkong. Agar terhindar dari tajamnya pisau
yang mungkin saja bisa mengiris jari tangan maka karyawan harus memakai sarung
tangan supaya lebih aman dan bahan bakunya juga steril. Selain itu apabila
sewaktu-waktu ada karyawan yang mengalami sakit yang cukup parah maka dari
pihak perusahaan akan mengadakan tunjangan kesehatan dengan tujuan meringankan beban untuk pengobatannya. Begitupun apabila
ada seoorang karyawan yang mengalami kecelakaan maka dari itu dari pihak
perusahaan pun akan mengadakan dana asuransi kecelakaan dimana hal ini diadaka sebagai tanda perhatian dari pihak perusahaan
terhadap karyawannya apabila sewaktu-waktu hal tersebut terjadi.
9. Separation
Separation
atau pemberhentian karyawan yang akan diterapkan di perusahaan saya apabila:
- Kesehatan
karyawan atau kondisi karyawan yang tidak memungkinkan untuk melkukann suatu
pekerjaan yang telah ditetapkan
- Perusahaan
dilikuidasi ( bangkrut ) otomatis dari hal tersebut para karyawan diberhentikan
karena tidak memunngkinkan lagi mereka bisa diberi upah yang seharusnya mereka
terima yang sudah menjadi hak mereka.
- Karyawan
meninggal dunia otomatis hubungan kerja dengan karyawan terputus. Sebagai
bentuk perhatian bagi karyawan dari pihak perusahaan memberikan uang sebagai
bentuk duka cita bagi keluarga yang ditinggalkannya.
- Apabila
ada seorang karyawan yang melakukan kesalahan yang besar dalam perusahaan
sehingga menimbulkan kerugian besar pula bagi perusahaan misalkan ( korupsi )
maka dari pihak perusahaan bisa dengan mudah memberhentikan karyawan tersebut.
F.
ASPEK
FINANCIAL
1. Kebutuhan
Dana
a).
Kebutuhan dana aktiva tetap berwujud (tangible
assets)
Peralatan
:
Wajan Rp. 150.000,00
Tungku
Rp. 300.000,00
Kursi Rp. 250.000,00
Meja Rp. 300.000,00
Total
kebutuhan dana peralatan...............................Rp. 1.000.000,00
Mesin :
Pengepresan Rp. 1.500.000,00
Penggiling adonan
keripik Rp. 1.500.000,00
Pemotong keripik
Rp. 1.500.000,00
Pencampur bumbu keripik
Rp. 500.000,00
Total
kebutuhan dana mesin..................................Rp. 5.000.000,00
Tanah....................................................................Rp.
15.000.000,00
Gedung.................................................................Rp.
20.000.000,00
Kendaraan
............................................................Rp. 25.000.000,00
Total
kebutuhan dana aktiva tetap berwujud......................................Rp.
66.000.000,00
b). Kebutuhan dana untuk modal kerja (working
capital)
Persediaan bahan baku :
Keripik (singkong)
400kg@Rp. 1000,00 = Rp.
400.000,00
Getuk ( singkong)
320kg@Rp. 1000,00 = Rp.
320.000,00
Rangginang (beras
ketan) 400kg@Rp. 8000,00 = Rp. 3.200.000,00
Total
persediaan bahan baku....................................... Rp. 3.920.000,00
Kas ......................................................................... Rp. 1.080.000,00
Perlengkapan
.......................................................... Rp. 1.000.000,00
Total
kebutuhan dana untuk modal kerja............................................Rp. 6.000.000,00
Total
kebutuhan dana perusahaan.......................................................Rp. 72.000.000,00
2. Sumber
dana
- Dari
modal pemilik :
Kas
Rp. 1.080.000,00
Perlengkapan Rp. 1.000.000,00
Persediaaan bahan baku Rp.
3.920.000,00
Peralatan Rp. 1.000.000,00
Tanah Rp.
15.000.000,00
Total sumber dana dari modal pemilik..........................Rp.
22.000.000,00
-
Pinjaman dari bank BRI :
Mesin Rp. 5.000.000,00
Gedung Rp.
20.000.000,00
Kendaraaan Rp. 25.000.000,00
Total sumber dana dari pinjaman ke bank
BRI.................Rp. 50.000.000,00
Total sumber dana perusahaan..............................................Rp. 72.000.000,00
Alasan memilih sumber dana dari modal
pemilik dan pinjaman dari bank BRI.
Karena saya memiliki sedikit uang untuk modal usaha maka saya manfaatkan
uang tersebut untuk memenuhi keperluan dana seperti yang dirinci diatas. Dan
untuk sebagiannya lagi, saya lebih memilih meminjam ke bank. Hal tersebut
dilakukan karena jarak bank dengan lokasi pabrik tidak terlalu jauh sehingga
bisa menghemat biaya transportasi. Mengapa saya tidak memilih koperasi /
leasing? Karena jarak koperasi dari lokasi pabrik saya lumayan jauh dan bisa
saja apabila meminjam uang ke koperasi biasanya tidak terlalu besar uang yang
akan dipinjamkannya. Supaya leluasa maka saya meminjamnya ke bank. Sedangkan
untuk leasing di daerah saya masih jarang maka dari itu yang pasti-pasti saja
yang telah ada. Hanya saja bebab yang harus ditanggung perusahaan ialah bebab
bunga pinjaman sesuai uang yang akan kita pinjam berapa rupiah.
Untuk jumlah pinjaman Rp.
50.000.000,00 untuk waktu peminjamannya
5 tahun. Memang cukup lama hanya saja dalam pembayaran per bulannya tidak
terlalu besar untuk saya bayarkan nantinya. Rincian untuk pembayaran per bulannnya
:
Pembayaran utang bank
per bulan...................Rp. 833.333,33
Bunga bank per bulan 1 %
............................Rp.
8.333,33
(Keterangan : Rp. 50.000.000,00 x 12 bulan = Rp. 833.333,33)
5
tahun
3. Proyeksi
pendapatan ( 3 periode )
Rincian
persediaan bahan baku ( 3 periode )
Bulan
|
Keterangan
|
Keripik
|
Getuk
|
Rangginang
|
Jan
Feb
Mar
|
Persediaan
awal
Pemakaian
bahan baku
Persediaan
yang tersisa
Pembeliaan
bahan baku
Persediaan
di gudang
Pemakaian
bahan baku
Persediaan
tersisa
Pembeliaan
bahan baku
Persediaan
di gudang
Pemakaian
bahan baku
Persediaan
tersisa
|
400kg @ 1000 = Rp. 400.000
(
350kg @ 1000 = Rp. 350.000)
50kg @ 1000 = Rp. 50.000
320kg @ 1000 = Rp. 320.000
370kg @ 1000 = Rp. 370.000
(350kg
@ 1000 = Rp. 350.000)
20kg @ 1000 = Rp.
20.000
300kg @ 1000
= Rp. 300.000
20kg
@ 1000 = Rp. 20.000
|
320kg @ 1000 = Rp 320.000
(300kg
@ 1000 = Rp 300.000)
20kg @ 1000 = Rp. 20.000
330kg @ 1000 = Rp. 330.000
(350kg @ 1000 = Rp. 350.000)
-
250kg
@ 1000 = Rp. 250.000
250kg
@ 1000 = Rp. 250.000
(200kg @ 1000 = Rp. 200.000)
50kg
@ 1000 = Rp. 50.000
|
400kg @ 8000 = Rp. 3.200.000
(350kg
@ 8000 = Rp. 2.800.000)
50 kg @ 8000 = Rp. 400.000
380kg @ 8000 = Rp. 3.040.000
430kg @ 8000 = Rp. 3.440.000
400kg @ 8000 = Rp. 3.200.000
30kg @ 8000 = Rp. 240.000
250kg @ 8000 = Rp. 2.000.000
280kg @ 8000 = Rp. 2.240.000
(250kg @ 8000 = Rp. 2.000.000)
30kg @ 8000 = Rp 240.000
|
Jadi dari data diatas dapat dilihat
berapa total sisa persediaan semua bahan baku tiap bulannya :
Bulan
januari : Rp. 50.000.00 + Rp. 20.000,00
+ Rp. 400.000,00 = Rp. 470.000,00
Bulan
februari : Rp. 20.000,00 + Rp. -
+ Rp. 240.000,00 = Rp. 260.000,00
Bulan
maret : Rp. 20.000,00 + Rp. 50.000,00 + Rp.
240.000,00 = Rp 310.000,00
Rincian
penjualan tunai ( 3 periode )
Keterangan
|
Bulan
januari
|
Bulan
februari
|
Bulan
maret
|
Keripik/kg Rp. 10.000,00
Getuk/kg Rp. 10.000,00
Rangginang
Rp. 12.000,00
Total
penjualan tunai
|
350kg
@ 10.000 = Rp. 3.500.000
300kg
@ 10.000 = Rp. 3.000.000
350kg
@ 12.000 = Rp. 4.200.000
Rp.
10.700.000
|
350kg
@ 10.000 = Rp. 3.500.000
350kg
@ 10.000 = Rp. 3.500.000
400kg
@ 12.000 = Rp. 4.800.000
Rp. 11.800.000
|
300kg
@ 10.000 = Rp. 3.000.000
200kg
@ 10.000 = Rp. 2.000.000
250kg
@ 12.000 = Rp. 3.000.000
Rp. 8.000.000
|
Jadi
:
Penjualan
periode 1 = Rp. 10.700.000,00
Penjualan
periode 2 = Rp. 11.800.000,00
Penjualan
periode 3 = Rp. 8.000.000,00
Untuk
perhitungan beban penyusutan ( harga
perolehan bisa dilihat dar neraca atau kebutuhan dana )
a. Peralatan
:
Harta
|
Umur
ekonomis/thn
|
Nilai
sisa
|
Beban
penyusutan
|
Wajan
|
5
|
Rp.
30.000
|
Rp.
150.000 – Rp 30.000 : 5 = Rp.
24.000/thn (Rp. 2.000/bln )
|
Tungku
|
4
|
Rp.
60.000
|
Rp.
300.000 – Rp. 60.000 : 4 = Rp. 60.000/thn ( Rp. 5000/bln)
|
Kursi
|
5
|
Rp.
40.000
|
Rp.
250.000 – Rp 40.000 : 5 = Rp.
42.000/thn ( Rp. 3500/bln )
|
meja
|
5
|
Rp.
60.000
|
Rp.
300.000 – Rp. 60.000 : 5 = Rp.
48.000/thn ( Rp. 4000/ bln)
|
b. Mesin-mesin
:
Harta
|
Umur
ekonomis/thn
|
Nilai
sisa
|
Beban
penyusutan
|
Pengepresan
|
5
|
Rp.
300.000
|
Rp.
1.500.000 – Rp. 300.000 : 5 = Rp. 240.000/thn
( Rp. 20.000/bln)
|
Penggiling
adonan keripik
|
5
|
Rp.
300.000
|
Rp.
1.500.000 - Rp. 300.000 : 5 = Rp. 240.000/thn ( Rp. 20.000/bln)
|
Pemotong
keripik
|
5
|
Rp.
300.000
|
Rp.
1.500.000 - Rp. 300.000 : 5 = Rp. 240.000/thn (Rp. 20.000/bln)
|
Pencampur
bumbu keripik
|
5
|
Rp. 200.000
|
Rp. 500.000
- Rp.
200.000 : 5 = Rp. 60.000/thn
( Rp. 5000/bln)
|
Gedung
|
5
|
Rp.
2.000.000
|
Rp.
20.000.000 - Rp.2.000.000 : 5 = Rp. 3.600.000/thn ( Rp. 300.000/bln)
|
Kendaraan
|
5
|
Rp.
1.000.0000
|
Rp.
25.000.000 - Rp.1.000.000 : 5 = Rp. 4.800.000/thn ( Rp. 400.000/bln)
|
4. Proyeksi
pengeluaran ( 3 periode )
Laporan proyeksi
arus kas ( 3 periode )
Keterangan
|
Bulan
Januari
|
Bulan
Februari
|
Bulan
Maret
|
Saldo
awal kas
Kas
masuk
Kegiatan
operasi :
Penjualan
tunai
Kegiataan
pendanaan :
Setoram
modal sendiri
Pinjaman
dari bank BRI
Total
kas masuk
Kas
keluar
Kegiatan operasi :
Pembeliaan
bahan baku
Pembelian
perlengkapan
Beban-beban
:
Beban
gaji
Baban
transportasi
Beban
listrik,air dan tlp
Beban
lain-lain
Kegiatan
investasi :
Pembelian
wajan
Pembelian
tungku
Pembelian
kursi
Pembelian
meja
Pembelian
tanah
Pembeliaan
gedung
Pembelian
kendaraan
Pembeliaan
mesin-mesin
Kegiatan
pendanaan :
Utang
bank
Beban
bunga bank
Prive
Yeni
Total
kas keluar
|
-
Rp.
10.700.000,00
Rp.
22.000.000,00
Rp.
50.000.000,00
Rp.
72.000.000,00
Rp. 82.000.000,00
Rp.
3.920.000,00
Rp.
1.000.000,00
Rp.
4.920.000,00
Rp.
2.200.000,00
Rp. 300.000,00
Rp. 200.000,00
Rp. 150.000,00
Rp. 2.850.000,00
Rp.
150.000,00
Rp.
300.000,00
Rp. 250.000,00
Rp. 300.000,00
Rp.
15.000.000,00
Rp.
20.000.000,00
Rp.
25.000.000,00
Rp. 5.000.000,00
Rp. 66.000.000,00
Rp. 833.333,33
Rp. 8.333,33
Rp. 841.666,66
(Rp.
74.611.666,66)
|
Rp. 8.088.333,34
Rp. 11.800.000,00
-
-
Rp. 19.888.333,34
Rp.
3.690.000,00
-
Rp. 3.690.000,00
Rp.
2.200.000,00
Rp. 300.000,00
Rp. 200.000,00
Rp.
150.000,00
Rp. 2.850.000,00
-
-
-
-
-
-
-
-
Rp. 833.333,33
Rp. 8.333,33
Rp. 841.666,66
(Rp. 7.381.666,66)
|
Rp. 12.506.666,68
Rp. 8.000.000,00
-
-
Rp. 20.506.666.68
Rp.
2.550.000,00
-
Rp. 2.550.00,00
Rp.
2.200.000,00
Rp. 300.000,00
Rp. 200.000,00
Rp. 150.000,00
Rp. 2.850.000,00
-
-
-
-
-
-
-
-
Rp. 833.333,33
Rp. 8.333,33
Rp.
1.000.000,00
Rp. 1.841.666,66
(Rp. 7.241.666,66)
|
Saldo
kas
|
Rp. 8.088.3333,34
|
Rp. 12.506.666,68
|
Rp. 13.265. 000,02
|
5. Proyeksi
laporan laba rugi ( 3 periode )
Laporan laba
rugi ( 3 periode )
Keterangan
|
Bulan Januari
|
Bulan Februari
|
Bulan Maret
|
Pendapatan :
Penjualan
tunai
HPP:
Persediaan
awal
Pembelian
bahan baku
Persediaan
akhir
Laba
kotor
Beban-beban:
Beban
gaji
Beban
transportasi
Beban
listrik,air dan tlp
Beban
lain-lain
Beban
perlengkapan
Beban
bunga
Beban
peny. Mesin penggiling
Beban
peny. Mesin pencampur
Beban
peny. Mesin pengepresan
Beban
peny. Mesin pemotong
Beban
peny. Wajan
Beban
peny. Tungku
Beban
peny. Kursi
Beban
peny. Meja
Beban
gedung
Beban
peny. Kendaraan
Total
beban
|
Rp. 10.700.000,00
-
Rp.
3.920.000,00
Rp. 3.920.000,00
(Rp. 470.000,00)
(Rp. 3.450.000,00)
Rp. 7.250.000,00
Rp.
2.200.000,00
Rp.
300.000,00
Rp.
200.000,00
Rp.
150.000,00
-
Rp.
8.333,33
Rp.
20.000,00
Rp.
5.000,00
Rp.
20.000,00
Rp.
20.000,00
Rp.
2.000,00
Rp.
5.000,00
Rp.
3.500,00
Rp.
4.000,00
Rp.
300.000,00
Rp.
400.000,00
(Rp. 3.648.833,33)
|
Rp.
11.800.000,00
Rp.
470.000,00
Rp.
3. 690.000,00
Rp. 4.160.000,00
(Rp. 260.000,00)
(Rp. 3.900.000,00)
Rp.
7.900.000,00
Rp.
2.200.000,00
Rp.
300.000,00
Rp.
200.000,00
Rp.
150.000,00
Rp.
200.000,00
Rp.
8.333,33
Rp
20.000,00
Rp.
5.000,00
Rp.
20.0000,00
Rp.
20.000,00
Rp.
2.000,00
Rp.
5.000,00
Rp.
3.500,00
Rp.
4.000,00
Rp.
300.000,00
Rp.
400.000,00
(Rp.
3.848.333,33)
|
Rp.
8.000.000,00
Rp.
260.000,00
Rp.
2.550.000,00
Rp. 2.810.000,00
(Rp. 310.000,00)
(Rp.
2.500.000,0)
Rp.
5.500.000,00
Rp.
2.200.000,00
Rp.
300.000,00
Rp.
200.000,00
Rp.
150.000,00
Rp.
300.000,00
Rp.
8.333,33
Rp.
20.000,00
Rp.
5.000,00
Rp.
20.000,00
Rp.
20.000,00
Rp.
2.000,00
Rp.
5.000,00
Rp.
3.500,00
Rp.
4.000,00
Rp.
300.000,00
Rp.
400.000,00
(Rp.
3.948.333,33)
|
Laba
bersih sebelum pajak
|
Rp. 3.601.166,67
|
Rp.
4.051.666,67
|
Rp.
1.551.666,67
|
6. Proyeksi
neraca ( 3 periode )
Proyeksi neraca
( 3 periode )
Keterangan
|
Bulan
Januari
|
Bulan
Februari
|
Bulan
Maret
|
Aktiva
lancar
Kas
Perlengkapan
Persediaan
bahan baku
Total
aktiva lancar
Aktiva
tetap
Wajan
Akm peny. Wajan
Saldo
wajan
Tungku
Akm
peny. Tungku
Saldo
tungku
Kursi
Akm
peny. Kursi
Saldo
Meja
Akm
peny. Meja
Saldo
meja
Mesin
penggiling
Akm
peny. Mesin penggiling
Saldo
mesin penggiling
Mesin
pemotong keripik
Akm
peny. Mesin pemotong
Saldo
mesin pemotong keripik
Mesin
pencampur bumbu
Akm
peny. Mesin pencampur
Saldo
mesin pencampur bumbu
Mesin
pengepresan
Akm
peny. Mesin pengepresan
Saldo
mesin pengepresan
Gedung
Akm
peny. Gedung
Saldo
gedung
Kendaraan
Akm
peny. Kendaraan
Saldo
kendaraan
Tanah
Total
aktiva tetap
Total
aktiva
Passiva
Utang
bank
Modal
Yeni
Total
passiva
|
Rp.
8.088.333,34
Rp.
1.000.000,00
Rp. 470.000,00
Rp. 9.558.333,34
Rp. 150.000,00
(
Rp. 2.000,00)
Rp. 148.000,00
Rp. 300.000,00
(
Rp. 5.000,00)
Rp. 295.000,00
Rp. 250.000,00
(Rp 3.500,00)
Rp.
246. 500,00
Rp. 300.000,00
(Rp. 4.000,00)
Rp. 296.000,00
Rp. 1.500.000,00
(Rp.
20.000,00)
Rp. 1.480.000,00
Rp. 1.500.000,00
(Rp. 20.000,00)
Rp.1.480.000,00
Rp. 500.000,00
(Rp.
5.000,00)
Rp. 495.000,00
Rp. 1.500.000,00
(Rp.
20.000,00)
Rp. 1.480.000,00
Rp. 20.000.000,00
(Rp.
300.000,00)
Rp.19.700.000,00
Rp. 25.000.000,00
(Rp.
400.000,00)
Rp. 24.600.000,00
Rp. 15.000.000,00
Rp. 65.220.500,00
Rp. 74.768.333.34
Rp.
49.166.666,67
Rp.
25.601. 166.67
Rp.
74.768.333,34
|
Rp.
12. 506. 666,68
Rp. 800.000,00
Rp. 260.000,00
Rp. 13.
566.666,68
Rp. 150.000,00
(
Rp. 4.000,00)
Rp. 146.000,00
Rp. 300.000,00
(Rp. 10.000,00)
Rp. 290.000,00
Rp. 250.000,00
(Rp. 7.000,00)
Rp. 243.000,00
Rp. 300.000,00
(Rp. 8.000,00)
Rp. 292.000,00
Rp. 1.500.000,00
(
Rp. 40.000,00)
Rp. 1.460.000,00
Rp.
1.500.000,00
(Rp . 40.000,00)
Rp.1.460.000,00
Rp. 500.000,00
(Rp. 10.000,00)
Rp. 490.000,00
Rp. 1.500.000,00
(Rp. 40.000,00)
Rp. 1.460.000,00
Rp. 20.000.000,00
(Rp. 600.000,00)
Rp. 19.400.000,00
Rp.25.000.000,00
(Rp.
800.000,00)
Rp.24.200.000,00
Rp.15.000.000,00
Rp.
64.441.000,00
Rp. 77.986.666.68
Rp.
48.333.333,34
Rp.
29.653.333,34
Rp.77.963.333,68
|
Rp.
13.265.000,02
Rp. 500.000,00
Rp. 100.000,00
Rp. 14. 075.000,02
Rp.150.000,00
(Rp.
6.000,00)
Rp. 144.000,00
Rp. 300.000,00
(Rp. 15.000,00)
Rp. 285.000,00
Rp. 250.000,00
(Rp.
10.500,00)
Rp. 239.500,00
Rp.300.000,00
(Rp.
12.000,00)
Rp. 288.000,00
Rp. 1.500.000,00
(Rp. 60.000,00)
Rp. 1.440.000,00
Rp. 1.500.000,00
(Rp.
60.000,00)
Rp. 1.440.000,00
Rp. 500.000,00
(Rp. 15.000,00)
Rp. 485.000,00
Rp. 1.500.000,00
(Rp.
60.000,00)
Rp. 1.440.000,00
Rp. 20.000.000,00
(Rp. 900.000,00)
Rp. 19.100.000,00
Rp. 25.000.000,00
(Rp. 1.200.000,00)
Rp. 23.800.000,00
Rp. 15.000.000,00
Rp.
63.661.500,00
Rp. 77.705.000,02
Rp.
47.500.000,01
Rp.
30.205.000,01
Rp.
77.705.000,02
|
a. Penilaian
rencana investasi
Kas
masuk bersih - laba setelah pajak Rp. 3.601.166,67
Beban
penyusutan Rp. 779.500,00
Rp. 4.391.666,67
Maksimum
payback period adalah 2 tahun ( 24 bulan )
Analis
PP = total investasi x 1 bulan
Kas masuk bersih
= Rp. 66.000.000,00 x
1
Rp. 4.391.666.67
= 15,028
= 15 bulan ( dibulatkan )
Simpulan
:
Maka untuk rencana perusahaan makanan ringan ASLI
ENAK ini layak dijalankan atau direalisasikan karena dalam penilaiaan rencana
investasi PP < maksimum PP ( 15,028 < 24 bulan ). Layak tidaknya
perusahaan ini dijalankan pun tergantung bagaimana kita sebagai pelaku
bisnis bisa merencanakan dengan baik
apa-apa saja yang harus direncanakan misalnya dalam hal merencanakan produk apa
yang akan dibuat, aspek-aspek apa saja yang perlu diperhatikan ( aspek pasa,
SDM, yang paling utamanya yaitu financial. Maka diperlukan persiapan yang cukup
untuk melaksanakan semua itu.
G. Aspek ekonomi, sosial dan politik
1. Pengaruh
kondisi ekonomi saat ini terhadap bisnis
- Karena
bahan baku yang saya pakai itu menggunakan sumber daya lokal asli indonesia
karena kulitas bahan baku tersebut baik. Maka hal tersebut bisa mengurangi
bahan baku impor.
- Dengan
adanya bisnis ini bisa membantu pemerintah dalam hal peningkatan terhadap
pendapatan negara ( menambah kas negara ).
2. Kontribusi
bisnis terhadap pembangunan ekonomi
- Dengan
adanya bisnis ini bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar/
lingkungan dengan adanya peluang untuk meningkatkan kondisi ekonomi masyarakat
sehingga mampu sedikit membantu pemerintah dalam meningkatkan ekonomi
masyarakat.
- Bisa
menyediakan kebutuhan untuk konsumen atau masyarakat sesuai dengan kemampuan
yang ada. Sehingga bisa menghailkan produk bagi konsumen atau masyarakat. Maka
dengan adanya barang produk yang dibutuhkan masyarakat pemeintah bisa
mengurangi impor dari luar untuk mendapatkan makanan enak. Karena di daerah
kita pun banyak terdapat makanan enak yang berkualitas baik.
3. Pengaruh
kondisi sosial saat ini terhadap bisnis
- Dengan
adanya pendirian bisnis terkadang terjadinya hal-hal seperti : adanya konflik
akibat berdirinya perusahaan. Dengan alasan jika perusaaan tersebut di dirikan
bisa mencemarkan lingkungan akibat dari kulit singkong yang dibuang tidak pada
tempatnya.
- Bisa
saja karena tidak adanya persetujuaan antara pihak masyarakat terhadap
pendirian perusahaan tersebut yang akhirnya bisa manghasilkan konnflik yang
bisa merugikann kedua belah pihak.
- Dalam
melaksanakan pekerjaan nya dalam bisnis yag saya kelola para pekerja mampu
menggunakan teknologi modern yang ada maka tidak hanya skiil yang ditingkatkan
tetapi pekerja juga harus siap mental untukk menghadapi segala sesuatu yang
terjadi.
4. Kontribusi
bisnis terhadap kehidupan sosial
- Dengan
berdirinya perusahaan saya inibisa memperbaiki atau membantu merubah kondisi
sosial masyarakat di daerah tersebut yang tadinya kurang baik menjadi baik
dengan terbukanya lowongan pekerjaan bagi masyarakat sekitar pabrik tersebut.
- Dengan
berdirinya perusahaan saya ini mungkin saja bisa menciptakan peluang peluang
baru bagi masyarakat untuk menumbuhkan peluang bisnis baru bagi masyarakat
lainnya.
- Bisa
menambah hal positif dari adanya bisnis
yang saya kelola diantaranya meningkatkan mutu hidup masyarakat indonesia
dengan mengurangi angka pengangguran di indonesia.
5. Pengaruh
kondisi politik yang sedang berkembang terhadap bisnis
- Aspek ini berpengaruh terhadap bisnis yang
dijalankan. Dimana situasi politik dapat dilihat dari media massa dan berita.
Dimana media dibagi menjadi 2 yaitu good news dan bad news.
a. Good
new
Adanya
program dana untukk pengusaha kecil itu bisa sangat memberikan kemudahan bagi
pelaku bisnis.
Adanya berita BBM tidak
jadi dinaikan itu bagi saya sebagai pelaku bisnis merupakan berita bagus
sehingga harga jual produk yang saya jual tidak akan berkurang.
b. Bad
news
Adanya
kenaikan BBM bisa sangat merugikan bisnis saya. Karena bila BBM naik harga
bahan pokok seperti minyak goreng dan beras yang sering saya gunakan untuk
memproduksi produk yang saya buat akan ikut naik juga. Sehingga bisa menaikann
harga jual produk dan kemungkinan pemintaan konsumen akan menurun .
H. Aspek lingkungan industri
1. Strategi
untuk mengantisipasi ancaman masuknya pendatang baru
Dengan
berdirinya perusahaan yanga akan saya jalani ini bisa dibilang perusahaan ini
terbilang perusahaan dalam skala kecil. Tetapi keuntungan serta proses dalam memproduksi
produknya terbilang masih mudah. Dimana hal tersebut bisa saja mengundang
datangnya pesaing-pesaing baru yang meniru atau mengikuti usaha yang yang
sedang saya jalani. Maka untuk mengantisipasi hal tersebut, bisa dilakukan
dengan berbagai cara. Maka cara yang saya pilih ialah : dengan menciptakan
produk-produk baru supaya loyalitas konsumen tetap tinggi serta untuk kualitas
barang diusahakan baik serta harga produk ekonomis. Yang paling utama bentuk
dari produk tersebut harus unik, menarik dan rasanya enak supaya bisa menarik
perhatian konsumen untuk membeli produk tersebut.
2. Strategi
untuk mengantisipasi ancaman dari produk pengganti
Dalam
bisnis ini khususnya untuk proses produksi untuk memasak produknya saya masih
menggunakan baham bakar alami yaitu
tungku dengan kayu bakar. Mengapa demikian, karena biasanya hasil
memasak menggunakan kayu bakar biasanya lebih enak dibanding bahan bakar lain. Hanya saja dalam proses memasaknya
lumayan lama tetapi tak apa aslkan hailnya memuaskan. Tetapi bisa saja
sewaktu-waktu stok kayu bakar yang kering terkadang tidak memungkinkan salah
satunya mungkin akibat dari musim hujan. Maka untuk mengantisipasi hal tersebut
say menggunakan produk pengganti yaitu dengan gas. Karena minyak tanah langka
maka saya menggunakan gas untuk memasak. Tetapi resikonya gas lebih mahal
daripada kayu bakar. Tetapi meskipun mahal demi melancarkan proses produksi
saya usahakan semaksimal mungkin untuk mengatur hal tersebut. Demi memberikan
kepusasan terhadap konsumen.
3. Startegi
untuk mengantisipasi kekuatan tawar menawar buyers
Biasanya
dalam mendagangkan barang yang telah diproduksi maka kita harus pintar-pintar
dalam menentukan harga produk yang dijual. Jangan sampai harga yang ditawarkan
terlalu mahal, karena hal tersebut bisa saja mengakibatkan konsumen tidak ingin
membeli barang tersebut. Diusahan harga yang ditawarkan standar atau ekonomis
terjangkau. Dimana untuk pembelian produk dalam jumlah besar kita juga bisa
memberikan sedikit potongan harga untuk mereka.Asalkan kita bisa mendapatkan
keuntungan dari penjualan barang tersebut walaupun tidak terlalu besar.
4. Strategi
untuk mengantisipasi kekuatan tawar
menawar supplier
Pemasok
dalam mengirimkan pasokan bahan baku terhadap perusahaan saya setidaknya dia
pun menginginkan keuntungan dalam pengiriman bahan baku tersebut. Sehingga harga yang ditawrkan
pun terkadang tidak selalu murah. Maka hal yang
dilakukan oleh saya sebagai pelaku bisnis harus pintar-pentar bertransaksi dengan
supplier tersebut soal harga yang diberikan agar harga yang ditawarkan tidak
terlalu mahal. Setidaknya bila kita membeli bahan baku dalam jumlah cukup besar
kita meminta potongan harga. Dimana hal tersebut harus ada kesepakatan supaya
tidak merugikan keduanya tetapi harus mendpatkan keuntungan keduanya.
5. Pengaruh
kekuatan stekholder terhadap persaingan usaha
Kekuatan
stekholder sangatlah perpengaruh terhadap persaingan bisnis khhususnya dalam
rencana bisnis yang akan saya jalankan. Dman stekholder disana meliputi :
investor, pemasok, masyarakat. Mungkin apabila salah stu dari stekholder
tersebut tidak ada maka bisnis yang saya jalankan pasti tidak akan berjalan
lancar. Dimana dalam memproduksi produk yang akan dibuat dibutuhkan bahan baku
yang mana bahan baku tersebut harus dicari atau dipesan melalui pemasok yang
kemudian nantinya bisa dikirim serta digunakan langsung. Dalam membeli bahan
baku tersebut saya memerlukan dana untuk hal tersebut apabila dana saya masing
kurang maka saya pinjam ke investor. Bahan baku sudah ada uang untuk
memebelinya pun sudah ada sekarang tinggal memproduksinya. Dimana dalam
memproduksinya membutuhkan pegawai untuk megolah bahan tersebut. Disana peran
masyarakat sebagai pekerja yaang bekerja di perusahaan saya. Selain itu
masyarakat pun berpengaruh terhadap setiap produk yang dibuat. Dimana produk
tersebut dibuat karena adanya permintaan konsumen ( kebutuhan konsumen )
terhadap produk tersebut. Maka masyarakat pun sebagai konsumen yang berpengaruh
kekuatanyanya sebagai stekholder. Dimana dalam merencanakan bisnis saya sebagi
pelaku bisnis harus memperhatikan adanya investor, pemasok dan masyarakat dalam
melaksanakan bisnis ini.
I.
Aspek yuridis
1. Bentuk
badan usaha
Bentuk
badan usaha yang saya akan lakukan ini merupakan badan usaha perorangan. Karena
dalam pelaksanaan bisnis ini saya menggunakan modal sendiri tanpa ada pihak
yang bergabung dengan saya atau tidak ada kerjasama dalam melaksanakan bisnis
ini.
2. Bidang
usaha
Bidang
usahanya merupakan bidang manufaktur. Dimana dalam proses kegiatannya bisnis
ini yaitu memproduksi produk dari bahan baku singkong dan beras ketan menjadi
hasil produk seperti keripik, getuk dan rangginang. Untuk nama perusahaan
manufaktur saya ini yaitu “ ASLI ENAK “ dan untuk nama produk yang saya jual
saya namakan “UENAK”.
Dimana
dalam usaha ini saya produksi produk tersebut sendiri dan kemudian saya
menjualnya melalui proses distribusi yang disalurkan ke toko-toko serta warung
tradisional ( warung kecil ).
3. Izin
usaha
Perizinan usaha merupakan salah satu kewajiban pelaku
bisnis dalam membuka usahanya bisanya hal ini dilakukan untuk mempermudah
pelaksanaan bisnis.
Dimana
perizinan usaha yang saya ajukan untuk perizinan untuk pendirian usaha yang akan saya lakukan
ini terdiri dari:
a. Izin
prinsip yang merupakan perizinan yang diberikan pada perusahaan
industri/manufaktur oleh pemerintah yang berkaitan dengan operasi produksi
perusahaan. Sehinggan nantinya dalam opersi produksi tidak terjadi masalah
dengan masyarakat.
b. Izin
hak guna dan hak pakai merupakan izin yang dikeluarkan untuk bukti bahwa
perusahaan mendapatkan hak untuk mendapatkan atau lahan / pabrik tempat
perusahaan berdiri untuk kegiatan usaha dan produksi. Sehingga dengan adanya
izin ini sayasebagai pihak pelaku bisnis bisa dengan leluasa menggunakan pabrik
atau tempat tersebut.
c. Surat
izin tempat usaha ( SITU) merupakan surat izin yang diberikan kepada perusahaan
untuk yang berkaitan dengan faktor lingkungan
terutama berkaitan dengan gangguan yang mungkin timbul dari perusahaan
terhadap lingkungan sekitar. Dengan adanya izin ini saya sebagai pelaku bisnis
harus mampu memahami tentang kondisi lingkungan sekitar agar selalu terjaga
dengan baik.
d. Surat
izin usaha perdagangan ( SIUP ) merupakan surat izin yang diberikan kepada
perusahaan yang berkaitan dengan bentuk usaha yang dijalankan. Dengan adanya
surat ini saya bisa measarkan barang yang saya produksi ke daerah yang telah
saya tetapkan.
Dalam
proses permohonan izin usaha ada beberapa syarat-syarat yang harus dipenuhi
pelaku bisnis .
- SITU
a. Keamanan
meliputi : alat pemada kebakaran, keamanan barang yang mudah terbakar,
mengikuti peraturan perundang-undangan.
b. Kesehatan
meliputi : perlengkapan P3K, menyedikan tempat pembuangan sampah, mencegah
kemungkinan pencemaran lingkungan.
c. Ketertiban
meliputi : menjaga ketertiban lingkungan, megikuki peraturan yang berlaku.
d. Memenuhi
syarat lain yang meliputi : menjaga keindahan lingkungan sekitar dan
mengutamakan tenaga kerja dari lingkungan sekitar dll.
J.
Aspek lingkungan hidup
Lingkungan hidup adalah kesatuan
ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya
manusia dan perilakuknya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya (UU. No. 23/1997).
1. Dampak
bisnis terhadap lingkungan hidup
Dampak
bisnis yang akan saya lakukan bisa berdampak positif maupun negatif.
a. Dampak
positif
Dengan
adanya bisnis ini yaitu makanan ringan dimana lokasi pabriknya terletak di Desa
Dewasari Ciamis maka hal tersebut dapat mennjadi peluang bagi mereka yang masih
pengangguran. Dimana dengan adanya bisnis ini maka terbukanya lapangan
pekerjaan bagi mereka yang membutuhkan pekerjaan. Maka dengan berdirinya bisnis
ini bisa mengurangi pengangguran di indonesia. Dampak positif yang kedua, bisa
mengundang pesaing pendatang baru yang bisa saja terrinspirasi dari busnis yang
saya jalankan maka orang lain pun ingin lebih baik dari itu.
b. Dampak negatif
Dari
adanya bisnis yanga saya lakukan dampak negatif yang mungkni saja terjadi yaitu
adanya pencemaran udara yaitu akibat dari pembakaran, dan pencemaran lingkungan
karena akibat dari kurangnya pemeliharaan kebersihan. Misalkan tidak
tersedianya tempat sampah untuk pembuangan sampah dari kulit singkong.
2. Rencana
pengelolaan lingkungan
Rencana
pengelolaan lingkungan dilakukan agar kondisi lingkungan disekitar akibat adanya pelaksanaan bisnis
yang saya lakukan tidak mengundang perrmasalahan dengan masyarakat sekitar
yaitu cara pertama bisa dilakukan
dengan menganalisis dampak lingkungan yang kemungkinan akan terjadi atau sering
disebut dengan ( andal ). Andal ini bukanlah proses suatu proses yang berdiri
sendiri tetapi merupakan proses analisis mengenai dampak lingkungan ( amdal ).
Andal adalah telaah secara cermat dan mendalam tentang dampak penting suatu
kegiatan yang diirencanakan.
Pada
dasarnya , proses dalam andal meliputi identifikasi, prediksi dan evaluasi
dampak. Dalam identifikasi dampak dari bisnis yang akan saya lakukan ialah
lingkungan mana yang bisa terkena dampak. Pastinya yang mungkin saja terkena
dampak yang telah dijelaskan pada poin 1
ialah masyarakat lingkungan sekitar.
Setelah identifikasi kemudian dilakukan prediksi dimana hal ini
dilakukan untuk memperkirakan seberapa dampak yang akan terjadi denagna adanya
bisnis yang akan saya lakukan bagi masyarakat dan yang terakhir mengevaluasi
diman hal ini dilakukan unuk menilai seberapa besar perubahan lingkungan yang
akan terjadi.
Untuk cara yang kedua setelah menganalisis maka diikuti dengan RKL
dan RPL. RKL (rencana pengelolaan lingkungan ) dan RPL ( rencana pemantauan lingkungan )
disana yaitu bagian dari andal bila keduanya itu tidakk ada maka proses andal
tidak akan bermanfaat. Dalam aplikasinya rencana pengelolaan lingkungan bisa
dilakukan dengan say sebagai pelaku bisnis bisa mengatasi dampak yang terjadi
pada poin 1 diatas. Untuk pencemarann udara pemilik pabrik harus bisa
mengarahkan asap pabrikk dengan membutkan lubang untuk mengeluarkan asap dari
pembakaran agar tidak berhebus kemana-mana khususnya peda karyawan yang sedang
bekerja supaya dapat terhindar dari asap tersebut yang bisa saja mengakibatkan
sesak nafas. Dalam pencemaran lingkungan akibat dari sampah yang ditimbulkan
dari kulit singkong bisa diatasai dengan pihak dari pemilik pabrik untuk
menyedikan tempat sampah khusus untuk menampung sampah kulit singkong tersebut.
Begitupun dengan lokasi tempat sampah yang perlu diatur supaya tidak berakibat
menimbulkan bau busuk terhadap lingkungan. Maka dalam pembuatan tempat sampahnya
harus harus disesuaikan dengan keadaan di lingkungan sekitar.
K. Risiko bisnis dan upaya antisipasinya
a. Resiko
bisnis
Dalam
setiap pelaksanaan bisnis pastinya dalam uasha tersebut dapat terjadi resiko –
resiko bisnis yang bisa saja kemudian hari bisa terjadi. Seperti apa yang
sedang saya rencanakan dalam bisnis saya yaitu memproduksi 3 produk yaitu
memproduksi keripik, getuk, dan rangginang yang kemudian mendistribusikan
produk tersebut ke pelanggan.
Dalam
melaksanakan bisnis saya ini terdapat beberapa resiko yang mungkin bisa terjadi
suatu saaat. Dimana biasanya resiko tersebut disebabkan karena :
1. Perubahan
permintaan dari konsumen. Yang biasanya terjadi karena perubahan selera konsumen terhadap produk yang
saya bisa dikatakan konsumen bisa meras bosan dengan produk yang telah kami
produksi.
2. Adanya
persaingan yang ketat. Dimana dengan berdirinya bisnis yang saya jalankan
kemungkinan besar pasti bermunculan pesaing – pesaing baru dalam memproduksi
produk yang sama hanya dalam hal bentuk, harga maupun kualitas barang pasti
berbeda-beda. Dari sana saya harus benar-benar berlomba dengan pesaing lain
supaya usaha yangs saya jalankan lebih baik dari mereka.
3. Adanya
perubahan teknologi dan adanyanya bencana alam. Itu pun resiko yang bisa saja
terjadi pada bisnis siapa saja begitupun saya sendiri.
Dari sebab timbulnya
resiko yang diterangkan diatas bisa saja diperinci sebagai berikut :
1. Resiko
karena barang-barang yang saya jual tidak laku dipasaran
2. Resiko
karena barang-barang tidak bermanfaat bagi konsumen
3. Resiko
karena adanya penipuan atauu pencurian
4. Resiko
karena adanya bencana alam
5. Resiko
karena adanya persaingan sesama pesaing lain
6. Resiko
karena kacaunya distribusi
7. Resiko
karena sulitnya mencari bahan baku
4. Upaya
antisipasi dari resiko diatas
1. Resiko
barang yang tidak laku
Bisa
saja hal tersebut terjadi pada bisnis saya maka untuk mengantisipasinya dengan
mengatur jumlah barang atau produk yang akan diproduksi. Misalkan pada produksi
kedua terjadi peningkatan dalam permintaan konsumen maka produk yang dibuat
diperbanyak apabila sebaliknya permintaan konsumen menurun maka produksi barang
diturunkan jumlah produksinya.
2. Barang
yang tidak bermanfaat bagi konsumen
Apabila
hal tersebut terjadi maka hal yang perlu dilakukan ialah pihak perusahaan bisa
menyediakan produk tersebut untuk salah satu produk andalan bagi perusahaan
misalnya dengan memproduksi getuk produk tersebut bisa dijadikan sebagai salah
satu makanan ringan oleh-oleh khas Ciamis. Maka bisa saja para konsumen bisa
antusias dengan dilakukannya hal tersebut.
3. Resiko
adanya penipuan atau pencurian
Hal
tersebut banyaklah terjadi disetiap perusahaan yang berjalan. Bisa saja
dikatakan pencurian tersebut bahasa kerennya korupsi. Hal tersebut tentu saja
dapat merugikan perusahaan. Untuk mengantisipasinya atasan atau pemilik
perusaan harus bisa memeriksa rutin setiap laporan yang dibuat oleh karyawan
agar dapat mengetahui seberapa besarkah penerimaan atau pengeluaran yang
terjadi di perusaaan tersebut.
4. Resiko
bencana alam
Resiko
bencana alam disana bisa meliputi kebakaran, banjir dll. Maka untuk mengatasi
hal tersebut saya maupun karyawan harus mampu menjaga lingkunagan dengan baik.
Misalkan dalam hal menjaga kebersihan pabrik dan juga bisa memelihara alat-alat
produksi dengan baik..
5. Resiko
adanya persaingan antar sesama pesaing lainnya.
Pesaing baru bisa saj dapat mengalahkan kita dalam
masalah penjualan produk ke pasaran. Maka supaya kita bisa bersaing dengan pesaing
lain, maka hal yang perlu dilakukan dengan cara saya harus bisa memproduksi
barang lebih baik dari pesaing lain. Baik itu dala hal harga, jenis produk dsb.
Dalam hal jenis produk, saya harus menciptakan produk yang menarik sehingga hal
tersebut bisa menarik perhatiann konsumen dalam membeli barang tersebut.
6. Resiko
karena kacauan distribusi
Dalam
hal yang perlu diperhatikan dalam pemasaran produk ialah dengan
mendistribusikan produk tersebut ke berbagai daerah. Bagian pemasaran harus
mampu mengatur kemana saja jalur pemasaran yang akan dilakukan jadi dengan hal
tersebut kemungkinan kacaunya distribusi itu kecil.
7. Resiko
karena sulitnya mencari bahan baku
Biasanya
bahan baku seperti singkong yang saya gunakan dalam proses produksi terkadang
bila musim kemarau tiba biasanya singkong yang dihasilkan jarang dan
kualitasnya pun biasnya kurang baik. Maka untuk menghindari hal tersebut pelaku
bisnis harus pintar-pintar mencari banyak pemasok untuk menghasilkan barang
tersebut agar saya tidak selalu bergantung pada pemasok itu-itu saja.
Penutup
Simpulan :
Bisnis merupakan salah satu kegiatan
yang dilakukan oleh orang untuk mendapatkan keuntungan dari kegiatan tersebut.
Tetapi dalam hal mengawali bisnis yang akan dilaksanakan sangatlah memerlukan
berbagai hal yang perlu diperhatikan dan dipersiapkan diantaranya:
1. Rencana
bisnis yang akan dilakukan
Dimana
dalam menyusun rencana bisnis ini diperlukan anallisis 5W + 1 H. Selain itu
analisis SWOT dan strategi apa yang dipilih agar bisnis tersebut bisa terlaksn
dengan baik.
2. Study
kelayakan bisnis ( SKB )
Merupakan
suatu penelitian yang dilakukan untuk menilai apakah gagasan bisnis layak
direalisasikan atau tidak. Serta menilai sejauh mana benefit ( manfaat ) yang
diperoleh dari kegiatan bisnis tersebut. Dimana aspek SKB terdiri dari aspek
pasar, aspek internal serta aspek persaingan dan eksternal perusahaan. Adapun
manfaat dari SKB yaitu investor dapat melihat prospek usahanya, kreditur dapat
memebrikan pinjaman atau tidak terhadap calon pelaku bisnis yang akan dikelola,
manajemen perusahaan bisa merealisasikan apakah perusahaan telah dicantumkan
dalam SKB serta bagi pihak masyarakat dam pemerintah bisa memberikan peluang
untuk membuka lapangan pekerjaan.
Adapun tahap dari SKB : penemuan ide,
melekukan penelitian, mengevaluasi, pengurutan usulan layak, rencana
pelaksanaan, tahap pelaksanaan. Dibawah ini merupakan kesimpulan dari aspek SKB
yang sebelumnya telah dijelaskan secara rinci.
a. Aspek pasar
Pasar
merupakan kekuatan dari adanya permintaan dengan dengan penawaran sehingga
terciptalah laba. Dalam aspek saya sebagai pelaku bisnis menentukan jenis pasar
apa yang akan dipilih. Untuk perusahaan yang memproduksi produk makan ringan (
keripik, getuk dan rangginang ) dapat dipilih pasar dari segi produsen : saya
memilih pasar persaingan monopolistik
alasan karena pasar ini merupak pasar yang jumlah produsennya banyak dan
barangnya pun heterogen dalam kontek terdiperensiasi. Dalam segi konsumen :
saya memilih pasar penjual kembali ( resseller )dimana pasar reseller ini
merupakan unit pasar yang bisa berupa
agen atau distributor. Dimana bahwa produk yang saya buat ini nantinya
didistribusikan kepada konsumen lewat warung-warung atau toko-toko.
b. Aspek
internal perusahaan
- Aspek
pemasaran
Dalam aspek pasar ini
terdapat 3 hal yang perlu diperhatikan:
1. Segmentasi
pasar
Merupakan
suatu kegiatan dalam membagi-bagi jenis pasar. Yang terdiri dari aspek
geografis, demografis, psikografis, dan ekonomi.
2. Target
pasar
Dimana
apabila telah segmentasi pasar telah dibagi-bagi jenis pasarnya maka dalam
taget pasar ini saya akan memilih segmentasi pasar mana yang akan dilayani.
Untuk aspek geoggrafis saya lebih memilih daerah Ciamis untuk memasrkan barang.
Aspek demografis saya memilih semua kalangan kecuali bayi dan untuk jenis
kelamin laki-laki atau wanita bisa mengkonsumsi produk yang saya buat. Aspek
psikografis saya targetkan semua kelas ekonomi baik dari mulai yang bawah
sampai yang atas bisa mempunyai daya beli terhadap produk ini karena gaya hidup
yang say pilih ialah sederhana. Aspek perilaku saya yakin konsumen memiliki
loyalitas tinggi karena kualitas yang saya buat itu kualitas yang bagus.
3. Posisi
pasar
Memposisikan citraa tau
image produk dimata konsumen. Maka untuk memeberikan penilaian baik terhdap
konsumen yang perlu dilakukan ialah : mengidentifikasinkeunggulan kompetetif,
memilih keunggulan kompetetif dan
mengkomunikasikan produk tersebut.
4. Manajemen pemasaran
Dalam
hal ini pelaku bisnis harus mampu mangatur pemasaran yang akan dilakukan serta
mampu menganlisis persaingan bisnis serta menentukan marketing mix atas produk
yang dibuat.
- Aspek
teknik dan teknologi
Dalam aspek ini penentuan strategi
produksi perlu dipilih mana kah yang cocok dengan ketentuan saya sebagai pelaku
bisnis setelah itu harus mampu menjelaskan bagaimana cara memproduksi barang
ayang akan diproduksi. Untuk yang kedua yaitu dengan memilih serta merencanakan
produk yang akan dibuat. Kemudian untuk yang ketiga yaitu rencana kualitas dimana
kualitas sangat perlu diperhatikan dalam pembuatan poduk . Yang keempat yaitu memilih teknologi apa saja yang
perlu disiapkan untuk memperlancar proses produksi, kelima merencananakan
kapasitas produksi, keenam yaitu merencanakan letak pabrik serta merencanakan
layout pabrik, ketujuh saya sebagai peleku bisnis harus mampu memanaj
persediaan bahan baku yang diperlukan dan yang terakhir yaitu pengawasan
kualitas setelah adanya penilaian dari konsumen sudah bauk atau belum.
- Aspek
menejemen
Untuk anggaran produksi pada bahan untuk bisnis saya yaitu
Rp.3.920.000,00 . Untuk anggaran tenaga kerja Rp. 2.2000.000,00 dan untuk biaya overhead pabrik Rp.
450.000,00 rincian dapat dilihat di laporan sebelumnya.
- Aspek
sumber daya manusia
Dala aspek ini pelaku bisnis harus
mampu seberapa banyak karyawan untuk melaksaankan pekerjaan nanti serta selain
menentukan saya pun harus bisa memilih karyawan yang baik agar proses produksi
nanti bisa terlaksana dengan baik. Jumlah karyawan yang diperlukan oleh saya
dalam bisnis saya sebanyak 13 orang. 9
karayawan ditempatkan di proses produksi di bagian produksi, pemasaran, SDM
serta keuangan masing-masing 1 orang.
- Aspek financial
Bisa
dikatakan aspek ini yang paling utama dimana dalam perincian biaya-biaya disusunkan
diaspek ini. Dan untuk bisnis yang saya
akan dilaksanakan yaitu sebesar Rp. 72.000.000,00. Rp. 22.000.000,00 modal
sendiri dan sisanya meminjam ke bank BRI.
c. Aspek
persaingan dan lingkungan eksternal
- Aspek
ekonomi, sosial dan politik
Dalam aspek ini terdapat pengaruh
serta kontribusi yang terjadi terhadap
terlaksananya bisnis yang saya jalani. Untuk pengaruh dan kontribusi ekonomi
dengan adanya bisnis yanga akan saya jalankan ialah meningkatnya pendapatan
negara serta mampu mengubah kesejahteraan masyarakat. Untuk politik pengaruh
dan distribusinya yaitu adanya perubahan kondisi sosial pada masyarakat dan
bisa membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Untuk aspek politik pengaruh
dan kontribusinya ialah adanya perubahan news di lingkungan politik seperti BBM
yang dikatakan naik ternyata tidak. Serta adanya kenaikan bahan pokok sehingga
bisa saja mempengaruhinbisnis yang saya jalankan
- Aspek
lingkungan industri
Dalam
aspek ini, pertama saya harus mampu menga salah satu cara yaitutasi ancaman masuknya
pendatang baru bisa dilakukan dengan cara memperbaiki kulaitas lebih baik lagi
. Kedua, harus mampu mengantisipasi produk pengganti. Ketiga harus mampu
mangantisipasi kekuatan tawar menawar buyers dan supplier juga serta yang
terakhir saya harus mampu mengetahui pengaruh stekholder terhadap persaingan
usaha yang saya jalankan.
- Aspek
yuridis
Dalam
usaha yang akan saya jalankan bentuk badan usahanya yaitu perseorangan dimana
usaha yang akan saya jalankan saya
sendiri yang akan mendirikan perusahaan tanpa ada kerja sama dari orang lain.
Nama perusahaan saya ini yaitu ASLI ENAK dengan nama produk UENAK. Produk yang
diproduksinya yaiu makanan ringan terdiri dari keripik, getuk dan rangginang.
Untuk bidang usahanya yaitu manufaktur dimana dalam proses kegiatannya
perusahaan ini memproduksi secara langsung dan kemudian munjualnya pada
konsumen dengan cara mendistribusikan produk tersebut. Untuk perizinan usahan
saya gunakan SIUP dan SITU untuk mempermudah proses kegiatan usaha yang akkan
saya jalani. Dan ada perizinan lain yang digunakan diantaranya yaitu izin
prinsip dan juga izin hak guna serta hak pakai.
- Aspek
lingkungan hidup
Dalam
aspek lingkungan ada dampak yang bisa ditimbulkan dari adanya kegiatan bisnis
yang saya jalankan yaitu pencemaran udara dan lingkungan maka untuk mengatasi
hal tersebut harus diadakan rencana pengelolaan linkungan dengan menganalisis
dampak lingkungan ( andal ) sehingga dari hal tersebut bisa mengetahui
bagaimana memecahkan masalah tersebut.
- Resiko
bisnis dan upaya antisipasinya
Dalam pelaksanaan bisnis pastinya ada
resiko- resiko yang harus ditanggung pelaku bisnis salah satunya resiko barang
tidak laku, bahan baku langka dll. Maka dalam mengatasi hal tersebut peleku
bisnis harus mengubah srtategi yang lebih baik lagi agar resiko yang akan
terjadi bisa terpecahkan.
Jadi dalam
merencanakan suatu bisnis itu tidaklah mudak banyak hal-hal yang pelajari
serta kita pun harus siap mental apabila
menghadapi hal-hal yang sulit nantinya.
Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
BalasHapusNama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut